trending

Bikin Iri, Anak Adopsi Hadiahi Ortu Angkat Rumah Mewah & Keliling Dunia

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Jul 2020 06:30 WIB

Jakarta -

Setiap perbuatan baik, pasti akan dibalas dengan hal yang baik pula ya, Bunda? Seperti kisah inspiratif yang dialami oleh keluarga miskin asal Filipina ini.

Meski dalam kondisi miskin, pasangan ini memilih untuk tetap mengadopsi seorang bayi laki-laki, yang diberi nama Jayvee Lazaro Badile II. Meski hidup dalam kondisi kekurangan, keduanya bertekad untuk merawatnya dan memberikan apa yang mereka bisa berikan.

Jayvee diadopsi pada usia 3 bulan oleh pasangan yang dipanggil 'Nanay' (ibu) dan 'Tatay' (ayah). Orang tua angkatnya bekerja sangat keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan anak-anaknya. Nanay bekerja sebagai pedagang kaki lima, sedangkan Tatay sebagai porter di hotel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mereka tinggal di sebuah apartemen berukuran sangat kecil dan banyak tikus. Di gedung apartemen yang tinggali bersama 28 penghuni lainnya, hanya ada satu kamar mandi, listrik mati, dan tak ada air bersih yang layak dikonsumsi, sehingga mereka sering sakit perut.

Walaupun hidup susah, keduanya mampu menyekolahkan anak-anaknya, bahkan Jayvee pun bisa sampai ke bangku kuliah. Mengikuti sifat pekerja keras orang tua angkatnya, Jayvee pun belajar dengan giat sambil bekerja paruh waktu selama kuliah demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan meringankan beban orang tuanya.

"Hidup sangat sulit. Saya harus bekerja saat jadi mahasiswa dan kami sangat senang jika Na membuat makanan dua kali sehari," katanya, dikutip dari Inspire More.

Dari hasil kerja kerasnya, Jayvee berhasil menjadi seorang manajer di sebuah perusahaan asuransi jiwa terkemuka pada usia muda. Setelah sukses, dia membantu keluarga angkatnya terbebas dari kemiskinan, Bunda.

"Sekarang saya memiliki kesempatan untuk memberikan kepada mereka. Saya akan memastikan mereka hidup lebih baik dari apa yang bisa mereka bayangkan," ujarnya.

Impiannya membeli rumah mewah yang luas dan indah untuk orang tua angkatnya pun terwujud setelah 28 tahun hidup di apartemen sempit. Pada tahun lalu sebelum Natal 2019, pemuda itu membeli rumah mewah sebagai pengganti tempat tinggal orang tuanya dulu.

Dia membeli rumah mewah itu secara tunai. Rumah tersebut memiliki tujuh kamar. Saat pindah, mereka tak membawa barang-barang di rumah lama ke rumah barunya, kecuali televisi.

Instagram @jayveebadileJayvee Badile dan keluarganya/ Foto: Instagram @jayveebadile

"Saya membayar rumah itu secara tunai dan dibangun hanya dalam setahun dengan tujuh kamar tidur. Kami tidak membawa apapun dari rumah lama kecuali TV yang saya beli untuk keluarga sebagai hadiah Natal sebelumnya," katanya

Tak cuma membelikan tempat tinggal yang luas dan mewah, Jayvee juga mengajak orang tua angkatnya berlibur keliling dunia, seperti ke Dubai, Australia dan Selandia Baru, Bunda. Dia membagikan foto-foto perjalanan mereka di akun Facebook sambil menceritakan kisahnya tersebut.

Bunda, kisahnya sungguh menginspirasi ya. Nah, bagi orang tua yang ingin melakukan adopsi, ada syarat dan ketentuannya, Bunda. Di Indonesia, adopsi anak sudah punyaregulasinya, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak. PP No 54/2007 tersebut merupakan turunan dari UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Adapun syarat anak yang diangkat, yakni belum berusia 18 tahun, merupakan anak terlantar atau ditelantarkan, berada dalam asuhan keluarga atau lembaga pengasuhan anak, memerlukan perlindungan khusus.

Sedangkan syarat calon orang tua angkat, yakni sehat jasmani dan rohani, berumur minimal 30 dan maksimal 55 tahun, beragama sama dengan agama calon anak angkat, berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena kejahatan, status menikah minimal 5 tahun, bukan pasangan sejenis, belum punya anak atau hanya punya satu anak, mampu secara ekonomi dan sosial, dan mendapat izin tertulis orang tua atau wali anak.

Adapun mekanisme soal pengangkatan anak dikutip dari indonesia.go.id, yakni:

1. Orang tua yang hendak mengadopsi anak mengirimkan surat permohonan. Jika adopsi terjadi antara orangtua WNI-WNI dan WNI single parent maka surat permohonan adopsi anak disampaikan ke Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi. Dan jika adopsi terjadi antara orangtua WNI-WNA, maka permohonan pengangkatan anak disampaikan ke Kementerian Sosial (Kemensos).

2. Setelah surat permohonan pengangkatan anak diterima Dinsos atau Kemensos, maka akan dibentuk Tim Pertimbangan Perizinan Pengangkatan Anak (Tippa). Tim Tippa di Dinsos diketuai kepala dinas atau kepala bidang rehabilitasi sosial. Di Kemensos, tim Tippa diketuai Dirjen Rehabilitasi Sosial dengan anggota dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Hukum dan HAM (kemenkumham), Kemenkes dan Polri.

3. Tim Tippa mengirim Tim Pekerja Sosial (Peksos) ke rumah calon orangtua angkat. Tim Peksos mengadakan dialog dengan calon orang tua angkat kelayakan secara psikologi, sosial, ekonomi dan melihat segala aspek kelayakan untuk bisa mendapatkan hak asuh. Tim Peksos juga akan mengunjungi calon orangtua angkat selama 2 kali dalam masa 6 bulan.

4. Tim Peksos menyampaikan hasil ke tim Tippa.

5. Berdasarkan rekomendasi tim Peksos, tim Tippa akan meminta kelengkapan orang tua angkat antara lain:

- Pasangan harus berstatus menikah dengan usia minimal 25 tahun dan maksimal 45 tahun.
- Bukti pernikahan yang sah, minimal 5 tahun. Kurang dari itu tidak akan diizinkan.
- Surat keterangan sehat jasmani rohani dari rumah sakit
- Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
- Surat keterangan penghasilan sehingga layak mengangkat anak

6. Jika semua syarat tersebut dipenuhi, maka Mensos akan memberikan rekomendasi berdasarkan rekomendasi tim Tippa diizinkan mengangkat anak.

7. Surat rekomendasi pengangkatan anak terbit. Orang tua angkat mendapatkan hak pengasuhan sementara selama 6 bulan.

8. Setelah masa pengasuhan sementara selama 6 bulan hasilnya baik, maka pengangkatan anak akan ditetapkan oleh pengadilan.

Bunda, simak juga yuk cara menumbuhkan minat baca anak di era new normal dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT