Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

15 Perempuan Jadi Korban, Ini 5 Fakta Kasus Pelecehan Seks Alumni UII

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Senin, 04 May 2020 09:22 WIB

Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the 'woman' is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
15 Perempuan Jadi Korban, Ini 5 Fakta Kasus Pelecehan Seks Alumni UII/ Foto: iStock
Jakarta - Pelecehan seksual di lingkungan kampus kembali terjadi. Kali ini diduga dilakukan oleh alumni Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Pelecehan seksual diduga dilakukan oleh alumni UII berinisial IM. Jumlah korbannya mencapai 15 orang, Bun.


Berikut 5 fakta tentang kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan alumni UII.

1. Jumlah korban tadinya 3 orang

Menurut kuasa hukum para penyintas, Meila Nurul Fajriah, jumlah korban pelecehan seksual yang dilakukan IM bertambah. Awalnya, jumlah korban 3 orang, kemudian bertambah menjadi 15 orang.

2. Pelaku sudah 4 tahun lulus

Pihak UII sendiri tidak bisa menindak dugaan pelecehan seksual yang dilakukan IM karena statusnya merupakan alumni. Tapi, UII tidak akan memberikan ruang terhadap pelecehan seksual.

"Kami sekarang sedang membentuk tim untuk melakukan itu (penelusuran), dan posisi kami tidak bisa memproses IM karena yang bersangkutan sudah lulus empat tahun yang lalu," kata Rektor UII Fathul Wahid dikutip dari detikcom.

3. Jenis pelecehan

Melia mengatakan, berdasarkan keterangan korban, pola yang dilakukan IM hampir sama. Ia paling banyak melakukan phone sex dan chat sex.

"Kami melihat pola untuk korban ini kebanyakan sama. Pola yang di Yogya, dia itu jualan buku dan bimbel dan itu korbannya kadang diajak ke kosan untuk mengambil buku atau untuk bimbel," ujarnya.

4. Pelaku klarifikasi di Instagram

Sebuah akun Instagram yang diduga milik IM menuliskan klarifikasi. Ia menyesalkan viral kasus tersebut lewat tulisan tangan di sebuah kertas.

"Bahkan sebelum pemberitaan menyebar, tidak ada satu pun pihak yang menghubungi saya, meminta klarifikasi, atau tabayyun. Sehingga ketika berita tersebar secara cepat dan masif, saya tidak punya kesempatan untuk membela diri," tulisnya.


5. Tuntutan korban

Menurut Melia, pada dasarnya para korban menuntut dua hal. Pertama, mereka meminta IM mengakui perbuatannya secara publik. Kedua, tidak memberikan panggung untuk IM di kampus UII.

Lihat juga langkah-langkah mencegah pelecehan seksual pada anak berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda