Inspirasi untuk Anak dari Menteri Termuda Malaysia, Syed Saddiq

Jakarta - Inspirasi untuk mencapai cita-cita dan mimpi bisa didapat anak dari mana saja, salah satunya dari sosok Syed Saddiq. Ya, Syed adalah menteri termuda Malaysia, Bun. Di usia 26 tahun, Syed menjadi Menteri Belia dan Sukan Malaysia alias Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Nyatanya, perjalanan hingga menjadi Menpora seperti saat ini dilalui Syed dengan penuh 'jatuh-bangun'. Terlebih, Syed sempat menyebut jika dulunya dia adalah anak yang nakal. He-he-he. Di bangku sekolah, Syed juga bukan siswa yang pintar-pintar amat, meski sang ibu adalah guru Bahasa Inggris terbaik di negerinya.

Di usia 13 tahun, Syed bahkan dikeluarkan dari sekolah dan dia dipindahkan ke sekolah tempat sang bunda mengajar. Di sana, sudah pasti Syed enggak bisa bertingkah.

"Di sana saya nggak bisa nakal, apapun yang saya lakukan diawasi ibu saya," ujar Syed, dikutip dari detikcom.

Di usia 15 tahun, Syed mengaku menemukan minat di bidang militer. Bahkan, dia pernah mencuri buku tentang kemiliteran yang harganya mahal. Karena ketertarikannya pada bidang militer, Syed Saddiq nekat mendaftar ke Royal Millitary College Maktab. Siapa sangka, usaha Syed membuahkan hasil. Ia berhasil diterima, bahkan lolos tes kesehatan meski memiliki asma.

Foto: Andhika Prasetia/detikcom

""Saya minta bantuan teman saya, tolong tunggu saya selesai berlari dengan membawa inhaler di toilet, kalau tidak begitu bisa mati saya. 2,6 km saya terus berlari. Dengan waktu yang terbatas ini berkat kemauan yang besar, saya pun berhasil," ungkap Syed.

Selain di bidang militer, Syed Saddiq juga tertarik dengan debat. Ia pun berhasil memenangkan beragam kompetisi debat. Nah, Syed diangkat menjadi menteri setelah tiga bulan mengabdi sebagai wakil rakyat di parlemen Malaysia. Menurutnya, diberikan kepercayaan sebesar itu di umur yang masih muda merupakan hal yang sangat besar.

"Dipercaya pada posisi tersebut, saya selalu percaya merupakan hal yang besar. Saya selalu menjauhi diri saya dari ketidakpercayaan diri dan rasa skeptis serta pesimis, saya akan optimalkan apapun amanah yang datang ke saya," kata Syed.

Dari Syed Saddiq, ada pelajaran tentang kegigihan meraih cita-cita yang bisa dicontoh anak, Bun. Kerja keras, pantang menyerah, dan punya tekad, penting dimiliki seorang anak saat hendak mencapai keinginannya, terutama yang terkait masa depan. Dikutip dari Very Well Family, orang tua bisa mengajari anak pantang menyerah meraih tujuan termasuk cita-cita sejak dini. Tapi, sesuaikan dengan usianya ya, Bun.

Misalnya, tujuan bagi bayi sangat simpel. Bisa merangkak sejauh beberapa meter saja sudah jadi sebuah pencapaian kan? Beranjak dewasa, anak punya tujuan bisa mengendarai sepeda. Semua itu pastinya butuh perjuangan, kerja keras, dan dukungan orang tua.

Pakar pendidikan juga edukator Adam Carter membagikan lima tips yang bisa dilakukan orang tua dalam membantu anak-anak pantang menyerah dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidupnya, yaitu:

Foto: ilustrasi/thinkstock

1. Bantu anak menentukan tujuan dan cita-cita yang 'Smart'

'Smart' di sini adalah Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (bisa dicapai), Relevant (sesuai kemampuan anak), and Time-based (waktunya terukur). Sebagai orang tua, pastikan apa cita-cita yang diinginkan anak benar-benar spesifik, bisa diukur, dan yang paling penting sesuai dengan kemampuan anak.

"Kemudian, bimbing anak untuk tahu apakah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keinginannya tersebut apakah memungkinkan," ujar Carter, dilansir situs The 74 Million.

2. Mulai dengan hal simpel

Pastinya butuh tahapan untuk mencapai sesuatu. Bagi anak, Ayah dan Bunda bisa memberi mereka step apa yang perlu dilakukan, tapi sesuaikan dengan kemampuannya. Ini berarti, kata Adam, langkah mencapai cita-cita anak dimulai dari hal sederhana.

3. Tetap motivasi anak

"Penting untuk selalu memotivasi anak dalam mencapai keinginan dan cita-citanya. Bagi anak yang lebih kecil, mungkin mereka perlu motivasi eksternal misalnya reward. Beda dengan anak yang usianya lebih besar, kata-kata penyemangat jauh lebih berarti bagi mereka," papar Carter.

4. Cek pencapaian dengan teratur

Jangan lupa, cek apakah daftar langkah untuk mencapai keinginan dan cita-cita anak sudah tercapai? Supaya lebih menarik, Bunda dan Ayah bisa membuat langkah mencapai keinginan atau cita-cita anak dengan bentuk yang menarik.

5. Lakukan evaluasi

Dalam mengecek pencapaian yang sudah didapat anak, lakukan evaluasi apa hal yang belum dilakukan dan perlu diperbaiki. "Dengan begini, upaya mencapai keinginan dan cita-cita anak makin optimal," tutur Carter.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/muf)