Jakarta -
Kalau untuk anak orang tua pasti akan melakukan apa yang bisa dilakukan. Termasuk ketika anak minta dibelikan mainan. Biasanya kalau memang kita mampu, nggak masalah ya, Bun, membelikan si kecil mainan.
Nah, presenter sekaligus penyiar radio Melaney Ricardo, punya cerita nih soal pemberian
mainan buat anak.
"Kalau aku jujur ya kadang-kadang karena I owe time with my kids, jadi kayak utang waktu gitu ke anak jadi suka kasih mainan atau apa gitu to comfort them. Beda sama suami, dia lebih strik sih kalau Chloe earn something baru deh dikasih mainan," ungkap Melaney Ricardo yang ngobrol dengan HaiBunda.
Tapi, Melaney menekankan ketika si kecil diberi mainan itu selama memang harganya menurut Melaney masih sesuai sama kantong. Dia pun nggak sering-sering melakukan ini karena menurutnya nanti anak jadi merasa take it for granted yang diberikan untuk dia.
Bicara soal pemberian
mainan, psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo atau Anas bilang ini memang tergantung keputusan orang tua dan nilai yang berlaku di keluarga.
Tapi, menurut Anas ada baiknya kita memberi anak mainan ada alasannya. Dengan begitu, anak tahu kalau mainan itu nggak sekadar gitu aja dia dapat, Bun. Anak pun jadi menghargai mainan yang dia terima deh.
Bicara mainan, Noella Birowo Msc, pendiri Tiga Generasi bilang penting banget lho supaya orang tua bermain langsung dengan anak.
"Early attachment dari orang tua ke anak itu penting banget. Berbagai permasalahan ada banyak pada anak-anak dari mulai pelecehan seksual sampai bullying, biar anak terbuka sama kita itu pentingnya main bareng sama anak ya semacam pendekatan gitu sih," kata wanita yang akrab disapa Ui ini.
Ui mengakui bahwa fungsi mainan edukatif diperlukan dalam proses perkembangan kemampuan sensorik anak dan menjadi bekal untuk mempersiapkan kecenderungan anak merasa bosan atau takut terhadap suatu hal.
"Para orang tua dapat memberi jenis
mainan yang sesuai dengan jenis kegiatan, usia, dan kemampuan anak untuk mendapatkan hasil yang optimal hingga tahap krusial perkembangan anak," ungkap Ui.
Bunda juga bisa lho kasih mainan tradisional ke si kecil layaknya yang kita mainkan dulu.
"Permainan tradisional penting untuk melatih sensoris dan motorik anak. Karena pondasi belajar anak di 5-7 tahun pertama kehidupannya adalah belajar melalui indra dari apa yang dilihat, didengar, diraba, dirasa. Nah, permainan tradisional sangat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan sensoris," ujar Anas.
Apalagi ketika anak sering memainkan real games alias mainan nyata, intensitas anak main gadget juga berkurang lho.
(rdn)