Jakarta -
Pegal-pegal adalah salah satu keluhan yang sering dilontarkan
ibu hamil saat perut kian membesar. Ya, utamanya keluhan ini dirasakan di trimester terakhir. Pijat bisa sedikit membantu mengurangi pegal-pegal nih. Eit tapi jangan sembarangan pijat ya, Bun.
Menurut perawat, terapis dan konselor laktasi, Devita Tri Hastiti R AMK SKM dari Vita Mom's and Baby Care, pijat hamil itu tujuannya relaksasi. Intinya pijat itu bukan cuma untuk ibu tapi si kecil yang ada di kandungan juga, Bun.
Harapannya saat mendapatkan pijat, ibu hamil akan merasa lebih nyaman. Selain itu, nyeri berlebihan pada pinggang juga bisa diredakan.
"Pijat ibu hamil juga melancarkan peredaran darah dan membuat fungsi uterus semakin baik. Pijat hamil ini kan juga membuat janinnya rileks, jadi turut membuka jalan lahirnya. Terus kalau ibunya rileks, nggak nyeri, nggak sesak napas, si kecil mutar posisinya kan juga enak," kata Vita, panggilan akrabnya, kepada HaiBunda.
Mengingat fungsinya untuk merelaksasi ibu dan kanin serta membuka jalan lahir, Vita bilang, pijat hamil ini hanya dilakukan di trimester ketiga kehamilan, Bun. Pijat hamil di trimester ketiga ini juga mencakup pijat kontraksi atau pijat oksitosin.
"Hormon oksitosin kan bisa menyebabkan kontraksi. Kenapa di trimester ketiga? Karena kalau sang ibu menginginkan lahiran normal,
pijat hamil ini setidaknya bisa membantu rangsangan pada bayi," ujar Vita.
Bagian tubuh apa saja yang boleh dipijat saat hamil? Menurut Vita, semua bisa dipijat kecuali bagian perut. Lalu, di usia kehamilan ke 37, ibu juga bisa melakukan pijat untuk ASI, tapi pijat ASI ini biasanya dilakukan untuk ibu yang ingin melahirkan normal. Hal ini karena pijat ASI juga merangsang jalan lahir bayi.
Pijat ibu hamil biasanya pakai minyak apa? Kata Vita, biasanya untuk pijat ibu hamil minyak yang digunakan adalah Virgin Coconut Oil (VCO) dan atau minyak zaitun. Tapi, ditanya dulu ibunya punya alergi pada minyak tertentu atau nggak.
"Nah, kalau ibu hamil nggak disarankan untuk menggunakan minyak lavender karena bisa merangsang kontraksi. Meskipun baunya bikin nyaman tapi ada senyawa-senyawa kimia yang bisa menimbulkan kontraksi. Selain itu minyak peppermint juga nggak dianjurkan karena dapat mengurangi produksi ASI," kata Vita.
Vita bilang memang bahan dasar untuk memijat yang digunakan VCO dan minyak zaitun, tapi biasanya ditambah aromaterapi yang bisa menenangkan ibu
hamil seperti bunga melati atau lemon.
"Kayak di spa-spa aja, kita kan senang mencium aromaterapi. Nah, lebih lagi ibu hamil yang sering mual, jadi kalau bisa minyaknya yang mengandung aromaterapi. Yang jelas harus organik dan nggak mengandung bahan kimia tambahan karena bisa membahayakan ibu dan bayi," terang Vita.
(aci)