Jakarta -
Orang tua atau orang dewasa seharusnya memberikan hal terbaik bagi anak-anak. Namun anak-anak ini justru tidak mendapatkan kasih sayang dan perawatan yang layak dari mereka, Bun.
Bahkan anak-anak tersebut mengalami perlakuan tak manusiawi, seperti disekap atau dikurung di dalam rumah atau di kandang hingga diperlakukan bagai hewan liar. Duh miris ya, Bun.
Berikut ini lima kisah tragis anak dikurung, dikutip dari berbagai sumber:
Tiga belas anak disekap di kamar gelap dan dirantaiPolisi menemukan sejumlah anak terikat, terbelenggu dan kekurangan gizi di dalam rumah di California pada Januari 2018 lalu. Mereka berhasil ditemukan setelah salah satu anak berhasil kabur dari rumah itu dan melapor ke polisi lewat ponsel yang dia temukan di dalam rumah.
Kepada polisi, remaja perempuan berusia 17 tahun itu mengatakan bahwa dia bersama 12 saudaranya disekap di rumah orang tuanya di Perris, California, Amerika Serikat. Saat polisi mendatangi rumah David Allen Turpin dan Louise Ann Turpin, ada 12 anak perempuan dan laki-laki lainnya berusia 2 hingga 29 tahun dalam kondisi memprihatinkan di ruangan gelap dan berbau busuk. Bahkan beberapa dari mereka dirantai di tempat tidur.
"Polisi menemukan apa yang mereka yakini sebagai 12
anak dalam rumah itu, tetapi terkejut mengetahui bahwa tujuh di antara mereka sebenarnya orang dewasa, berusia 18 hingga 29 tahun," tulis pernyataan kepolisian, dikutip dari
NBC News.
Saat ditanya alasan David dan Louise memperlakukan anaknya secara tak manusiawi, mereka tak bisa memberikan jawaban logis. Keduanya pun ditahan dengan jaminan masing-masing sekitar USD9 juta atas tuduhan penyiksaan dan membahayakan anak. Sementara ke-13 anaknya dirawat di rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
Anak berkebutuhan khusus disekap di kamar sempitKisah ini dialami oleh bocah asal Sukabumi pada 2017 lalu. Ija yang saat itu berusia 14 tahun merupakan anak laki-laki berkebutuhan khusus itu dikurung oleh ibunya sendiri, Mak Oon di dalam kamar sempit di rumahnya.
Mak Oon merupakan seorang ibu tunggal yang bekerja serabutan untuk menafkahi Ija dan adiknya. Dengan keadaan ekonomi yang memprihatinkan, Mak Oon tak mampu mengobati putranya dan memilih mengurungnya di ruangan 1x2 meter agar Ija tidak pergi jauh dan mudah mencarinya.
Anak di Sukabumi dikurung/Foto: istimewa |
"Ija selama delapan tahun di ruangan itu. Makan dan buang air di sana. Dia juga tidak dapat berjalan," ujar Deni Solang, pengelola Panti Asuhan Welas Asih (AWA), dikutip dari
detikcom.
Relawan Panti AWA menjemput Ija di rumah Mak Oon, Kampung Cigadong, Desa Kertajawa, Kacamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada 22 November 2017. Ija di bawa ke RSUD Pelabuhanratu untuk menjalani perawatan.
Mengurung anak dalam kandang ayamPada 1980, Portugal pernah dikejutkan dengan kisah Maria Isabel Quaresma Dos Santos, gadis yang saat itu berusia 9 tahun dan telah menghabiskan masa kecilnya sebuah kandang ayam. Dia kehilangan kasih sayang dan interaksi dengan manusia. Karena dia tumbuh bersama ayam dan berdampak pada perilakunya, Maria disebut sebagai 'Chicken Girl' atau gadis ayam.
Dilansir dari
Oddity Central, Maria yang lahir pada 6 Juli 1970, di sebuah pertanian di Tabua, di distrik Coimbra, Portugal, dikurung oleh ibunya yang didiagnosis dengan masalah mental parah saat berusia satu tahun. Ibunya tak menganggap putrinya sebagai bagian dari keluarga.
