Jakarta -
Kisah pilu dialami oleh pasangan asal Filipina. Ryan Pag-asa Casidsid harus kehilangan sang kekasih, Richielyn Jimenez akibat sakit.
Casidsid membagikan cerita cinta mereka di media sosial Facebook. Setelah beberapa bulan berpacaran, Casidsid melamar Jimenez di awal Januari 2019. Kekasihnya itu pun menerima lamaran Casidsid.
Kebahagiaan pasangan ini bertambah ketika tahu bahwa Jimenez hamil. Mereka memberi nama Tony untuk bayi yang ada di perut Jimenez. Tapi, kebahagiaan ini terenggut ketika ia mengalami keguguran di bulan Maret.
Tidak ingin berlarut dalam kesedihan, Jimenez kembali melanjutkan hidup. Ia mulai bekerja lagi.
Namun, cobaan kembali menerpa Jimenez. Casidsid memerhatikan perut Jimenez semakin membesar. Padahal, Jimenez tidak sedang hamil.
Dilansir
The Summit Express, ternyata Jimenez didiagnosis mengalami asites, yaitu penumpukan cairan di perut. Dokter mengeluarkan cairan tersebut dari paru-parunya. Ia dirawat selama 2 minggu di Metro Antipolo Hospital.
Beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit, ia mengeluh kepalanya sangat sakit. Jimenez akhirnya dibawa ke Padre Pio Hospital di San Mateo.
Setelah menjalani serangkaian tes, termasuk CT scan, ditemukan bahwa otak Jimenez membengkak. Lalu, Jimenez dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih memadai.
Jimenez didiagnosis mengidap TB meningitis. Peluangnya bertahan hidup hanya sedikit. Kalau pun ia selamat dari penyakitnya ini, ia akan menderita. Jimenez meninggal sebelum melakukan operasi untuk mengurangi cairan di otaknya.
Sebelum meninggal, Jimenez sempat meminta kepada Casidsid untuk memakamkannya di samping bayi mereka.
Suasana sedih menyelimuti prosesi pemakaman Jimenez. Dalam video yang dibagikan kerabat mereka di Facebook, terlihat Casidsid menunggu peti orang yang paling disayaganyinya itu di altar.
Asites yang dialami Jimenez merupakan peristiwa ketika lebih dari 25 ml cairan menumpuk di dalam perut. Asites biasanya terjadi ketika organ hati tidak bekerja dengan baik.
Salah satu cara untuk mengobati asites adalah dengan parasentesis. Prosedur ini menggunakan jarum tipis dan panjang. Jarum tersebut dimasukkan melalui kulit dan ke dalam rongga perut.
Dilansir
Healthline, pada prosedur ini ada risiko infeksi. Sehingga, orang yang menjalani parasentesis akan diresepkan
antibiotik. Perawatan ini digunakan ketika asites dalam kodisi parah.
Bunda, simak penjelasan dokter tentang faktor pemicu keguguran di video berikut ini yuk.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)