Jakarta -
Tumbuh kembang anak, tergantung pada bagaimana cara orang tua membesarkan buah hatinya. Hal itu wajib dilakukan demi masa depan anak, ya Bun.
Namun, sayangnya hal tersebut tidak terjadi pada seorang anak yang namanya disamarkan dengan panggilan Genie. Putri Clark dan Dorothy Irene Wiley ini hidup secara tidak normal, bahkan tidak bisa berkomunikasi di usianya ke-13 tahun.
Genie Wiley lahir di Los Angeles, California, pada tahun 1957. Dan tragisnya, dia menjadi korban pelecehan, pengabaian, dan isolasi sejak lahir oleh ayahnya.
Clark Wiley diketahui tidak menyukai dan menginginkan anak. Meski begitu, dia merupakan orang tua dari empat anak bersama istrinya.
Anak pertama dan kedua meninggal dunia karena penganiayaan dan pengabaian sebelum usia dua tahun. Tidak ada tuntutan polisi yang diajukan pada saat itu terhadap Clark. Akibatnya, dia menjadi tidak takut untuk melecehkan keluarganya.
Masa kecil Genie WileyGenie dilahirkan dengan kelainan rhesus, dengan berat badannya rata-rata bayi. Meskipun dia tampak lebih sehat pada usia 11 bulan, namun berat badannya turun drastis.
Ayah Genie yang tidak menyukai kebisingan seperti menangis atau menjerit, membuat Genie menempatkan ke dalam ruangan kecil dan gelap. Bahkan dia yakin kalau putrinya itu mengalami disabilitas mental, sehingga Clark memutuskan untuk mengurung putrinya.
Clark tak mengizinkan ibu Genie dan kakak laki-lakinya berinteraksi dengannya. Genie pun menghabiskan sebagian besar hari-harinya terikat di kursi toilet selama 13 tahun.
Dikutip dari
Verry Weel Mind, Clark lebih sering memberi makanan bayi kepada putrinya. Sesekali Genie diberi telur rebus, sereal, atau bubur. Dia juga diawasi secara ketat dan terisolasi dari dunia luar. Genie pun tidak pernah belajar bahkan keterampilan manusia yang paling dasar, seperti berbicara dan membaca.
Ketika dia membuat suara, ayahnya akan datang dan memukulnya. Bahkan Clark hanya berinteraksi dengan mengeluarkan suara menggeram kepada Genie saat marah karena mendengar kebisingan.
Ibunya tidak bisa melawan karena dia takut dan memiliki penglihatan yang buruk karena katarak, sehingga tak bisa melakukan banyak hal untuk membantu putrinya.
Clark juga hanya mengizinkan anak lelakinya keluar rumah dan bersekolah. Akibatnya, tetangga serta lingkungannya cuma tahu bahwa keluarga Wiley memiliki satu orang anak. Keberadaan Genie tak diketahui orang lain sampai bertahun-tahun lamanya.
Kabur dari rumahDorothy, yang diliputi ketakutan dan telah buta, akhirnya melarikan diri setelah terjadi pertengkaran hebat dengan suaminya pada tahun 1970. Dia membawa Genie yang saat itu telah berusia 13 tahun ke rumah orang tuanya.
Dengan kondisinya yang buta, ibu Genie berusaha untuk mengajukan tunjangan cacat yang sebagian disebabkan oleh kekerasan yang dilakukan suaminya. Dia juga membawa Genie ke kantor layanan sosial.
Para pekerja di sana memandangi Genie dan segera tahu ada sesuatu yang sangat salah terjadi padanya. Dia tampak berbeda dari
anak normal seusianya. Di usianya ke-13 tahun, berat badannya hanya 26 kilogram.
 Genie Wiley/Foto: that's all interisitng |
Dia yang terbiasa duduk, hari itu berjalan dengan tidak normal. Genie meloncat-loncat dengan tangan menggantung di dada persis seperti seekor kelinci.
