Jakarta -
Nasib buruk menimpa seorang nenek berusia 65 tahun di Winterbourne, Bristol, Inggris. Ia mengalami koma setelah
dicakar oleh kucing peliharannya.
Nenek bernama Shirley Hair itu harus menghabiskan lebih dari enam minggu di rumah sakit akibat luka yang didapatkannya dari cakaran kucingnya yang bernama Chan. Ia bahkan hampir meninggal ketika mengalami septis, kegagalan organ, pneumonia, hingga sindrom Necrotizing fasciitis.
Awalnya, Hair tidak mengira gejala-gejala yang dialaminya akibat dari goresan Chan. Dia merasa pusing, sakit otot, dan kehilangan nafsu makan, tetapi mengira itu disebabkan oleh flu.
"Goresannya cukup dalam, tapi saya tidak terlalu memikirkannya sampai saya mulai mendapatkan gejala seperti flu dan benar-benar kehilangan nafsu makan," jelas Hair ketika sudah cukup sehat, dilansir
Metro."Seorang dokter meresepkan antibiotik, tetapi setelah beberapa hari saya merasa lebih buruk dari sebelumnya. Lalu lengan saya mulai merah dan membengkak sangat cepat. Menakutkan," lanjutnya.
Shirley Hair /Foto: istimewa |
Ketika luka itu berubah menjadi merah dan ruam menyebar dari tangan ke lengannya, Hair menyadari penyebab awal masalah. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Southmead di Bristol, di mana dokter melakukan operasi darurat untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi.
Hair pun koma selama lima hari untuk diinduksi secara medis agar tubuhnya beristirahat. Kemudian, ia dirawat lebih dari sebulan untuk memulihkan tubuhnya.
"Saya tidak percaya ini semua bisa terjadi dari goresan sederhana," ujarnya.
Walaupun tidak semua luka akibat cakaran kucing berbahaya, tapi kita juga tidak boleh menyepelekannya, Bunda. Apalagi luka tersebut terinfeksi.
"Luka gores yang terinfeksi biasanya akan mulai terlihat merah dan terinfeksi, kelenjar getah bening akan mulai membengkak di dekat luka setelah sepuluh hari. Ini akan diikuti dengan demam, kelelahan, sakit kepala, dalam beberapa kasus kehilangan nafsu makan, pembesaran limpa, dan sakit tenggorokan," papar dr.Suranjith Seneviratne, imunolog di Royal Free Hospital, London, dilansir detikcom.
Bakteri yang ada pada luka bisa menjalar ke bagian tubuh lain meskipun luka awalanya terlihat mengalami penyembuhan. Gejala biasanya terlihat beberapa hari setelah luka terjadi, hal ini karena masa inkubasi terjadi beberapa hari dan bakteri berkembang biak semakin banyak.
Lebih jauhnya, bakteri bisa menetap pada jantung, hati, otak, ginjal dan paru-paru, pada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah. Seperti bayi atau seseorang dengan penyakit yang sudah ada seperti kanker atau diabetes.
"Pada orang sehat, biasanya sistem kekebalan tubuh mereka akan membunuh bakteri," jelas Seneviratne.
(yun/muf)