Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Meredam Emosi Saat Anak Dapat Nilai Buruk

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Jumat, 30 Nov 2018 16:10 WIB

Bunda harus bisa meredam emosi saat anak membawa pulang nilai buruk. Coba deh Bun, baca tips berikut.
Redam emosi saat anak dapat nilai buruk/ Foto: Istock
Jakarta - Orang tua pasti menginginkan yang terbaik dari anak-anaknya, termasuk dalam hal perolehan nilai akademis di sekolah. Tapi jangan lupa, orang tua juga dituntut untuk menyiapkan diri saat sang buah hati pulang membawa nilai jelek.

Ya, wajar jika Ayah dan Bunda selalu mengidamkan anak berpretasi di sekolahnya, baik dalam bidang akademis maupun non-akademis. Kadang, orang tua lupa bahwa anak cerdas sekalipun nggak selamanya dapat nilai bagus.


Di sinilah orang tua harus memahami bahwa saat anak membawa pulang nilai buruk, itu bukan masalah besar. Dunia nggak akan runtuh juga kan, Bun, gara-gara nilai ulangan anak jelek?

"Anda mungkin punya ekspektasi tinggi soal nilai anak. Mungkin Anda bertanya bagaiamana seharusnya orang tua bereaksi saat anak mendapat nilai buruk. Jawabannya jelas, pasti ada pendekatan yang benar dan ada yang salah," kata pakar pendidikan Ann Dolin, M.Ed, dikutip dari Ectutoring.
Ilustrasi hadapi anak yang dapat nilai burukIlustrasi hadapi anak yang dapat nilai buruk/ Foto: Istock
Nah, ketika Bunda menghadapi situasi seperti ini, coba deh simak lima cara 'berdamai' dengan nilai buruk yang diraih anak di sekolah, seperti dilansir Very Well Family.

1. Pahami sistem penialaian

Sebelum bereaksi, Bunda baca dan pahami dulu bagaimana sistem penilaian diterapkan. Pasalnya, setiap sekolah memiliki cara berbeda dalam penilaian. Jadi, penting bagi orang tua untuk memahami sistem penilaian di sekolah anak masing-masing.

2. Ketahui bagaimana nilai diperhitungkan

Saat anak masuk sekolah atau kelas baru, tanyakan kepada guru tentang penekanan nilainya. Misal, ada guru yang lebih mengutamakan nilai ujian daripada pekerjaan rumah (PR). Kalau PR anak Bunda dapat nilai sangat bagus, tapi nilai ulangan atau ujiannya jelek, berarti itulah cerminan sejauh mana anak memahami pelajaran.


3. Hargai dengan cara positif

Meski anak membawa pulang hasil buruk, pasti ada sesuatu yang tetap membanggakan. Cobalah Ayah dan Bunda melihat dari sisi positifnya. Paling tidak, anak berani melaporkan nilainya meski nggak sesuai harapan. Dengan tetap memberi dukungan dan semangat, anak akan lebih termotivasi untuk memperbaiki nilai.

4. Bicara tentang nilai yang diraih

Penting bagi orang tua untuk membicarakan tentang nilai buruk yang diraih anak. Jadi, Ayah dan Bunda akan memahami akar masalahnya. Saat momen inilah orang tua dituntut untuk meredam emosi. Nggak ada salahnya Bun, anak tahu apa yang sesungguhnya orang tua harapkan dari hasil belajarnya di sekolah.

5. Dengarkan penjelasan anak

Saat diskusi tentang nilai atau rapor, pastikan orang tua memberi kesempatan dan mendengarkan penjelasan anak. Mungkin saja mereka ingin mengutarakan alasan mendapat nilai buruk, atau anak-anak sungkan meminta bantuan orang tua saat mengalami kesulitan dalam pelajaran. Jadi, Ayah dan Bunda yang harus memahaminya ya.

(muf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda