Jakarta -
Aliran udara dari air conditioner (AC) disebut meningkatkan risiko terhadap penyebaran virus Corona, Bunda. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian terhadap kasus Corona di China.
Melansir
South China Morning Post, sebuah penelitian dilakukan terhadap 10 kasus virus Corona dari tiga keluarga, yang makan di restoran yang sama di China. Penelitian tersebut menduga bahwa AC menjadi penyebab transmisi droplet di antara mereka.
"Aliran udara yang kuat dari AC bisa menyebarkan droplet," ungkap penelitian itu.
Pasien pertama dari 10 orang yang diteliti tersebut kembali dari Wuhan pada 23 Januari. Esok harinya, ia makan siang dengan tiga anggota keluarganya di restoran tanpa jendela, namun memiliki AC di setiap lantai.
Dua keluarga lainnya duduk di seberang meja mereka, dengan jarak masing-masing sekitar satu meter. Mereka menghabiskan waktu makan di sana sekitar satu jam.
Pasien pertama lalu merasa panas dan batuk di hari itu dan pergi ke rumah sakit. Dua minggu kemudian, empat anggota keluarganya, serta tiga anggota dari keluarga kedua, dan dua anggota dari keluarga ketiga dinyatakan positif
COVID-19.
 ilustrasi Corona/ Foto: Instagram/@alirezapakdel_artist |
Setelah diselidiki secara terperinci, ditemukan bahwa satu-satunya sumber penyebaran yang mengakibatkan keluarga kedua dan ketiga positif Corona adalah karena pasien pertama di restoran.
"Dari pemeriksaan kami terhadap rute potensial penularan, kami menyimpulkan bahwa penyebab paling mungkin dari wabah ini adalah penularan droplet. Dan penyebarannya paling mungkin melalui
ventilasi AC," bunyi laporan itu.
Hanya saja, 73 pelanggan lain yang juga makan di lantai yang sama dan diduga kontak dekat dengan pasien pertama, tidak mengidap COVID-19, Bunda. Setelah 14 hari melakukan karantina bahkan dites sampel tenggorokannya, hasilnya negatif. Staf restoran pun tidak ada yang terinfeksi.
Menyambung hal tersebut, dikatakan Pakar Epidemiologi Penyakit Infeksi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr.Hari Kusnanto Josef, hingga saat ini belum ada penelitian terkait AC dalam meningkatkan risiko penyebaran virus Corona.
Hanya saja, beberapa studi mengatakan bahwa virus Corona cenderung stabil di lingkungan dengan suhu udara dingin dan kering. Sebaliknya, pada suhu tinggi virus Corona bisa berkurang.
"Secara teoritis kemungkinan bisa, tetapi sampai sekarang belum ada penelitian terkait penularan COVID-19 dari penggunaan AC," kata Hari, dilansir detikcom.
Hari menambahkan, ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang kurang bagus memang bisa meningkatkan risiko penyebaran virus. Itu sebabnya, untuk mencegah hal ini, sebaiknya jendela di ruangan dibuka agar sirkulasi udara masuk.
Simak juga hal terkait Corona dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)