Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ini Alasannya Nggak Perlu Beri Air Tajin pada Bayi ASI

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 30 Jul 2018 11:52 WIB

Beberapa orang tua memberikan air tajin pada bayi yang masih minum ASI ekslusif. Ini nggak disarankan ya, Bun.
Ini Alasannya Nggak Perlu Beri Air Tajin pada Bayi ASI/ Foto: Ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Apakah bunda pernah memberi air tajin pada saat bayi masih konsumsi ASI ekslusif? Nah, ada sahabat HaiBunda yang ragu nih dengan memberikan air tajin pada bayi yang masih berusia di bawah enam bulan. Ia bilang kebanyakan alasan ibu memberikan air tajin karena ASI kurang banyak alhasil bayinya suka menangis.

Menurut dr Liva Wijaya SpOG dari RS Mitra Kemayoran, bayi yang sering menangis harus dilihat kondisi fisiknya. Orang tua kadang suka mengartikan tangisan bayi dengan lapar. Nah, kalau memang benar-benar ASI-nya kurang sebaiknya jangan diberikan air tajin hanya untuk mencegah bayi kelaparan.

"Air tajin hanya mengandung karbohidrat, nutrisinya kurang. Nutrisinya kurang nggak sesuai dengan kubutuhan bayi di bawah enam bulan. Jadi kalau merasa kurang banyak ASI, coba dari ibunya untuk optimalkan dan upayakan produksi jumlah ASI," kata dr Liva di sela-sela acara Smart and Baby Expo, di JCC Jakarta, Minggu (29/7/2018).



Kata dr Liva, misalnya ibu perlu banyak minum air putih, konsumsi makanan bergizi, cukup tidur dan nggak stres. Peran suami juga nggak kalah penting. Kalau suami nggak peduli dengan istrinya, ASI-nya akan susah keluar. Untuk makanan yang bisa ditambah saat menyusui antara lain daun katuk, daun bangun-bangun, dan kacang-kacangan.

"Jangan lupa untuk konsultasi ke dokternya bagaimana cara menstimulasi agar ASI keluar sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika masih belum keluar juga pilihan yang terakhir yaitu susu formula. Namun, sekali lagi sebelum memberikan susu formula ke bayi kita konsultasi dulu ke dokter untuk memastikan bayi itu sebenarnya sudah cukup makan atau belum," tambah dr Liva.

dr Liva bilang, kebanyakan ibu nggak pede dengan jumlah ASInya meskipun sebenarnya cukup. Padahal, yang penting berat badan bayi naik dan mau menyusu. Jangan lupa juga untuk memeriksa hal penting yang terkesan sepele yakni frekuensi buang air bayi. Buang air yang normal minimal enam sampai delapan kali sehari.

(aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda