Kapan Waktu Tepat Mengenalkan Daging pada Bayi?

Jakarta - Banyak orang tua kebingungan menyiapkan Makanan Pendamping ASI (MPASI), untuk pertama kalinya. Biasanya, ayah dan bunda sering menduga-duga makanan apa saja yang dilarang untuk bayi.

Salah satu yang menjadi tantangan untuk Bunda adalah memperkenalkan protein hewani untuk pertama kali. Kira-kira, kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan makanan tersebut pada si kecil?

Pada umumnya, orang tua lebih memilih buah dan sayur yang dihaluskan saat memperkenalkan makanan padat. Padahal, menurut American Academy of Pediatrics (AAP) tidak ada larangan untuk memberikan daging sebagai MPASI pertama kali.

Melansir dari Baby Center, daging boleh diberikan pada bayi dengan tekstur yang sangat tipis. Di dalam daging terkandung sumber zat besi dan seng yang mudah diserap dan dibutuhkan bayi pada usia 4 hingga 6 bulan. Selain daging merah, Bunda bisa mencoba alternatif lain dengan memberikan ikan dan ayam lho.

Baca juga: 4 Cara agar Anak Suka Makan Sayur

Diungkapkan dr Yulianto Santoso Kurniawan, SpA, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, jika protein hewani bisa diberikan setelah beberapa minggu setelah pemberian MPASI. Sangat bagus mengenalkan bayi pada protein hewani, yang mengandung banyak zat besi.

"Serealia juga toleransinya terhadap saluran cerna bayi sangat baik. Pas udah dua minggu mulai kenalkan protein hewani," kata pria yang akrabdisapadrAnto ini beberapa waktu lalu.

Foto: Istimewa

Saat bayi menolak daging, Bunda nggak perlu khawatir ya. Bayi membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima daging. Untuk mengatasinya, Bunda bisa mencampur sayuran favorit si kecil dengan daging yang dihangatkan. Cara ini membantu anak beradaptasi dengan rasa baru.

Jika bayi masih terus menolak, sabar ya. Tunggu sampai beberapa minggu untuk mencobanya lagi. Agar tidak tersedak, berikan potongan daging pada bayi yang sudah benar-benar siap menerima makanan padat karena itu tandanya dia sudah mampu memakan finger food dan juga memiliki gigi. Mulailah dengan daging yang dicincang halus dan dimasak dengan baik.

Selamat bereksperimen Bunda!

Baca juga: Tips agar Anak Mau Makan Makanan Sehat

(rap/rdn)