kehamilan
3 Mitos Keguguran yang Masih Dipercaya, Cek Kebenarannya Bunda
Jumat, 27 Dec 2019 07:00 WIB
Jakarta -
Bicara soal keguguran nyatanya dalam keseharian masih ada mitos yang dipercaya banget oleh masyarakat. Jadi ibu cerdas, tengok lagi mitos terkait keguguran, Bun.
Disampaikan dr.Irfan Rahmatullah Sp.OG, keguguran atau abortus adalah penyebab terbesar perdarahan vaginal di trimester pertama. Keguguran, kata Irfan bisa dibagi menjadi keguguran yang masih bisa dipertahankan dan enggak bisa dipertahankan.
"Saat ibu hamil mengalami perdarahan di trimester satu, dokter akan melalukan pemeriksaan untuk mengecek apakah kehamilan masih bisa dipertahankan atau enggak," kata Irfan mengutip bukunya 9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuat Penuh Harap.
Dia melanjutkan, 90 persen keguguran disebabkan katena faktor kromosom. Sedangkan, 10 persennya disebabkan infeksi (TORCH), kelainan rahim misal miom, dan leher rahim enggak kompeten (incompetent cervic).
Selain itu, penelitian menunjukkan risiko keguguran meningkat bila ibu hamil punya kebiasaan merokok, minum alkohol, juga konsumsi narkoba. Irfan menegaskan, ada beberapa informasi yang masih dipercaya dan menyesatkan berhubungan dengan penyebab keguguran.
"Ada yang mengatakan stres, emosi, atau tekanan jiwa selama hamil bisa menyebabkan keguguran. Ini info yang enggak benar," kata Irfan.
"Begitu juga dengan mitos ketika ketika hamil tiba-tiba dikagetkan atau terkejut, kecapekan, naik turun tangga, sering naik motor bekerja saat hamil, mengejan atau mengangkat beban berat, hubungan seks saat awal kehamilan dan sebagainya ini cuma mitos," tambahnya.
Dia menegaskan keguguran enggak ada hubungannya dengan aktivitas Bunda kecuali jika aktivitas itu berlebihan. Misalnya, ibu hamil mengikuti kejuaraan beladiri.
"Mungkin aktivitas berlebihan seperti itu bisa memengaruhi kondisi ibu hamil," kata Irfan.
Penjelasan ibu hamil makan nanas boleh atau tidak cek di video berikut.
(rdn/rdn)
Disampaikan dr.Irfan Rahmatullah Sp.OG, keguguran atau abortus adalah penyebab terbesar perdarahan vaginal di trimester pertama. Keguguran, kata Irfan bisa dibagi menjadi keguguran yang masih bisa dipertahankan dan enggak bisa dipertahankan.
"Saat ibu hamil mengalami perdarahan di trimester satu, dokter akan melalukan pemeriksaan untuk mengecek apakah kehamilan masih bisa dipertahankan atau enggak," kata Irfan mengutip bukunya 9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuat Penuh Harap.
Dia melanjutkan, 90 persen keguguran disebabkan katena faktor kromosom. Sedangkan, 10 persennya disebabkan infeksi (TORCH), kelainan rahim misal miom, dan leher rahim enggak kompeten (incompetent cervic).
Selain itu, penelitian menunjukkan risiko keguguran meningkat bila ibu hamil punya kebiasaan merokok, minum alkohol, juga konsumsi narkoba. Irfan menegaskan, ada beberapa informasi yang masih dipercaya dan menyesatkan berhubungan dengan penyebab keguguran.
![]() |
"Begitu juga dengan mitos ketika ketika hamil tiba-tiba dikagetkan atau terkejut, kecapekan, naik turun tangga, sering naik motor bekerja saat hamil, mengejan atau mengangkat beban berat, hubungan seks saat awal kehamilan dan sebagainya ini cuma mitos," tambahnya.
Dia menegaskan keguguran enggak ada hubungannya dengan aktivitas Bunda kecuali jika aktivitas itu berlebihan. Misalnya, ibu hamil mengikuti kejuaraan beladiri.
"Mungkin aktivitas berlebihan seperti itu bisa memengaruhi kondisi ibu hamil," kata Irfan.
Penjelasan ibu hamil makan nanas boleh atau tidak cek di video berikut.
(rdn/rdn)