Jakarta -
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan kasus pertama positif Corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020). Dua warga negara Indonesia (WNI) asal Depok, Jawa Barat dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
Pasangan ibu dan putrinya tersebut tertular virus Corona setelah putrinya yang berusia 31 tahun itu berinteraksi dengan temannya yang merupakan warga negara (WN) Jepang saat datang ke Indonesia. Saat ini, kedua pasien sudah dirawat dan diisolasi di ruang khusus di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan pendiri Migrant Care, Anis Hidayah yang merupakan tetangga dekat dua pasien tersebut mengaku bahwa kabar tersebut mengejutkannya. Pasalnya, kedua pasien itu sudah seperti keluarga dan sahabat bagi dia.
"Mereka tetangga dekat saya, teman diskusi, teman ngobrol, teman bertanam organik yang sudah seperti keluarga dan sahabat. Sedih banget, pingin marah, tapi kepada siapa?" kata dia dalam pesan WhatsApp yang beredar ketika dikonfirmasi
HaiBunda, Selasa (3/3/2020).
Dia menuturkan bahwa kabar tersebut membuat warga di perumahan tempat tinggalnya menjadi panik. Suaminya yang merupakan Ketua Rukun Tetangga (RT) di sana sempat stres karena harus menjelaskan ke warga, mencari kebenaran kepada pasien hingga menyambangi Dinas Kesehatan Depok dan sejumlah pihak demi memberikan ketenangan.
Dan berdasarkan komunikasi yang sempat dijalin suaminya dengan salah satu pasien diketahui bahwa pasien merasa pemberitaan di media jauh lebih menyakitkan daripada sakit yang mereka alami. Dalam komunikasi via telepon saat itu, pasien sudah dipindah ke RSPI dan diobservasi
Corona. Sebelumnya, mereka sempat dirawat di RS Mitra Keluarga.
Meski sempat panik, namun setelah petugas kesehatan bersama lurah dan camat Sukmajaya memeriksa beberapa warga yang sempat menjenguk dan menyatakan mereka sehat, warga merasa lebih tenang. Itu ditambah dengan tim Gegana Brimob yang juga melakukan penyemprotan disifektan di rumah pasien.
Menurutnya, WhatsApp Group (WAG) di grup perumahan juga lebih tenang. Apalagi, kata dia, pasien sempat menjawab doa dan dukungan dari seluruh warga.
"Terima kasih atas doanya, kami masih diisolasi," ujar Anis, meniru ucapan salah satu pasien.
Setelah itu, WAG pun ramai dengan ucapan doa,
emoticon bunga dan
love. "Alahamdulillah kami saling dukung dan apa yang kami rasakan mungkin berbeda dengan narasi media yang berkembang bahwa perumahan kami mencekam. Kami waspada iya tapi tidak mencekam," tandasnya.
Dia pun menyampaikan bahwa seluruh warga perumahan selalu mendukung dan berdoa untuk dua pasien tersebut. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas doa, dukungan dan perhatiannya.
Bunda juga bisa simak bolehkan anak diberi vaksin saat demam dan pilek?
(jue/jue)