Dia juga tak bisa bicara, atau memfokuskan mata maupun meregangkan tubuhnya. Ditambah lagi, Genie mengompol dan mengeluarkan air liur terus menerus.
Para pekerja di kantor tersebut awalnya mengira dia mengidap autisme atau disabilitas mental. Namun setelah diselidiki lebih jauh, mereka segera membawa Genie ke Rumah Sakit Anak di Los Angeles, California.
Menurut hasil pemeriksaan, Genie dikatakan sangat lemah, kurang gizi, dan kotor. Semua otot-otot pada tubuhnya kurang berkembang, dan dia bahkan tidak bisa makan sendiri.
Perawatan Genie WileySetelah beberapa tes, dokter menyimpulkan bahwa dia memiliki tingkat kognitif anak berusia 1 tahun meskipun dia sudah 13 tahun. Selain itu, Genie juga menjadi anak paling 'rusak' sejauh yang pernah mereka lihat.
Situasi tersebut cukup menarik banyak perhatian dari komunitas psikolog dan peneliti dari seluruh dunia. Mereka berharap kasus khusus ini akan menjadi terobosan signifikan dalam hal bahasa dan keterampilan
belajar.
Namun Genie nyaris tidak membuat kemajuan setelah berbulan-bulan terapi intensif. Dokter yang menangani berusaha keras untuk membuatnya seperti anak normal sesuai dengan usianya. Hingga akhirnya muncul kemajuan awal yang menjanjikan. Genie belajar bermain, mengunyah, berpakaian sendiri, dan menikmati musik.
Dia memperluas kosakata dan membuat sketsa gambar untuk mengomunikasikan kata-kata yang tidak bisa diucapkan. Dia melakukan tes kecerdasan dengan baik.
"Bahasa dan pemikiran berbeda satu sama lain. Bagi kita, pikiran dikodekan secara verbal. Bagi Genie, pikirannya hampir tidak pernah dikodekan secara verbal, tetapi ada banyak cara untuk berpikir," kata ahli bahasa Susan Curtiss.
"Dia pintar. Dia bisa memegang satu set foto sehingga mereka menceritakan sebuah kisah. Dia bisa membuat segala macam struktur kompleks dari tongkat. Dia memiliki tanda-tanda kecerdasan lainnya," tambahnya.
Namun tidak lama setelah itu, kolaborasi dari tim penelitian, psikologi dan keluarga mengalami perselisihan, pembalasan dendam dan dianggap sebagai penyimpangan. Perawatan yang dilakukan pada kasus Genie pun dianggap hanya demi keuntungan tim penelitian semata.
Akhirnya, mereka kehilangan minat dan Genie pun ditempatkan di panti asuhan. Di sana ia menghabiskan fase hidup selanjutnya.
Adapun orang tua Genie, mereka diadili karena penganiayaan. Namun pada hari persidangan, ayahnya mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Dia juga meninggalkan catatan yang tertulis: "Dunia tidak akan pernah mengerti."
Pada akhirnya, tuduhan dijatuhkan pada ibunya. Namun dengan klaim karena kebutaan, dia tidak mengetahui sebagian besar pelecehan tersebut. Ibu Genie akhirnya mendapatkan kembali hak asuh, tapi dia tidak bisa merawat putrinya dengan baik.
Setelah ibunya tak bisa mengasuhnya, Genie akhirnya ditempatkan di fasilitas asuh orang dewasa di California. Dengan harapan agar dia bisa menemukan kedamaian setelah kehidupan yang traumatis. Dia juga mulai belajar bahasa.
Sementara ibu Genie meninggal karena sebab alami pada usia 87 tahun. Saudara laki-lakinya, yang melarikan diri dari rumah pada usia 18 tahun, meninggal karena komplikasi diabetes pada 2011.
Kisah tragis Genie Wiley pun telah diangkat menjadi sebuah film dengan judul
Mockingbird Don't Sing, yang dirilis pada 2001 silam.
Simak juga tips mendidik anak dengan tegas ala Meisya Siregar, dalam video
Intimate Interview berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(AFN/jue)