Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Alami Body Shaming, Gadis Minang Ini Tetap Pede Nikahi Pria Korea

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 17 May 2020 20:08 WIB

Nanda dan Jun
Alami Body Shaming, Gadis Minang Ini Tetap Pede Nikahi Pria Korea/ Foto: Instagram @veranandaputri
Jakarta -

Gadis Minang Vera Nanda Putri tak pernah bermimpi bisa menikah dengan pria Korea. Wanita yang akrab disapa Nanda ini resmi dipersunting pria Korea bernama Park Jun pada Februari 2017 lalu.

Pernikahan pasangan beda negara ini sempat viral, Bun. Beberapa waktu lalu, Nanda dan suaminya sempat membuat video tanya jawab dengan netizen. Ada yang menanyakan, apakah Nanda sempat minder dengan tubuhnya saat kencan bersama Jun. Lalu, ditanya apakah banyak yang nyinyir?

"Kalau pas jalan sama Jun, enggak pernah minder. Kenapa harus minder? Kalau minder, kita enggak bakal dilihat orang. Jadi enggak perlu minder," jawab Nanda, dikutip dari YouTube channel Nanda Jun, Minggu (17/5/2020).

"Soal dinyinyirin, sebenarnya kasihan aja sama orang yang suka nyinyir. Kenapa sih hidupnya dia cuma buat nyinyir. Jadi, aku enggak pernah minder. Aku tipe orang yang pede," tegasnya.

Salah seorang netizen juga bertanya soal pendapatnya mengenai body shaming.

"Apa pendapat kak Nanda tentang body shaming yang semakin merajalela?" tanya akun @deviia***.

Soal body shaming, Nanda mengaku prihatin dan kasihan dengan pelakunya. Menurutnya, perilaku tersebut bukanlah hal positif dan tak bermakna.

Pasangan Nanda dan JunPasangan Nanda dan Jun/ Foto: Instagram/veranandaputri

Nanda juga bilang, body shaming bukanlah candaan. Sebab, tak semua orang bisa menerimanya.

"Cukup prihatin sih ya sama orang-orang yang suka ngatain, ngejek orang. Kasihan saja yang suka mem-body shaming orang, karena hidup mereka itu cuma buat ngejekin orang," kata Nanda.

"Maksudnya hidup kita di dunia ini ya ngapain sih buat ngejek orang doang, emang sih ada hal-hal yang positif lainnya. Ya, walaupun bercanda, tetap saja hati orang kan enggak ada yang tahu," sambungnya.

Nanda lalu menitipkan pesan bagi korban body shaming agar tak terlalu memikirkan bullying verbal itu, Bun. Lebih baik lagi, jika korban bisa memandangnya sebagai penyemangat.

"Tapi temen-temen yang kena bullyan body shaming, menurut aku ya sudahlah dihempaskan saja, maksudnya enggak usah dipikirin terlalu matang, jangan terlalu dipikirkan. Anggap saja angin lalu gitu. Coba sebagai penyemangat, menurut aku," ujarnya.

Saran Nanda memang benar, Bun. Menurut psikolog asal Amerika Serikat Susan Newman, Ph.D, kita sebaiknya tidak memedulikan atau memikirkan komentar orang tentang shaming.

"Cara mudah adalah dengan tidak memedulikan komentar itu. Bila kita memikirkan segala kritikan itu, si pemberi komentar justru akan merasa lebih baik. Jadi nikmati, diamkan, dan jangan terlalu dipikirkan," ujar Newman, dikutip dari Psychology Today.

Bunda bisa membuat pola pikir baru bahwa setiap manusia pasti merasa tidak puas, tidak percaya diri, dan memiliki kekurangan. Itulah yang dirasakan seseorang yang hobi nyinyir atau shaming.

Mengutip Romper, coba jadikan mereka sosok yang perlu dikasihani karena tidak memiliki kepuasan dan rasa percaya diri seperti kita. Bunda bisa memblunder komentar negatif dan 'menampar' balik orang tersebut, dengan memberi respons positif atau tak memedulikannya.

Bunda, simak juga kisah cinta Yannie Kim dan suaminya yang sempat ditentang orang tua berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda