Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

7 Fakta Tiga Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir Bidan Pemilik Kos

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 29 Apr 2020 09:03 WIB

Medical team staff - General practitioner doctor, surgical doctor and nurse standing in hospital office. Healthcare business and doctor service.
Tiga Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir Bidan Pemilik Kos/ Foto: iStock
Jakarta - Perlakuan kurang mengenakan kembali dialami tenaga medis di Sukoharjo, Jawa Tengah. Kali ini menimpa tiga perawat di RSUD Bung Karno Solo.

Ketiga perawat ini diminta pergi dari tempat indekos di Grogol, Sukoharjo. Rumah sakit tempat ketiganya bekerja memang menjadi RS rujukan COVID-19, Bunda.


Dikutip dari detikcom, berikut 7 Fakta tentang pengusiran tiga perawat ini:

1. Diminta pindah lewat pesan WhatsApp

Salah satu perawat bernama Siska mengaku, dia dan kedua temannya diminta pergi saat malam hari menjelang tidur. Pesan tersebut disampaikan pemilik indekos melalui pesan singkat WhatsApp.

"Kami bertiga posisi (menjelang) tidur, di-WA ibu kos. Intinya diminta pergi. Karena rumah sakit kami kan untuk rujukan COVID-19, mungkin ibu kos khawatir," kata Siska, dikutip Selasa (28/4/2020).

2. Minta bantuan manajemen RS

Bingung diminta pergi, ketiganya memutuskan menghubungi pihak manajemen RSUD Bung Karno untuk meminta bantuan. Mereka lalu dijemput menggunakan ambulans.

"Ada teman yang jaga malam juga. Habis itu kami bingung cari kos di mana lagi. Akhirnya bilang ke manajemen di rumah sakit," ujar Siska.

Terhitung sejak Jumat (24/4/2020), ketiga perawat ini tinggal di RSUD Bung Karno untuk sementara waktu. Siska mengaku kecewa diperlakukan seperti itu, Bunda. Padahal sebagai tenaga medis, ketiganya sudah melakukan prosedur yang sesuai.

"Kami (di rumah sakit) lengkap APD dan ada prosedur dan sesuai. Kami ada prosedur untuk mandi juga, jadi aman," ungkapnya.

3. Ditegur Gubernur

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung menghubungi ibu pemilik kos, yang bernama Siti Mutmainah, setelah berita ini viral. Ia menyayangkan tindakan Siti dan memintanya untuk membayangkan jika berada di posisi yang sama dan dijauhi karena menangani pasien Corona.

Sebelumnya, Ganjar juga telah menghubungi tiga perawat yang diminta pergi. Ia meminta kronologi kejadian dan bukti percakapan di WhatsApp.

4. Pemilik kos ternyata bidan

Menurut Ganjar, Siti yang mengusir tiga perawat adalah seorang bidan. Ia menasihati Siti agar lebih berempati kepada sesama.

"Saya kasih tahu, 'Ibu kan bidan, kalau Ibu suatu ketika bantu melahirkan dan orangnya OTG (orang tanpa gejala) seperti di RS Kariadi, kalau ketularan, gimana? Kami sih tidak minta seperti itu. Kalau dijauhi masyarakat gimana?' Nangis dia," kata Ganjar.

7 Fakta Tiga Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir Bidan Pemilik KosTiga Perawat Saat Dijemput Ambulans/ Foto: Tangkapan layar video di media sosial

5. Alasan Siti mengusir tiga perawat

Siti mengungkap alasannya meminta tiga perawat pergi karena suaminya sakit. Ia mengungkapkan, kondisi suaminya mudah drop jika stres. Terlebih, RSUD Bung Karno tidak lagi membuka pelayanan reguler dan hanya melayani pasien Corona.

"Suami saya tahu itu dan membuat panik. Saya diminta mengimbau teman-teman perawat untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Saya berikan WA, tidak ada paksaan, tidak ada pengusiran, kami sudah bicara baik-baik," ujar Siti.

Ia mengaku paham tentang prosedur penanganan pasien, tetapi di saat bersamaan tidak bisa menenangkan suaminya. Akhirnya, dengan berat hati dia meminta tiga perawat tersebut pergi.

6. Tidak ada niat mengusir

Dalam keterangannya dan didampingi Camat Grogol, Siti mengatakan tak ada maksud melakukan pengusiran pada tiga perawat tersebut. Semua itu dilakukannya untuk menjaga keamanan bersama.

"Jadi tidak ada maksud kami mengusir. Kami sudah bilang ke anak-anak untuk keamanan bersama, cari tempat yang lebih aman buat mereka," tuturnya.


7. Siti meminta maaf

Siti Mutmainah secara terbuka meminta maaf kepada pimpinan di tempat kerjanya, yaitu Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), hingga seluruh masyarakat.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas pemberitaan media sosial maupun media, sehingga membuat masyarakat menjadi tidak enak," kata Siti.

Ia juga mengaku sudah meminta maaf kepada tiga perawat tersebut. Permintaan maaf disampaikan saat ketiganya dijemput ambulans.

"Saat itu, kami keluarga diwakili bapak, sudah berterima kasih dan meminta maaf kepada anak-anak kos dan dari pihak manajemen RS Bung Karno," ujarnya.

Simak juga fakta dan data terkait Corona, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda