Jakarta -
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau orang yang mengalami gejala virus corona untuk tidak mengonsumsi obat ibuprofen.
Ibuprofen tergolong dalam kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid. Umumnya ibuprofen digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat peradangan.
Dikutip dari
Newshub, Rabu (18/3/2020), WHO mengeluarkan imbauan untuk tidak mengonsumsi ibuprofen setelah Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran memperingatkan akan efek sampingnya.
Hal ini berdasarkan studi terbaru dari
The Lancet Medical Journal yang menyebutkan bahwa enzim yang disokong dari obat anti-inflamasi seperti ibuprofen, dapat memperparah infeksi Covid-19.
Juru bicara WHO, Christian Lindmeier mengatakan bahwa efek dari ibuprofen ini akan dipelajari lebih lanjut. Bagi pasien yang terlanjut mendapat resep obat ibuprofen, sebaiknya segera meminta arahan kembali dari dokter.
Seperti diberitakan
CNN, Menteri Kesehatan Prancis yang juga seorang neurolog, merekomendasikan penggunaan paracetamol dibanding ibuprofen jika merasakan gejala virus corona seperti
demam. Foto: ilustrasi/thinkstock |
Namun memang konsumsi paracetamol harus sesuai dosis yang direkomendasikan. Kalau terlalu banyak, bisa membahayakan organ hati atau liver.
Senada dengan Menteri Kesehatan Prancis, dosen Liverpool School of Tropical Medicine, Tom Wingfield juga menyarankan untuk lebih memilih
paracetamol daripada ibuprofen.
Ia mengatakan bahwa paracetamol lebih kecil kemungkinan efek sampingnya dibanding ibuprofen, yang sudah diketahui dapat menyebabkan iritasi perut dan ginjal bagi sejumlah orang.
Bunda juga bisa menyimak soal video soal benarkah saat demam enggak boleh makan es krim?
[Gambas:Video Haibunda]
(jue/jue)