Jakarta -
Salah satu kisah cinta sedih tokoh dunia memulai perjalanannya sekitar lebih dari dua abad yang lalu. Seorang Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte dengan Josephine.
Napoleon dan Josephine menikah pada 9 Maret 1796. Meski pernikahan mereka tidak berakhir dengan indah, namun istri pertamanya itu disebut sebagai cinta sejati dalam hidup Napoleon.
Konon, nama terakhir yang disebut Napoleon sebelum dia menghembuskan napas terakhir adalah, "Josephine". Josephine adalah nama yang biasa digunakan Napoleon untuk memanggil istrinya, yang lahir dengan nama Marie Josephe Rose Tascher de La Pagerie. Dia adalah putri seorang bangsawan yang doyan berjudi.
Keluarga Josephine memanggilnya dengan nama Marie atau Rose, tapi Napoleon tak menyukai dua nama itu, sehingga menggantinya dengan Josephine. Saat remaja dan tinggal di Martinik, Prancis, seorang peramal mengatakan bahwa suatu hari nanti, dia akan menjadi Ratu Prancis.
Dan kisahnya menjadi seorang
Ratu Prancis, bermula ketika Josephine yang saat itu berusia 32 tahun bertemu dengan Napoleon yang berumur 26 tahun pada tahun 1975 di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh Paul Barras, mentor dan Gubernur
de facto Prancis.
Saat itu, dikutip dari NZ Herald, Josephine adalah kekasih Paul Barras. Sebelumnya, dia telah menikah dengan aristoktrat bernama Alexander de Beauharnais dan memiliki seorang putra dan putri. Namun pernikahannya berakhir pada 1794 karena Alexander ditangkap atas kasus pengkhianatan dan Josephine ikut dijebloskan ke penjara.
Alexander dieksekusi, namun Josephine berhasil melarikan diri dan menjadi kekasih Paul Barras. Namun ketika Josephine dan Napoleon bertemu, Paul Barras ingin putus dengan kekasihnya, sehingga mendorong Napoleon untuk menjalin kasih dengan Josephine.
Saat itu, Napoleon hanya seorang perwira. Dia mencari seorang wanita yang lebih tua dan modern karena dia percaya dirinya akan lebih diterima di masyarakat, sedangkan Josephine juga sadar akan disingkirkan kekasihnya. Akhirnya mereka saling berhubungan dan menjalin asmara.
 Josephine/Foto: Getty Images/traveler1116 |
BerceraiNapoleon melamar Josephine pada Januari 1796 dan mengiriminya banyak surat cinta sangat romantis, dan 'bergairah'. Namun dia kesal karena kekasihnya tak membalas suratnya sesering dia mengiriminya.
Pada tahap ini, Napoleon adalah seorang kaisar di sebagian besar wilayah Eropa. Dan beberapa hari setelah menikahi kekasihnya, Napoleon terpaksa meninggalkannya di Paris karena harus berperang melawan tentara Italia dan Austria.
Setiap hari Napoleon mengiriminya surat, namun sebagian surat itu diabaikan oleh istrinya. Bahkan, ketika suaminya sedang berperang, Josephine berpaling ke pria lain. Napoleon yang mengetahuinya, akhirnya membalas dengan melakukan hal yang sama. Dia selingkuh dengan istri seorang petugas saat di Mesir, bernama Pauline atau dikenal sebagai 'Cleopatra' Napoleon. Meski demikian, Napoleon tetap mencintai istrinya, bahkan ketika Josephine makin malas membalas surat-suratnya.
"Aku menulis (surat) kepadamu kekasihku sangat sering dan kamu menulis sangat sedikit. Kamu jahat dan nakal. Tidak setia dan menipu suami yang menyedihkan, seorang kekasih yang sabar," tulisnya dalam salah satu surat.
Pada 1798, Napoleon memimpin 35 ribu pasukan untuk melawan Mesir dan pada Oktober setahun kemudian, dia ditugasi memimpin pemerintahan dengan kekuatan terbatas. Selama masa itu, Napoleon berhasil mengambil kendali atas Prancis dan Italia setelah mengalahkan Austria.
Dia mereformasi sistem pendidikan dan hukum Prancis, membentuk regulasi baru yang dikenal dengan Code of Napoleon. Dan setelah berhasil menjadi memimpin Prancis, yang diinginkan Napoleoan adalah keturunan dari Josephine.
Sayangnya Josephine tak bisa memberikannya. Josephine pernah
keguguran sekali dan banyak yang berpikir bahwa dia tidak bisa punya anak lagi. Dan hanya lima tahun setelah mereka menikah dengan ratusah surat cinta Napoleon untuk Josephine, mereka resmi bercerai pada Januari 1810.
Keduanya disebut masih saling mencintai, tapi kebutuhan akan ahli waris lebih penting dari perasaan tersebut. Mereka tetap berhubungan baik dan Napoleon mengizinkannya menyandang gelar Ratu.
Napoleon akhirnya menikahi cucu Franz I dari Austria, Marie Louise. Dari pernikahan itu, lahir seorang putra yang diberi nama Napoleon II.
Sementara Josephine pindah ke kediaman pribadinya di Malmaison, dekat Paris. Di sana dia tetap hidup mewah dan masih berhubungan baik. Bahkan, hidupnya masih dibiayai oleh Napoleon. Tapi di usia 51 tahun, Josephine tutup usia karena pneumonia pada 29 Mei 1814. Sementara Napoleon meninggal dunia tujuh tahun kemudian sebagai tahanan Inggris di Pulau Saint Helena di Samudera Atlantik.
Penulis buku
The Many Live and Secret Sorrows of Josephine, Sandra Gulland menghabiskan satu dekade meneliti buku-bukunya dan percaya bahwa sejarah era Napoleon penuh dengan mitos. Namun, dia yakin ada sesuatu yang sangat penting tentang Josephine yang begitu dicintai Napoleon. Menurut Gulland, Josephine pasti punya sesuatu yang istimewa hingga membuat Napoleon tergila-gila padanya.
"Mengapa Josephine? Dia adalah wanita yang sederhana dengan hati besar. Meskipun cerdas, dia bukan seorang intelek yang hebat. Dia ibu luar biasa, teman yang baik, majikan yang peduli, istri penyayang dan tahu menjadi nyonya rumah yang baik, dan tahu bagaimana menjadi ratu," tulis Gulland.
Bunda bisa juga menyimakpesanLenna Tan untuk siapapun yang ingin nikah muda seperti dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(jue/jue)