Jakarta -
Seorang perawat meninggal dunia karena terinfeksi virus corona. Adalah Ninuk Dwi Pusponingrum, yang tertular Covid-19.
Wanita berusia 37 tahun itu bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama 12 tahun. Menurut Arul, suami Ninuk, sepengetahuannya sang istri memang tidak memakai alat pelindung diri (APD) ketika bertugas. Ninuk juga tidak tahu apakah ia pernah menangani pasien corona.
Pada 10 Maret lalu, Ninuk sempat berbicara kepada sang suami di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM. Ninuk bertanya kepada sang suami apakah ia masih bisa bertahan hidup, setelah divonis positif COVID-19.
"Yah, aku positif
COVID-19... masih bisa hidup enggak aku ya?" kata Ninuk seperti dikenang Arul dikutip dari
BBC Indonesia.
Ia kemudian masuk ruang ICU dan terbaring lemah. Tubuh Ninuk sangat lelah dan demam hingga 39 derajat celsius, diare, dan sesak napas.
Ninuk akhirnya dipindahkan oleh pihak RSCM ke rumah sakit rujukan COVID-19, RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Ninuk diisolasi hingga akhirnya meninggal dunia pada 12 Maret 2020.
Tidak hanya, Ninuk, menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sudah ada 50 petugas medis di Jakarta yang terinfeksi virus corona. Petugas medis yang dimaksud terdiri dari dokter dan perawat.
Keluarga Ninuk sendiri saat ini dalam keadaan sehat. Tapi, sang suami dan anak-anaknya masih sangat terpukul dengan kepergian Ninuk. Mereka bahkan tak bisa melihat wajah Ninuk untuk terakhir kalinya karena perlakukan khusus untuk jenazah COVID-19.
Arul memberi tahu kepada anak-anaknya bahwa ibu mereka adalah pahlawan. Meski lelah setelah menghadapi pasien, ia tidak pernah marah.
Sebelum meninggal, Ninuk sempat menyampaikan satu hal kepada Arul. Dalam pesan itu, Ninuk menunjukkan kerelaannya bekerja sebagai perawat.
"Dia mengatakan 'saya hidup untuk orang yang saya sayangi dan mati untuk orang yang saya sayangi, termasuk (untuk) profesi saya'," kata Arul.
Mengingat semakin bertambah pasien corona di Indonesia, semakin berat pula beban tugas petugas medis, Bun. Meski lelah, mereka harus profesional merawat pasien COVID-19 hingga sembuh.
Makanya, supaya jumlah pasienÂ
corona tidak semakin bertambah, kita perlu melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya yang paling mudah adalah tetap berada di rumah karena penularan virus masih terjadi.
"Oleh karena itu, saya mengingatkan sekali lagi jaga jarak, jangan berdekatan, hindari tempat berkumpul yang padat, cuci tangan pakai sabun, hindari menyentuh wajah, dan kalau ada yang sakit, patuhi betul etika batuk dan bersin, tutup pakai sapu tangan atau pakai masker," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers BNPB pada Minggu (29/3/2020).
Simak juga video 6 hal tentang virus corona yang perlu Bunda tahu berikut ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)