Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Pakar Memprediksi Wabah Corona Berakhir, Kapan yang Paling Cepat?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 10 Apr 2020 07:00 WIB

Sejumlah pakar mulai memprediksi akhir pandemi Corona atau Covid-19, baik di dunia atau di Indonesia. Simak 5 prediksi pakar tersebut.
Ilustrasi Corona di dunia/ Foto: iStock
Jakarta - Angka pasien positif Corona atau COVID-19 masih terus bertambah. Tak hanya di Indonesia, tapi di beberapa negara seperti Amerika, Italia, dan Inggris juga mengalami peningkatan.

Sejak pertama muncul di China pada Desember 2019 lalu, COVID-19 menjadi isu global. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), per 8 April 2020, ada sekitar 1,3 juta kasus positif COVID-19 di dunia.


Berbagai pertanyaan kemudian muncul, termasuk kapan pandemi COVID-19 ini berakhir. Berikut 5 pakar di dunia yang memprediksi soal kapan Corona akan berakhir di dunia, maupun di Indonesia.

1. Dokter spesialis penyakit menular di CDC

Dilansir Women's Health, para peneliti melihat pandemi masa lalu untuk membuat prediksi lebih awal tentang kapan pandemi ini berakhir. Di masa lalu, pandemi biasanya berlangsung antara 12 dan 36 bulan, contohnya pada pandemi H1N1 atau flu burung.

Namun, kata petugas dinas intelijen epidemi di divisi penyakit virus di CDC dan dokter spesialis penyakit menular Rishi Desai, MD, kita tak bisa menyamakan pandemi baru dengan masa lalu. Sebab, keduanya adalah virus berbeda.

"Ekspektasi saya adalah COVID-19 akan terus menjadi ancaman di tahun 2020, dan akan melihat perubahan di tahun 2021," ungkap Desai.

"Pada saat itu, kami mungkin memiliki vaksin dan akan memiliki lebih banyak pengalaman dengan penyakit ini," sambungnya.

Ilustrasi virus CoronaIlustrasi virus Corona/ Foto: iStock

2. Pemenang nobel kimia

Pemenang nobel kimia Michael Levitt pernah melakukan analisis kasus COVID-19 di China dan kalkulasinya benar. Meski kasus kematian bertambah, kenaikan berjalan lambat, Bun.

Levitt mengatakan pandemi di dunia akan berakhir cepat meski tidak mengatakan kapan tepatnya. Ia yakin itu terjadi jika kita semua tidak panik.

Levitt mencoba mengembangkan model kompleks sistem kimia untuk melihat titik balik kejadian Corona di negara-negara. Ia menganalisis 79 negara dan melaporkan lebih dari 50 kasus baru setiap hari dan melihat tanda-tanda pemulihan. Ia fokus pada kasus baru yang konfirmasi positif.

"Angka-angkanya masih tak beraturan, tapi ada tanda-tanda jelas pertumbuhannya melambat," ujar Levitt.

3. Profesor Universitas Gadjah Mada (UGM)

Pakar Statistika dan alumni MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) memprediksi pandemi virus Corona di Indonesia bakal berakhir Mei 2020. Analisis ini adalah pengembangan dari pemodelan teori antrean.

Pemodelan matematika ini dilakukan Dedi bersama Heribertus Joko, dan Dr.Fidelis I Diponegoro dengan nama model probabilistik yang berdasarkan data nyata atau probabilistik data-driven model (PDDM).

"Dari hasil analisis pandemi COVID-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif di sekitar 6.174 kasus.

Dengan intervensi pemerintah yang berhasil dengan baik, total penderita Corona positif minimal di sekitar 6.200 di akhir Pandemi pada akhir Mei 2020" kata Guru Besar Statistika UGM, Prof.Dr.rer.nat Dedi Rosadi,S.Si., M.Sc., dilansir detikcom, Kamis (9/4/2020)

Model ini juga memperkirakan penambahan maksimum total pasien Corona setiap harinya di sekitar minggu kedua April 2020 yaitu berkisar antara 7-11 April 2020.

"Penambahan lebih kurang 740 sampai 800 pasien per 4 hari dan diperkirakan akan terus menurun setelahnya," ujar Dedi.

4. Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB)

Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi pandemi virus Corona di Indonesia diperkirakan berlangsung sampai akhir Mei hingga awal Juni 2020. Salah satu peneliti yang melakukan simulasi, Nuning Nuraini mengatakan, puncak prediksi ada ada di bulan April 2020.

"Puncak epidemi pada minggu kedua atau ketiga April 2020. Akhir epidemi pada awal Mei atau awal Juni 2020," ujar Nuning mengutip CNN.


5. Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia

Tanggal 2 April lalu, Badan Intelijen Negara (BIN) menyampaikan permodelan terbaru mengenai penelusuran COVID-19. Hasilnya, diperkirakan puncak kasus terjadi di akhir Juni dan Juli 2020.

Bunda, simak juga fakta dan data tentang virus Corona, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda