Jakarta -
Ada pepatah cinta tak memandang usia, harta, dan kelas sosial. Namun di India, kisah cinta beda kasta berakhir tragis pada 2018 lalu. Seorang istri harus kehilangan suaminya karena dibunuh oleh orang bayaran ayahnya.
Kisah tersebut dialami oleh Amrutha Varshini dan Pranay Perumalla. Kisahnya dimulai ketika mereka bertemu saat remaja saat mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sama di Miriyalaguda, sebuah kota kecil di negara bagian Telangana, India Selatan.
Amrutha mengatakan bahwa mereka pertama kali bertemu di sekolah. Pranay adalah pria yang ceria dan atletis. Mereka berkenalan, saling mengirim pesan dan berbicara di telepon. Pertemanan mereka pun menjadi hubungan kasih.
"Kami selalu saling menyukai. Kami dulu sering berbicara di telepon, kemudian kami jatuh cinta," katanya, dikutip dari
BBC.Amrutha yang pada 2018 lalu berusia 21 tahun berasal dari keluarga kaya, dari kasta atas yang dikenal dengan nama Komati atau kalangan pedagang. Sementara Pranay yang 3 tahun lebih tua darinya berasal dari kasta terendah di India atau kasta Dalit yang diharamkan untuk disentuh.
Saat tumbuh dewasa, orang tua Amrutha menyarankannya untuk tidak berteman dengan anak-anak dari kasta lain. Mereka juga menentang hubungan Arumtha dan Pranay sejak mengetahui keduanya pacaran. Namun hal itu tak menghentikan Arumtha.
"Kami harus bersembunyi-sembunyi untuk bertemu. Tapi aku tidak peduli dengan kasta atau berapa banyak uang yang dimiliki keluarganya. Terpenting adalah kami saling mencintai," ujarnya.
Sayangnya, hal itu justru membuat keluarga Amrutha marah besar. Dia dipukul untuk pertama kali dan dikurung pada April 2016. Dia tak bisa berkomunikasi dan bertemu dengan kekasihnya.
Ayahnya, Maruthi Rao bahkan pernah mengatakan, dia bisa
menikahkan putri satu-satunya itu dengan pengemis dari kasta atas, tapi tak akan pernah menikahkan dengan pria mana pun dari kasta rendah. Orang tua Arumtha pun memindahkannya ke sekolah berbeda. Mereka berpisah selama 6 tahun, namun sesekali bertemu.
Dikutip dari
The Washington Post, Pranay akhirnya kuliah dan masuk jurusan teknik. Sedangkan Amrutha mengambil jurusan mode. Saat itu, karena khawatir orang tuanya akan menjodohkannya dengan pria lain, Amrutha melarikan diri dan menemui kekasihnya.
Mereka menikah pada Januari 2018 dan tinggal bersama dengan orang tua Pranay. Lima bulan kemudian, Amrutha hamil. Dia yang awalnya ingin pindah keluar negeri bersama suaminya, memutuskan menggelar resepsi untuk merayakan pernikahan mereka pada Agustus 2018. Mereka memutuskan ke luar negeri setelah bayi lahir.
Amrutha pun memberitahu kabar bahagia tersebut kepada orang tuanya. Dia berharap hal itu bisa melunakkan hati kedua orang tuanya. Tapi faktanya sungguh mengejutkan karena ayahnya justru meminta Arumtha untuk melakukan aborsi. Permintaan itu tak cuma sekali disampaikan tapi berulang kali.
Kemudian pada 14 September 2018, kejadian
tragis menimpanya. Hari itu, Amrutha pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungan ditemani suami dan ibu mertuanya. Saat keluar dari gerbang rumah sakit, seorang pria asing membuntuti mereka. Pria itu membacok Pranay dengan senjata tajam sebanyak dua kali hingga membuatnya jatuh ke tanah. Ibu mertuanya langsung mendorong pria asing tersebut dan Amrutha berlari ke rumah sakit untuk meminta bantuan.
Nyawa Pranay tak bisa diselamatkan. Setelah diselidiki, ternyata pria yang menyerang Pranay adalah orang suruhan ayah Arumtha. Roa telah merencanakan membunuh menantunya itu sebulan lalu. Dia membayar pria itu sekitar Rp2 miliar untuk menghabisi nyawa Pranay.
"Ayahku membunuh suamiku karena dia bukan dari kasta yang sama denganku," ucapnya.
Polisi pun menangkap ayah Amrutha dan enam orang lainnya, termasuk saudara laki-laki Rao serta para tersangka pembunuh bayaran. Inspektur Distrik AV Ranganath mengatakan bahwa Rao bersekongkol dengan saudara laki-lakinya dan dua orang lainnya untuk membunuh Pranay.
Peristiwa tersebut memicu dukungan besar terhadap keluarga Pranay. Sementara Amrutha menyalahkan keluarganya. Dia pun bersumpah tak akan kembali kepada keluarganya.
"Orang tua Pranay adalah orang tuaku sekarang," ujarnya.
Amrutha pun mulai aktif di Facebook dan mengunggah foto aksi unjuk rasa dan dukungan kepadanya dan Pranay. Dalam salah satu foto mereka, dia menulis, "Lahir untuk hidup bersama selamanya". Di juga berbagai foto seorang polisi yang mengawal ayahnya, dengan tulisan, "Jangan biarkan ayahku keluar".
Amrutha mengatakan bahwa suaminya selalu mengatakan kepadanya bahwa kasta seharusnya tidak menghalangi cinta. Sementara empat bulan setelah peristiwa tersebut, Amrutha melahirkan seorang bayi laki-laki di sebuah rumah sakit di Miryalguda. Keduanya dalam keadaan sehat.
"Pranay sangat mencintaiku dan dia akan kembali padaku," kata Amrutha dikutip dari
Times of India.
Bunda bisa simak cerita kocak Ivy Batuta 'kejar' suami hingga ke Amerika Serikat di video ini:
(jue/jue)