Maria akhirnya pun menghabiskan waktu selama 8 tahun dikelilingi
ayam dan bertahan hidup dengan makanan yang sama seperti ayam, yakni biji-bijian, daun kubis dan sisa makanan keluarga. Jika kondisi Maria memprihatinkan, tidak dengan kakak laki-lakinya yang menjalani hidup normal.
Tak ada masyarakat yang melaporkan kejadian itu ke polisi hingga pada tahun 1980, seorang teknisi radiologi di Rumah Sakit Torres Vedras, Maria Bichao mengungkapkan kasus gadis itu kepada media dan sempat merawatnya di rumah. Bahkan, Ibu Negara Portugal saat itu, Manuela Eanes meminta Maria dirawat di pusat rehabilitasi di Lisbon.
Para dokter di sana terkejut dengan perilakunya yang seperti binatang dan mengalami disabilitas mental yang parah. Maria sering mengepakkan tangannya seolah itu sayap. Dia juga tidak berbicara dan hanya menirukan suara ayam untuk mengekspresikan dirinya. Selanjutnya, Maria tinggal di sebuah fasilitas medis di Fatima.
Menyekap anak di kandang ayam dan kakus sebagai hukumanWanita asal Georgia, Amerika Serikat bernama Diana Franklin dijatuhi hukuman 190 tahun penjara pada tahun 2015 lalu atas 19 tuduhan kekejaman tingkat pertama terhadap anak-anak, delapan tuduhan atas penjara palsu, dan satu penyerangan.
Diana dan suaminya, Samuel mengadopsi putrinya pada 2007 saat berusia 10 tahun. Dikutip dari
Ledger-Enquirer, Diana sering mengurung putrinya di kandang ayam, kakus, garasi, dan lemari selama berminggu-minggu dengan sedikit atau tanpa makanan dan air sebagai hukuman. Dia melakukan itu, selama bertahun-tahun.
Tak cuma itu, putri adopsinya juga mengalami kekerasan fisik lain, di antaranya lehernya diikat ke sebuah pohon hingga meyetrumnya dengan kalung anjing yang dialiri listrik. Putri angkatnya yang saat itu berusia 18 tahun pun menghadiri pembacaan putusan orang tuanya.
Disekap di gudang dan diperlakukan bak binatangSeorang wanita di China disekap dalam gudang yang kotor dan diperlakukan seperti binatang. Itu dilakukan lantaran orang tuanya tak setuju putrinya menjalin kasih dengan pria yang tak mereka sukai.
Zhang Qi yang saat itu berusia 24 tahun dipaksa masuk ke bangunan rusak di Jingang, Provinsi Hubei, China setelah ibu dan ayahnya memintanya untuk berpisah dengan kekasihnya pada tahun 2009. Zhang beberapa kali berusaha melarikan diri tapi orang tuanya selalu mengatakan bahwa putrinya sakit mental kepada semua orang, sehingga perlu dikurung demi melindungi dirinya.
"Orang tuanya adalah orang terpandang di sini, semua orang diminta tidak ikut campur," kata salah satu warga, Chow Jen, dikutip dari
Daily Mail.
Chow yang sudah tak tinggal di desa itu dan hanya datang sesekali pada Tahun Baru Imlek kerap mengunjungi Zhang secara diam-diam untuk melihat kondisi wanita muda itu. Pada kunjungan terakhirnya, dia melihat Zhang dengan kondisi sangat memprihatinkan. Badannya kurus dan terbaring di atas tumpukan jerami dengan ditutupi selimut dan beberapa makanan di sekitarnya.
Chow akhirnya melaporkan kasus penyekapan anak itu ke polisi. Dia juga mengunggah foto Zhang ke media sosial.
"Entah apa yang mereka katakan tentang dia memiliki masalah mental itu benar atau tidak, tapi dia diperlakukan seperti binatang di sini dan aku muak. Jadi aku menghubungi polisi, kemudian mengunggah fotonya secara online," tuturnya.
Simak juga bagaimana sikap Yannie Kim saat anaknya minta hadiah operasi plastik dalam video berikut:
(AFN/jue)