5 Fakta Arab Saudi Setop Umrah: Wabah Virus Corona hingga Rugi Triliunan

Akibat wabah virus Corona, pemerintah Arab Saudi melakukan penundaan visa kunjungan umrah ke Mekah. Perlu Bunda ketahui, pemberitahuan ini diumumkan pada Kamis (27/2/2020).

Penangguhan kunjungan ini berlaku untuk semua negara, termasuk Indonesia. Padahal seperti yang kita tahu, ibadah umrah biasanya menarik puluhan ribu muslim setiap bulan ke Arab Saudi.

Baca Juga : Hindari Corona, KBRI Korea Selatan Imbau Turis RI Tak Kunjungi Kota Daegu

Lalu, sebenarnya seperti apa fakta-fakta penangguhan kunjungan ini? Berikut HaiBunda rangkum dari detikcom.

Biro travel rugi Rp1 Triliun

5 Fakta Arab Saudi Setop Umrah: Wabah Virus Corona hingga Rugi Triliunan/ Foto: Triono Wahyu Sudibyo/detikcom

1. Wabah virus Corona

Virus Corona yang menyebar ke berbagai negara membuat pemerintah Arab Saudi berusaha melakukan upaya pencegahan agar tidak terjangkit. Salah satu upayanya adalah dengan penangguhan kunjungan ke Arab Saudi. Penangguhan itu juga atas rekomendasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi, dan berlaku untuk semua negara termasuk Indonesia.

Menurut Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, tindakan ini juga sebagai upaya perlindungan untuk kesehatan warga dan penduduk.

"Tindakan pencegahan ini berdasarkan rekomendasi dari otoritas kesehatan yang kompeten untuk menerapkan standar kehati-hatian tertinggi, dan kami mengambil langkah-langkah pencegahan proaktif untuk mencegah virus Corona ke Kerajaan dan penyebarannya," ungkap Kementerian Luar Negeri.

2. Penangguhan bersifat sementara

Arab Saudi menegaskan bahwa prosedur penangguhan ini bersifat sementara, dan harus terus dievaluasi oleh pihak berwenang. Meski demikian, belum diketahui sampai kapan batas waktu penangguhan tersebut.

3. Biro travel rugi Rp1 Triliun

Penangguhan sementara yang dilakukan pemerintah Arab Saudi terhadap jemaah umrah, termasuk dari Indonesia, menyebabkan biro penyelenggara perjalanan didera kerugian. Tak tanggung-tanggung, angka kerugian diprediksi mencapai Rp1 triliun.

"Kerugiannya kurang lebih kalau seandainya kita nanti yang ke depannya ini batal nggak boleh berangkat, ya kali aja 50 ribu (jamaah) dikali (biaya umrah) Rp20 juta rata-rata," kata Ketua Umum Sarikat Penyelenggara umrah dan Haji (SAPUHI) Syam Resfiadi.

Itu hanya hitungan kerugian dalam waktu dua minggu ke depan saja, Bunda. Ini artinya semakin lama penangguhan dilakukan, kerugian biro travel akan semakin membengkak.

Jamaah menumpuk di Bandara Soekarno Hatta

Foto: Kakbah di Mekah/Fajar Pratama detikcom

4. Bisa refund

Syam Resfiadi mengatakan, calon jamaah RI yang sudah membayar ke biro perjalanan umrah, dan uangnya belum dideposit, bisa melakukan refund atau menarik kembali uangnya.

"Harusnya kalau memang uang itu belum ke mana-mana di travel, harusnya bisa dipulangkan," kata Syam.

Namun, untuk calon jemaah yang uangnya sudah dideposit ke maskapai penerbangan dan penyedia hotel, refund tidak berlaku. Tapi akan diusahakan dana tidak hangus, melainkan akan mengendap untuk nantinya digunakan ketika Arab Saudi sudah membuka penangguhan.

"Apabila memang sudah terdeposit ke airline dan ke hotel, ya kita usahakan ini pihak airline dan hotel menunda, pembayaran itu jangan di-cancel sehingga nanti pada saat sudah normal itu kita gunakan lagi," jelasnya.

"Yang penting deposit itu tetap kita dapatkan, bukan sebagai uang yang hangus di airline maupun di hotel," tambah Syam.

5. Jamaah menumpuk di Bandara Soekarno Hatta

Berdasarkan keterangan Syam Resfiadi, Kamis (27/2/2020) per pukul 12.00 WIB, jamaah haji sudah tidak bisa terbang ke Arab Saudi. Akibatnya mereka tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.

"Itu (laporan) langsung staf saya dari airport bahwa per jam 12 itu tidak boleh lagi ada penerbangan menuju ke Jeddah," kata Syam.

Seluruh penerbangan menuju Arab Saudi sejak tanggal 27 Februari 2020 ditutup semua, Bunda. Calon jemaah haji pun jadi menumpuk dan menyebabkan kepadatan di Bandara Soetta.

(yun/muf)