Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Toddlers Town, Penitipan Anak Berlandaskan Metode Montessori

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Rabu, 24 Oct 2018 13:30 WIB

Jika biasanya metode montessori diterapkan di sekolah, Toddlers Town menerapkannya di penitipan anak sehingga kegiatan si kecil lebih berfaedah.
Toddlers Town/Foto: Zika Zakiya
Jakarta -

Bunda sudah siap kembali bekerja tapi galau saat harus menitipkan anak? Perasaan ini nampaknya hampir dialami semua Bunda bekerja. Di mana harus menitipkan anak ketika belum ada pengasuh yang bisa dipercaya dan tidak ada sanak-keluarga yang bisa dititipkan si kecil. Hiks.

Lokasi yang dipercaya para Bunda pekerja di Jakarta umumnya adalah day care. Salah satunya adalah Toddlers Town di Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Day Care yang baru berdiri pada 1 Oktober 2018 ini terbilang inovatif karena menerapkan metode Montessori dalam kesehariannya.

Kirana Peni Pratita dan Keisha PasamanKirana Peni Pratita dan Keisha Pasaman Foto: Zika Zakiya


"Kita membuat tempat ini atas dasar ingin memudahkan orang tua dan membantu anak mengembangkan potensi-potensi yang ada di dirinya," kata Kirana Peni Pratita, sebagai salah satu founder dan pemilik gelar psikolog anak saat berbincang dengan Haibunda, Selasa (23/10/2018).


Ditambahkan Keisha Pasaman yang juga founder Toddlers Town, penerapan metode Montessori dilakukan agar anak bisa mandiri melalui stimulasi pada lima area aktif. Metode ini dilakukan tiga jam setiap hari dan dilakukan sambil bermain.

Metode ini sendiri digagas oleh Dokter Maria Montessori yang menggabungkan keterampilan pengetahuan yang selaras dengan kebutuhan dan minat perkembangan anak-anak. Metode ini dibagi menjadi lima bidang utama pembelajaran: kehidupan praktis, sensorial, matematika, bahasa, dan budaya.

Toddlers TownToddlers Town Foto: Zika Zakiya


"Dalam lesson plan kami ada lima area aktif yang bisa dipilih anak. Tergantung mood mereka mau mengerjakan apa hari itu," kata Keisha yang punya gelar Master dalam pendidikan dan pengalaman delapan tahun di dunia pengajaran.

"Penerapan Metode Montessori ini tiga jam setiap harinya mulai jam 09.00 sampai jam 12.00. Ini memang tiga jam per harinya, waktu yang normal sama seperti di sekolah yang menerapkan metode ini," tambahnya.

Keamanan Day Care

Meski menitikberatkan pada metode Montessori, Keisha dan Kirana juga menegaskan pentingnya keamanan anak-anak. Setiap anak yang dititipkan, akan mendapat kartu pengantar dan surat laporan kesehatan.

Toddlers TownToddlers Town Foto: Zika Zakiya


Dimulai saat drop off pada pukul 07.30 sampai 09.00, akan dilakukan cek kesehatan tubuh dan rambut anak, Bun. Kemudian setiap tiga anak didampingi seorang pendamping dan belum termasuk seorang suster kesehatan.

Kegiatan akan dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 lalu disambung dengan makan siang, tidur, dan mandi sekali di sore hari. Hingga akhirnya dijemput oleh orang tua atau penjemput yang sudah memiliki kartu anggota di pukul 17.30.

"Jika tidak ada kartu itu, anak tidak boleh diambil. Kalau memang ada penjemput pengganti, orang tua wajib menelepon kami dan kirim foto si penjemput yang baru. Jadi kami pastikan keamanan si anak," papar Keisha.

Namun, usia anak yang bisa dititipkan di Toddlers Town masih terbatas di usia 1,5 hingga 3,5 tahun. Harga yang dibuka mulai dari Rp 350 ribu untuk satu hari penitipan, hingga paket Rp 12 juta untuk 3 bulan. "Di akhir hari juga ada laporan termasuk laporan kesehatan dan observasi. Sama portofolio kegiatan anak di hari itu," tutup Keisha.

(ziz/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda