Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

COVID-19 Diduga Bisa Menular Lewat Udara, Simak Cara Hindari Penularannya

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 09 Jul 2020 10:36 WIB

Microscopic view of Coronavirus, a pathogen that attacks the respiratory tract. Analysis and test, experimentation. Sars. 3d render
Covid-19 Diduga Bisa Menular Lewat Udara, Simak Cara Hindari Penularannya/ Foto: iStock
Jakarta -

Lebih dari 230 ilmuwan mendesah Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperbarui panduan tentang risiko penyebaran COVID-19 di udara. Pedoman WHO saat ini tidak membahas fakta bahwa virus corona dapat ditularkan melalui aerosol yang sangat kecil, Bunda.

Selama ini, WHO hanya menyatakan bahwa SARS-CoV-2 menyebar dari orang ke orang lewat tetesan yang dikeluarkan ketika batuk atau bersin. Sedangkan, bukti berikutnya menunjukkan virus ini menyebar dengan mudah lewat partikel yang lebih kecil dan berjam-jam hidup di udara.

Penelitian menunjukkan, virus dapat keluar ketika orang yang terjangkit itu bernapas, berbicara, atau batuk. Virus kecil itu disebut mikrodroplet yang sangat kecil.

Dilansir Healthline, mikrodroplet dapat melayang di udara dan berpotensi menempuh jarak beberapa meter. Orang yang kemudian menghirup partikel virus itu kemudian bisa tertular COVID-19.

Namun, para ahli masih belum yakin berapa sering orang tertular Corona lewat transmisi airborne. Penelitian baru mengatakan, transmisi airborne berperan lebih besar dibandingkan perkiraan sebelumnya.

"Aerosol partikel kecil mungkin sebenarnya sama pentingnya bahkan lebih penting daripada tetesan partikel besar ini dalam hal penularan virus," kata Dr Dean Winslow, ahli penularan penyakit di Stanford Health Care.

Penularan ini lebih besar risikonya di dalam ruangan yang ramai dengan pertukaran udara terbatas, Bunda. Misalnya, bar dan restoran.

Menurut ahli kimia dari University of Colorado, Jose Jimenez, sebenarnya sudah ada pertentangan di kalangan medis tentang gagasan transmisi aerosol ini, Bunda. Tapi, kekhawatiran utama mereka adalah masyarakat akan ketakutan dan panik.

"Jika orang mendengar airborne, petugas pelayanan kesehatan tidak mau pergi ke rumah sakit. Atau orang-orang akan memborong semua masker N95 yang sangat protektif dan tidak akan ada yang tersisa untuk negara-negara berkembang," kata Jimenez dikutip dari Reuters.

Lalu seperti apa risiko penularannya? Kita harus bagaimana ya untuk mencegah penularan lewat udara?

Winslow mengatakan, penularan melalui udara ini lebih cepat di dalam ruangan. Kalau di luar ruangan, aerosol menguap dan menyebar lebih cepat.

Nah, penggunaan masker ternyata masih sangat berguna untuk mengurangi risiko penularan virus corona. Terutama di dalam ruangan yang ventilasinya buruk.

"Karena tetesan aerosol dapat berada di ruangan berventilasi buruk selama beberapa menit hingga beberapa jam, penting mengenakan masker di dalam ruangan," kata Dr Robert Glatter, dokter ahli darurat di Lenox Hill Hospital.

Winslow menyarankan agar menghindari ruangan yang terlalu ramai. Jadi, sebaiknya tunda dulu ya, Bunda, pergi ke tempat yang dipadati orang.

Karena wajib pakai masker, ikuti cara membuatnya sendiri di rumah yuk, Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda