Jakarta -
Wabah corona yang melanda berbagai belahan dunia menimbulkan kepanikan. Tak terkecuali orang-orang kaya di Amerika, yang memutuskan mengungsi ke Selandia Baru.
Di sana mereka membeli bunker pribadi bernilai jutaan dolar, untuk menghindari penularan virus COVID-19. Ketika angka kematian pasien corona di Amerika Serikat mencapai lebih dari 42 ribu orang, para orang kaya di sana 'melarikan diri' dari negaranya menuju penampungan bawah tanah yang mewah.
Kehidupan di bunker tersebut menawarkan kenyamanan dan kemewahan kelas atas di ujung dunia, dari penyaringan udara tingkat rumah sakit dan kamar-kamar yang aman. Fasilitasnya pun lengkap, dengan layanan makanan, teater, dan pusat kebugaran.
Dilansir
Independent, Vivos sebagai produsen bunker bawah tanahÂ
mewah itu telah melihat lonjakan permintaan di Selandia Baru. Sedangkan menurut ulasan
Bloomberg, agen real estate mewah menerima puluhan telepon dari para eksekutif kaya Amerika dan Silicon Valley yang memeriksa properti di seluruh negeri.
Vivos telah membuat bunker yang dapat menampung 300 orang di South Island. Sementara Rising S Bunkers, telah membangun sekitar 10 bunker di Selandia Baru selama beberapa tahun terakhir.
 Bunker mewah untuk ngungsi dari Corona/ Foto: Instagram @survivalcondoofficial |
Gary Lynch, manajer umum Rising S yang berbasis di Texas mengatakan kepada
Los Angeles Times bahwa teleponnya telah berdering tanpa henti sejak Maret 2020. Hunian berharga sekitar US$11 juta yang mereka tawarkan dilengkapi dengan kamar mandi mewah, ruang permainan, ruang tembak, dan tempat tidur bedah.
"Miliarder ingin memverifikasi kombinasi pintu dan mengajukan pertanyaan tentang daya dan pemanas air panas dan apakah ia perlu mengambil air tambahan atau filter udara," ungkap Lynch dikutip dari
The Sun pada Sabtu (25/4/2020).
Menurut Lynch, Selandia Baru adalah negara yang bukan target nuklir dan juga bukan target perang. Negara itu adalah tempat di mana orang mencari perlindungan.
Mogul PayPal memiliki rumah senilai US$4,7 juta, yang dilengkapi dengan
panic room. Sedangkan pengusaha Mihai Dinulescu dan istrinya juga pergi ke Selandia Baru pada 12 Maret lalu. Pasangan ini menyewa rumah mewah di Pulau Waiheke lebih dari US$2.000 per bulan.
Sedangkan Vivos mengklaim telah memindahkan 2 lusin keluarga ke tempat penampungan 5.000 orang di South Dakota, Bun.
Sementara itu, melansir
BBC Indonesia, perusahaan milik Robert Vicino itu menawarkan bunker mini dengan harga US$40.000 atau sekitar Rp618 juta. Sedangkan Survival Condo, menawarkan bunker mewahnya dengan harga US$4,5 juta atau setara Rp69,5 miliar.
Bunker mewah untuk ngungsi dari Corona/ Foto: Instagram @survivalcondoofficial |
"Vivos bukan sekadar tempat penampungan dibuat dari beton dan pintu anti peluru. Ini adalah rencana cadangan untuk bertahan hidup. Ruangan yang dibutuhkan untuk mendekam di bawah tanah selama setahun," kata Dante Vicino.
Pihak Vivos bahkan sampai mengibaratkan bunker bawah tanah ini seperti Bahtera Nabi Nuh modern, Bun. Di mana fasilitasnya berupa ruangan lebih dari 200 meter persegi, dilengkapi kolam renang, gym, dan teater.
Sebuah harga yang sangat fantastis ya, Bun, untuk perlindungan diri dari
corona.
Bunda, simak juga yuk 6 fakta mengenai corona dalam video di bawah ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)