Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Mempersiapkan Pendidikan Anak dengan Investasi Tepat

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Sabtu, 12 May 2018 14:01 WIB

Apa ya investasi terbaik?
Tips Mempersiapkan Pendidikan Anak dengan Investasi Tepat/ Foto: Ari Saputra
Jakarta - Banyak orang tua yang menganggap anak adalah investasi. Sehingga yang dimiliki kita alokasikan semua untuk anak. Lantas berharap kelak saat anak sudah dewasa, gantian kita bisa minta sama anak untuk mendukung hari tua kita.

Tapi menurut financial planner dan founder ZAP Finance, Prita Ghozie, sebaiknya jangan jadikan anak sebagai investasi. Jangan sampai orang tua mengorbankan dana pensiun semua buat anak.

"Jangan gantungkan kebutuhan dan hidup pada anak kita kelak. Jadi kita bukan yang nyekolahin anak ke sekolah hebat agar jadi orang hebat dan kita bisa minta," tutur Prita dalam Cerita Bunda bersama Sinarmas MSIG Life 'Perlukah Membedakan Investasi Anak Sesuai Usianya Sebagai Parenials?' yang digelar di Beranda Kitchen, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (12/5/2018).

Untuk itu, menurut Prita perlu ada perencanaan keuangan yang matang, Bun, untuk investasi pendidikan anak dan untuk kehidupan kita mendatang. Nah, kita juga harus pahami nih bahwa kebutuhan keuangan anak makin besar juga makin banyak.

Kalau di usia balita, 0-5 tahun, anak-anak cukup happy dengan USD 5 atau sekitar Rp 70 ribu, maka nanti di periode usia 6-11 tahun saat anak sudah sekolah uang segitu nggak akan cukup lagi. Saat anak sudah bisa baca tulis dan duduk di bangku sekolah, anak sudah bisa pilih barang yang mereka inginkan sehingga kebutuhannya sudah naik ke angka USD 50 atau sekitar Rp 700 ribu.



Beda lagi nih, Bun, saat anak berusia 12-17 tahun atau di masa remaja. Anak sudah punya gaya hidup, sudah bisa minta gadget dan barang lain. Sehingga menurut The Money Smart Family System, anak-anak berada di stage pengeluaran orang tua Rp 7 juta.

"Kita perlu memetakan apa saja kebutuhan masa depan anak saya. Ingat juga ada inflasi, sehingga harus berani investasi," terang Prita.

Terus gimana dong investasi untuk dana pendidikan anak? Kata Prita, investasi disesuaikan dengan masanya juga, Bun, agar nggak memberatkan kita.

Cerita Bunda bersama Sinarmas MSIG Life 'Perlukah Membedakan Investasi Anak Sesuai Usianya Sebagai Parenials?'Cerita Bunda bersama Sinarmas MSIG Life 'Perlukah Membedakan Investasi Anak Sesuai Usianya Sebagai Parenials?' (Foto: Nurvita Indarini)


Jadi gini, kalau anak kita umurnya 0-5 tahun, biasanya orang tuanya masih produktif, perencanaannya pun jangka panjang. Nah, di sini kita bisa fokus dulu ke uang pangkal sekolah anak usia dini. Bentuk investasi yang bisa dipilih di masa ini adalah yang berbasis saham. Sementara itu asuransi jiwa untuk orang tua juga perlu banget, Bun.

Selanjutnya di usia 6-11 tahun, kita sudah harus mulai siap-siap juga untuk pendidikan anak di universitas. Di sini perencanaannya adalah jangka menengah. Kita cari tahu kira-kira anak ingin kuliah di mana, sehingga kita ada bayangan berapa sih kira-kira dana pendidikan yang perlu disiapkan. Untuk jenis investasinya, bisa berbasis campuran ataupun logam mulia.

"Dari umur segini memang perlu ditanya mau kuliah di mana. Memang nantinya nggak harus kuliah di tempat itu, karena kan fleksibel ya, tapi setidaknya kita punya bayangan untuk menyiapkan sejauh apa," papar Prita.



Sementara di usia anak 12-17 tahun, mindset-nya jangka pendek. Di masa ini ada keperluan investasi dalam mata uang asing kalau anak ingin sekolah ke luar negeri. Sekarang investasi yang dilakukan berbasis campuran dan pasar uang. Jangan lupa juga asuransi jiwa untuk orang tua.

Kelak saat kita berusia 48 tahun, mungkin anak-anak masih sekolah. Jadi persiapan pendidikan anak sudah harus dimulai saat anak lahir. Jangan baru mulai saat mendekati anak sekolah ya, Bun, alias tidak menginvestasikan sejak jauh hari. Akan jadi kelabakan lho. Apalagi kalau kemudian kita melahirkan anak-anak lainnya.

[Gambas:Video 20detik]

(Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda