Kesalnya Seorang Ibu karena Anaknya Dicap Bodoh oleh Ortu Lain

London, Inggris - Apa perasaan Bunda saat anak dicap bodoh oleh orang tua lain? Yang pasti menyakitkan ya. Seorang ibu dua anak yang nggak disebutkan namanya mengalami hal itu, Bun. Putrinya dicap bodoh oleh orang tua lain hanya karena gagal dalam ujian membaca dan matematika.

Nggak terima diperlakukan seperti itu, sang ibu membagikan ceritanya di forum Mumsnet untuk meminta pendapat orang tua lain. Sang ibu berharap dia bisa 'menolong' putrinya yang berusia tujuh tahun setelah dicap bodoh. Kejadiannya bermula ketika si kecil melakukan sleepover atau menginap di rumah teman. Tiba-tiba ia meminta sang ibu untuk menjemputnya.

"Ketika aku bicara dengannya lewat telepon di malam hari, ia terdengar sedih dan bilang mau pulang ke rumah. Jadi aku pergi menjemputnya. Ibu teman anakku agak canggung ketika aku sampai sana, ia menjelaskan hal-hal menyenangkan selama sleepover dan bilang kalau si kecil capek," tulis sang ibu.

Begitu di dalam mobil, anaknya memberi tahu kalau ibu temannya membuat tes 'ala-ala' untuk membaca dan tes matematika. Ketika si kecil menjawab salah, dia mala dibilang bodoh.

"Padahal, aku dan keluarga pernah pindah ke Prancis dan otomatis anak-anak belajar bahasa Prancis sebagai bahasa kedua mereka. Tapi apapun itu bahasanya apakah aku pantas bilang si ibu terlalu buruk memperlakukan anak-anak? Aku rasa harus berhenti bicara dengan ibu itu sebelum dia menanyakan rapor anakku," lanjutnya.

Putrinya begitu sedih dan berpikir kalau dia bodoh. Si kecil pun jadi sensitif pada ibu lain sejak kejadian itu. Hiks. Dari situ, sang ibu sedikit waspada terhadap ibu tersebut karena nggak ingin putrinya 'terjerumus' sampai dibilang bodoh untuk kedua kalinya.

Berbagai komentar positif dan mendukung membanjiri postingan ini. Seorang warganet bilang 'Itu perilaku yang gila, ibu itu terdengar menyeramkan'. Ada juga yang menasihati si ibu agar jaga jarak dari orang tua seperti itu.

Kesalnya Seorang Ibu karena Anaknya Dicap Bodoh oleh Ortu Lain/ Foto: Thinkstock

Baca juga: 3 Ciri-ciri Anak Cerdas

"Wanita seperti itu ingin pengakuan kalau anaknya paling unggul," tulis yang lain.

Mengunggul-unggulkan anak sendiri apalagi membandingkan dengan anak lain sebaiknya memang dihindari ya, Bun. Terkait hal itu psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando mengatakan sebagai orang tua sudah sepatutnya kita bisa melihat keunikan anak. Karena itu potensi anak bisa diidentifikasi sejak dini. Ajeng menyayangkan nih, Bun, kadang masih ada orang tua yang berpikir hal terpenting adalah nilai ujian nasional yang bagus dan yang penting anak masuk sekolah favorit.

"Tapi apakah anak kita punya kompetensinya? Punya minat terhadap apa yang kita arahkan? Karena kalau tidak, alangkah sayangnya kalau memang anak ternyata ada kompetensinya di hal lain dan nggak terasah karena kemauan kita. Ini penting, jangan terpaku sama kecerdasan akademik semata," kata Ajeng saat ngobrol sama HaiBunda.

Kecerdasan akademis nggak melulu yang nomor satu kok, Bun. Banyak juga kecerdasan anak lainnya yang bisa diasah. Misalnya anak nilai matematikanya biasa aja tapi dia jago bikin karya seni. Kalau begitu, nggak ada salahnya kita asah kemampuan anak di bidang seni kan?

"Kalau anak melakukannya dengan fun, kita juga senang maka hasilnya juga bagus itu yang harus diupayakan bagaimana fun ini tetap ada. Apalagi, kalau melihat anak zaman sekarang esensi fun ini penting banget," tutur Ajeng.

Baca juga: Gadis 3 Tahun Ini Punya IQ Lebih Tinggi dari Albert Einstein

(rdn)