Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pelajaran di Balik Video Viral Anak Bohong Makan 'Samyang'

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 26 Mar 2019 14:35 WIB

Sebuah video anak makan mi instan mendadak viral lantaran ia berbohong, Bun. Mi yang dimakan bukanlah mi instan yang tertera di judul videonya.
Pelajaran di Balik Video Viral Anak Bohong Makan 'Samyang'/ Foto: YouTube/ Aurora ZR
Jakarta - Tumbuh di era digital membuat si kecil makin dekat dengan teknologi. Bahkan beberapa anak zaman sekarang bercita-cita ingin menjadi vlogger di YouTube. Seperi si kecil Aurora, yang belakangan videonya sedang makan mi viral.

Aurora membuat video dan mengikuti tren makan ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response). Itu lho, Bun, gaya makan yang menonjolkan bunyi makanan yang dikunyah.

Namun, ada yang ganjil dari mi yangd ia makan dan membuatnya dianggap berbohong oleh netizen. Hal itu lantaran, mi yang dimakan bukanlah mi yang tertera di judul alias samyang palsu. Lantas, video yang hampir mencapai 700 ribu views itu mendapat banyak komentar negatif.

Banyaknya komentar negatif membuat Aurora menjadi korban perundungan (bullying), Bun. Menanggapi komentar tersebut, akhirnya Aurora mengaku kesalahannya kalau ia berbohong.

"Maaf banget ya aku udah bohong ke kalian, karena aku orang miskin jadi gak kuat beli samyang. Sekali lagi minta maaf ya," tulis Aurora di kolom komentar kanal YouTube-nya.

Setelah mengunggah pernyataan, komentar negatif di kanal Aurora beralih menjadi komentar positif. Banyak sekali yang salut dengan kebesaran hati Aurora karena mau mengakui kesalahan. Bahkan ada yang mau mengirimkan satu kardus mi samyang asli ke Aurora.

Belajar dari kejadian tersebut, mungkin kita pernah mendapati anak-anak berbohong. Hmm, kenapa sih anak-anak berbohong?
Pelajaran di Balik Video Viral Anak Bohong Makan 'Samyang'Pelajaran di Balik Video Viral Anak Bohong Makan 'Samyang'/ Foto:YouTube/ Aurora ZR


Menurut Psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, biasanya anak berbohong karena ingin jadi pusat perhatian atau karena ingin terkenal secara instan. Soalnya dengan teknologi dan kemajuan sosial media seperti sekarang, nggak sedikit lho orang yang ingin cepat terkenal, tak terkecuali anak-anak.

Anak juga bisa berbohong karena takut. Misalnya nih, anak tahu dirinya melakukan kesalahan. Nah, agar enggak dimarahi orang tuanya atau orang dewasa lainnya, mereka pun menutupi kesalahannya dengan berbohong.

Bohong juga bisa jadi alasan anak untuk menciptakan suasana baru yang bisa mereka kendalikan. Nah, saat tahu anak berbohong, bagaimana sebaiknya menyikapinya?

Ratih menyarankan agar kita tidak bereaksi berlebihan saat anak berbohong. Soalnya kalau kita berlebihan bisa membuat anak bersikap di luar kendali.

Selain itu, baiknya kita dengarkan dulu alasan anak mengapa dia sampai berbohong. Jadi kita jangan buru-buru menghakimi anak saat dirinya ketahuan berbohong.

Apalagi jika si kecil sudah bisa mengakses media sosial, Bun, harus ekstra diawasi agar mereka tidak mudah berbohong di dunia maya. Ajari anak-anak bijak bermain sosmed dengan mengajari mereka sebagai netizen unggul.

Apa itu? Menurut Diena Haryana, pemerhati perlindungan anak dan ketua Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), seorang anak perlu menjadi yang memiliki kecerdasan, karakter, dan mandiri.

"Mereka yang mampu hidup di dunia nyata dengan life skills yang membuatnya tangguh, namun mampu menggunakan teknologi digital untuk memenuhi segala kebutuhannya. Jika anak yang enggak punya life skills, ketika lapar mereka cenderung menunggu makanan datang tanpa berusaha memasak atau mencari makanan. Mereka malah asyik dengan gadget-nya," kata Diena.

Anak yang menjadi netizen unggul, disebut Diena, sadar untuk mengasah social skills-nya sehingga pergaulannya dengan keluarga, teman-temannya, serta masyarakat di lingkungannya tetap terjaga baik.

"Enggak hanyut di dunia online. Anak yang menjadi netizen unggul adalah anak yang aktif, ceria, ramah, up to date. Melakukan semua tanggung jawab dan kewajibannya dengan displin," tutup Diena.

[Gambas:Video 20detik]

(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda