Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kulit Seperti Tersetrum Termasuk Gejala Corona, Ini Faktanya

Kurnia Yustiana   |   HaiBunda

Kamis, 16 Apr 2020 10:18 WIB

Positive blood test result for the new rapidly spreading Coronavirus, originating in Wuhan, China
ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta - Wabah virus corona masih terus menyebar. Gejala yang muncul pun semakin beragam.

Gejala virus corona yang paling mudah teridentifikasi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah batuk, demam dan napas pendek.


Selain itu, baru-baru ini ada lagi gejala lainnya yang dirasakan pasien positif corona, yaitu kulit seperti kena setrum. Seorang pasien positif corona menceritakan via Twitter bahwa sempat merasakan kulit mendesis atau adanya aliran listrik yang mengalir di tubuh, sehingga terasa seperti tersengat.

Pengguna Twitter dengan akun @miafia yang positif COVID-19 mengaku merasakan kulitnya seperti tersetrum sejak hari pertama gejala.

Kulit Seperti Tersetrum Termasuk Gejala Corona, Ini FaktanyaKulit Seperti Tersetrum Termasuk Gejala Corona/ Foto: Thinkstock

Seorang influencer bernama Arielle Charnas juga melaporkan sejumlah sensitivitas kulit saat ia pertama kali terkena virus. Menanggapi hal ini dr Daniel Griffin, Kepala Penyakit Menular di ProHealth Care Associates angkat bicara.

Menurutnya, gejala tersebut tidak terlalu umum. Namun memang bisa menjadi bagian dari respon autoimun yang mempengaruhi sistem saraf pasien.

"Jelas sudah diidentifikasi, tetapi kami belum yakin seberapa luas itu," ujarnya, seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (15/4/2020).

Sensasi seperti kena setrum itu mungkin merupakan hasil dari antibodi yang melawan penyakit, tapi mengganggu cara kerja saraf.

Walau begitu, seorang ahli saraf masih tidak yakin apakah itu tanggapan tubuh kita terhadap virus, atau virus itu sendiri yang menyebabkan perasaan itu.

Bagi pasien yang merasakan kulit seperti tersetrum, direkomendasikan untuk membiarkan tubuh pulih sendiri. Gejala tersebut tidak termasuk kategori fatal.

"Itu menyusahkan tapi tidak berbahaya. Pasien tampaknya menjadi lebih baik dengan menunggu. Tubuh manusia adalah konstruksi yang cukup mengesankan dan seringkali akan menjadi lebih baik," papar Griffin.


Simak juga hal-hal yang perlu Bunda tahu tentang virus corona:

[Gambas:Video Haibunda]




(kuy/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda