Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

11 Hal yang Perlu Dilakukan di Trimester Awal Kehamilan

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 08 Nov 2018 08:02 WIB

Lakukan hal ini yuk, Bun, di trimester awal kehamilan supaya kehamilan berjalan lancar.
Ilustrasi trimester awal kehamilan/ Foto: iStock
Jakarta - Pasti senang dong ketika Bunda dan Ayah tahu si kecil akan hadir sebentar lagi. Nah, sebagai ikhtiar supaya kehamilan berjalan lancar kemudian Bunda dan si kecil senantiasa sehat, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan di trimester awal.

Dilansir What to Expect, banyak perubahan terjadi pada trimester awal kehamilan. Mulai dari perubahan mood, hingga perubahan kondisi fisik. Berikut 11 hal yang perlu Bunda lakukan di trimester awal kehamilan.

1. Konsumsi vitamin

Jika Bunda belum mengonsumsi vitamin untuk kehamilan, segera konsumsi vitamin ya. Sebab, mengonsumsi vitamin di trimester awal terbukti mengurangi risiko cacat pembuluh saraf pada bayi.

2. Pilih praktisi untuk berkonsultasi

Bunda harus mulai memutuskan nih, akan berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan atau bidan. Coba luangkan waktu untuk mempertimbangkan dan memilih praktisi kesehatan yang tepat.

Ilustrasi trimester awal kehamilanIlustrasi trimester awal kehamilan/ Foto: Thinkstock
3. Buat janji dengan dokter atau bidan

Tenaga kesehatan seperti dokter atau bidan akan melakukan pengecekan riwayat kesehatan Bunda dan melakukan cek kesehatan fisik secara menyeluruh. Bunda mungkin akan melakukan sejumlah pemeriksaan, seperti cek golongan darah dan Rhesus, kadar hormon Human chorionic gonadotropin (hCG), dan cek infeksi. Mungkin juga dilakukan USG untuk mendengar detak jantung janin.

4. Pertimbangkan tes genetik

Mungkin Bunda akan membutuhkan nuchal translucency screening di sekitar minggu ke 10-13 kehamilan untuk mengecek risiko down syndrome dan cacat jantung bawaan.



5. Mencari asuransi kesehatan

Biaya kehamilan bervariasi, tergantung kondisi kesehatan ibu dan bayinya. Tentu biaya kehamilan dan persalinan akan lebih mahal jika Bunda nggak punya asuransi kesehatan. Jadi, kalau mau coba cari asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan pembayaran premi yang sesuai dengan kondisi kantong ya, Bun.

6. Buat anggaran

Coba evaluasi lagi pengeluaran bulanan keluarga. Mulai sekarang, belajar untuk menyisihkan biaya untuk persalinan dan untuk kebutuhan si kecil yang masih di dalam perut.

Ilustrasi trimester pertama kehamilanIlustrasi trimester pertama kehamilan/ Foto: Thinkstock
7. Makan dengan benar

Waktunya untuk Bunda mengurangi konsumsi kafein. Perbanyak informasi tentang makanan apa yang perlu dihindari ketika hamil juga harus dilakukan lho supaya nanti Bunda bisa menyimpan stok makanan sehat di dapur.

8. Luangkan waktu untuk olahraga

Ada banyak manfaat olahraga bagi Bunda dan janin. Lakukan aktivitas fisik paling tidak 30 menit dalam sehari. Coba mulai dengan olahraga khusus ibu hamil seperti senam hamil atau yoga.

9. Berhubungan intim

Selama kehamilan nggak berisiko, melakukan hubungan intim di trimester awal kehamilan relatif aman kok, Bun. Jadi, hamil di trimester pertama bukan berarti Bunda dan Ayah nggak boleh berhubungan intim.

10. Pikirkan nama bayi

Bunda dan Ayah sudah perlu mulai mencari nama bayi dengan makna yang bagus nih. Kalau nggak punya ide, Bunda bisa memulainya dengan membaca buku nama-nama bayi atau mencarinya nama bayi di internet. Sekarang sudah banyak kok artikel nama bayi di website parenting.

11. Rencanakan kapan mengumumkan kehamilan

Tentu Bunda dan Ayah ingin memberi tahu kabar bahagia ini ke keluarga dan teman-teman kan. Bunda dan Ayah harus sepakat kapan akan mengumumkan kehamilan kepada keluarga. Beberapa pasangan memutuskan untuk mengumumkan kehamilannya ketika memasuki trimester kedua, ketika risiko keguguran mulai menurun. Kalau Bunda dan Ayah, kapan mau mengumumkan kabar bahagia ini?

Satu lagi yang nggak boleh lupa, Bun. Pada minggu ke 8-12 kehamilan, Bunda perlu melakukan skrinning gula darah untuk mendeteksi risiko diabetes gestasional yang dialami saat hamil. Menurut dr Yuslam Edi Fidianto SpOG dari RS Mayapada Lebak Bulus, kadar gula darah sewaktu di atas 200 mmHg plus hasil pemeriksaan urine hasilnya positif, itu udah termasuh diabetes.

Untuk Bunda yang sudah punya diabetes, dokter akan mengatur pola diet Bunda. Tapi, kalau gula darah masih tinggi, terpaksa harus dilakukan suntik insulin. Gula darah yang tinggi pada ibu hamil akan berbahaya lho bagi ibu dan bayinya. Makanya, Bunda harus rajin cek kadar gula darah dan menjaga pola makan.

"Untuk ibunya bisa terjadi kerusakan pada kapiler pembuluh darah, gangren, gagal ginjal. Pada janin, karena suplai gulanya tinggi dan nggak bisa ditahan pakai insulin, bayinya gede, air ketuban makin banyak, bayi lahir bobotnya di atas 4 kg," kata dr Yuslam.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda