Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Aturan Penting Saat Bayi Mulai MPASI, Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 19 Apr 2020 10:58 WIB

Young attractive mother feeding her cute baby son, giving him his first solid food, healthy vegetable pure from carrot with a plastic spoon sitting in a white sunny kitchen at a window
Bayi makan MPASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld
Jakarta -

Bayi menginjak usia 6 bulan sudah saatnya Bunda perkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI). Momen ini pastinya begitu menyenangkan bagi orang tua dan bayi. Bunda pun mulai sibuk mempersiapkan segalanya.

Tapi, memulai memberikan MPASI bayi mungkin sedikit menakutkan bagi sebagian bunda. Kapan waktu yang tepat, mulai dengan makan apa, bagaimana melakukannya, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ya, semuanya bisa terasa luar biasa.

Dikutip dari situs resmi badan kesehatan dunia (WHO), transisi dari pemberian ASI eksklusif jadi MPASI biasanya saat bayi memasuki 6 bulan hingga 18 - 24 bulan. Selama periode ini, Bunda harus cermat memilih menu MPASI karena ini merupakan periode yang sangat rentan.

"Ini adalah masa ketika malnutrisi terjadi pada banyak bayi. Kondisi ini berkontribusi signifikan terhadap tingginya gizi buruk pada anak di bawah lima tahun di seluruh dunia," tulis WHO.


Dijelaskan juga oleh Jenna Helwig, penulis buku Baby-Led Feeding: A Natural Way to Raise Happy, Independent Eaters and Real Baby Food: Easy, All-Natural Meals for Your Baby and Toddler, memulai MPASi hanyalah awal dari petualangan makan si kecil.

"Bersenang-senanglah, bersabarlah, dan nikmati reaksi si kecil yang sering kali lucu saat mencoba cita rasa baru untuk pertama kali," kata Helwig.

Ia pun berbagi 10 aturan penting yang orang tua harus ketahui ketika mulai memberikan makan ke buah hatinya, dikutip dari Parents.

Bayi makan MPASIBayi makan MPASI/ Foto: iStock


1. Ambil hanya beberapa sendok MPASI ke piring atau mangkuk makan bayi. Untuk makanan yang tidak habis harus dibuang, karena bakteri dari mulut bayi dipindahkan ke makanan di mangkuk melalui sendok.

2. Perhatikan isyarat bayi dan jangan pernah memaksanya makan kalau dia tidak mau. Apabila bayi menutup mulutnya atau memutar kepalanya, lanjutkan saja dan coba berikan lagi.

3. Selalu awasi bayi saat dia makan. Kalau tersedak bisa berbahaya.

4. Mulailah dengan memberikan puree makanan tunggal ke bayi. Tunggu setidaknya satu atau dua hari, sebelum memperkenalkan makanan lain untuk melihat ada tidaknya reaksi alergi.


5. Kalau bayi tidak suka makanannya, Bunda jangan berhenti memberikannya lagi. Ketahuilah, bayi perlu sering diperkenalkan makanan baru hingga 10 - 15 kali sebelum menyukainya. Coba campur dengan puree yang bayi sukai.

6. Perkenalkan si kecil dengan makanan baru sebanyak mungkin dalam 12 bulan pertama kehidupannya. Ini akan membantu meningkatkan selera makannya.

7. Jangan terlalu lama dalam tahap puree yang lembut. Setelah bayi mudah menelan, beralih ke makanan yang lebih padat dan bercita rasa lezat.

8. Untuk mengencerkan puree, tambahkan sedikit ASI, susu formula, atau air. Untuk mengentalkan puree, Bunda bisa mencampurkan sereal instan khusus bayi.

9. Nafsu makan bayi bervariasi dari hari ke hari. Bunda perlu pahami kalau ini adalah normal.

10. Jangan takut memberikan lemak sehat pada makanan bayi seperti minyak zaitun, alpukat, selai kacang, butter, atau keju. Pastikan untuk memberikan susu full fat setelah bayi berusia 12 bulan dan juga yoghurt. Diketahui, lemak sangat penting untuk perkembangan otak bayi.


Bunda, simak juga cara merawat gigi bayi usia 6 bulan, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda