Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 22 Nov 2020 08:00 WIB

Baby Boy Holding Mothers Hand
5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri/ Foto: iStock

Kisah terkait adopsi dari belahan dunia ternyata terjadi dengan beragam kisah serta latar belakang, Bunda. Ada yang mengadopsi bayi meninggal dunia, hingga pacarnya sendiri dengan suatu alasan yang mendesak.

Meski hal tersebut dianggap enggak biasa, namun selama semuanya berjalan dengan baik, dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Bunda penasaran bagaimana kisah adopsi yang enggak biasa ini?

Simak lima kisah adopsi enggak biasa berikut ini, yang dikutip dari Oddee:

1. Mengadopsi bayi meninggal 

Pada tahun 2003 silam, Bernarda Gallardo dari Chili membaca sebuah berita dari koran lokal tentang bayi baru lahir yang dibuang ke tumpukan sampah. Berita tersebut membuatnya terkejut sekaligus miris karena bayi tersebut dalam kondisi buruk, sebelum akhirnya meninggal dunia.

Gallardo pun berniat untuk memberi penghormatan yang menurutnya pantas, yakni mengatur pemakaman untuk bayi malang tersebut. Akan tetapi proses yang perlu dilalui untuk mewujudkan hal itu enggak mudah, Bunda.

Di Chili, jika ditemukan jenazah yang tidak diklaim oleh anggota keluarganya, maka akan digolongkan sebagai limbah rumah sakit. Supaya jenazah tersebut tidak diperlakukan seperti itu, para dokter harus memeriksa, dan membuktikan bahwa bayi itu pernah hidup sebelum meninggal dunia agar dianggap sebagai jenazah manusia.

Namun proses pembuktian tersebut berlangsung selama enam bulan. Setelah akhirnya bukti keluar, dan mendapat hak adopsi jenazah bayi yang diberi nama Aurora, Gallardo pun menguburkannya di pemakaman bayi, yang dihadiri oleh 500 orang.

Sejak melakukan hal tersebut kepada Aurora, Bernardo Gallardo terus melakukan hal yang sama kepada anak-anak yang tak beruntung lainnya. Ia mengatakan bahwa dirinya ingin memberi anak-anak tersebut martabat, dan penghormatan yang layak untuk beristirahat dengan damai.

Klik NEXT untuk ke halaman selanjutnya ya, Bunda.

Chow Yun Fat dan istri

Bunda bisa simak ragam stimulasi supaya anak cepat berjalan dalam video berikut ya:

[Gambas:Video Haibunda]



5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri

A small child with down syndrome is enjoying with his father at a public park on a sunny day.

Foto: iStock

2. Mengadopsi anak difabel

Li Yanping merupakan sosok yang dikenal sebagai 'panti asuhan' di desa Yaopu, Provinsi Shanxi, Tiongkok. Dengan julukan tersebut, ia diketahui telah merawat puluhan anak terlantar selama 22 tahun.

Padahal, wanita tersebut hanya tinggal di sebuah rumah pedesaan sederhana seluas 40 meter persegi, bahkan hampir tak dapat bertahan hidup dengan penghasilannya yang minim. Namun hal tersebut tidak membuatnya berhenti merawat anak-anak terlantar, apalagi kebanyakan dari mereka memiliki difabel mental maupun psikis.

Li Yanping mulai mengadopsi anak pada 1989, tak lama setelah anak kandungnya lahir. Saat itu suaminya menemukan seorang balita cacat yang ditinggalkan di depan pintu sehingga membawanya masuk ke dalam rumah.

Pasangan tersebut awalnya bisa merawat kedua bayi tersebut dengan baik. Namun ketika susu serta biaya untuk merawat anak semakin besar, mereka pun membuat keputusan untuk menyerahkan anak kandungnya untuk diadopsi orang lain. Alasannya, mereka mengira seseorang akan lebih memilih mengadopsi bayi sehat, sedangkan anak cacat hampir tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.

Hal tersebut tentunya menuai beragam pro, dan kontra dari warga desa, Bunda. Beberapa mengkritik keputusan tersebut tak tepat, tetapi yang lainnya mengagumi karena kebaikan, dan pengorbanannya.

Sejak saat itu, Li Yanping, dan suaminya makin sering menemukan anak lain yang terlantar di depan pintu. Sama seperti yang dilakukan sebelumnya, mereka selalu membawa anak-anak tersebut ke dalam rumah, merawat, dan berusaha memenuhi kebutuhannya.

Satu dekade kemudian, Li Yanping berduka karena suaminya meninggal dunia, dan meninggalkan 13 orang anak adopsi yang sangat bergantung pada dirinya untuk diberi makan, dimandikan, bahkan buang air. Meski hal tersebut sulit, ibu heroik ini tetap membesarkan anak-anaknya, dengan bantuan dari penduduk desa, kadang pemerintah setempat.

Selama 22 tahun sejak Li Yanping mengadopsi bayi pertamanya di depan pintu, dia telah mengasuh 80 anak lainnya, dengan 13 orang tetap tinggal bersama dengannya.

Klik next untuk membaca selanjutnya ya, Bunda.

5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri

Angry young couple complaining, bad contract terms, outraged man arguing with manager or realtor, upset woman holding documents with stats, contract, dissatisfied clients demanding compensation

5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

3. Mengadopsi pacarnya

John Goodman merupakan seorang pemilik klub golf ternama di Florida, Amerika Serikat, terlibat dalam kecelakaan mobil pada Februari 2010 silam. Kecelakaan tersebut menewaskan Scott Wilson.

Orang tua Wilson, Lila dan William Wilson menggugat John di pengadilan. Namun Goodman sudah mewariskan kekayaannya kepada dua anaknya yang masih di bawah umur, sehingga kekayaan terancam tidak diterima anak-anaknya karena gugatan tersebut.

Karena itu, Goodman mengadopsi pacarnya sendiri, Heather Ann Hutchins pada 2011. Ini dilakukan dalam upaya melindungi kekayaannya dari tuntutan hukum.

Sementara pada 2012, John Goodman dijatuhi hukuman selama 16 tahun penjara, dan denda USD10 ribu karena menewaskan Wilson karena kelalaiannya mengemudi dalam keadaan mabuk. Selain itu, Goodman juga menyetujui penyelesaian sebesar USD46 juta kepada orang tua Wilson.

Setahun setelahnya, pengadilan di Miami mengubah keputusannya soal pengadopsian Goodman. Akibatnya, dia pun gagal mengadopsi pacarnya tersebut, Bunda.
 
Klik next untuk membaca selanjutnya ya, Bunda.

5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri

ilustrasi ayah dan anak

5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri/Foto: iStock

4. Tunawisma adopsi bayi

Seorang tunawisma di China, Xiong Jianguo saat mengais tempat sampah, tak sengaja menemukan bayi perempuan yang tak berdaya pada 2007. Dengan perasaan kasihan, dia pun memutuskan untuk membawa pulang bayi tersebut.

Saat itu dia tinggal bersama istrinya di sebuah kamar kecil. Melihat sang suami membawa seorang bayi ketika pulang, sang istri setuju untuk merawatnya seperti anak sendiri selama masih mampu. Bayi tersebut diberi nama Yanyan.

Namun istri Xiong pergi meninggalkannya pada 2012, Bunda. Pada tahun yang sama, bangunan tempat mereka tinggal dirobohkan, sehingga memaksa Xiong pindah bersama Yanyan ke tempat baru, yakni di bawah jembatan Kota Nanchang.

Terlepas dari semua kesulitan yang dihadapi, Xiong tidak berniat melepaskan putrinya, meski diadopsinya secara tak resmi. Itu karena Xiong tidak memenuhi persyaratan untuk mengadopsi, dan polisi pun tidak dapat menangani masalah tersebut.

Bahkan Biro Urusan Sipil kota setempat tidak banyak membantu dalam masalah ini. Karena itu, pasangan ayah, dan anak tersebut harus bertahan hidup secara mandiri dengan mendaur ulang sampah sebagai sumber nafkah. Xiong berharap suatu saat nanti Yanyan akan memiliki pekerjaan tetap dan menjadi orang yang berguna di masyarakat.

Klik next untuk membaca selanjutnya ya, Bunda.

5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri

Portrait of a senior man with protective mask on his face while in outbreak.

5 Kisah Adopsi Enggak Biasa, Bayi Meninggal Dunia hingga Pacar Sendiri/Foto: Getty Images/Daniel Balakov

5. Pria kesepian menawarkan diri untuk diadopsi

Seorang pria asal Tiongkok bernama Huang Qi yang hidup kesepian membuat sebuah iklan memilukan di surat kabar, yang menawarkan dirinya untuk diadopsi dengan imbalan dana pensiunnya sebesar 6.000 yuan dalam sebulan.


Istri Huang Qi sudah meninggal sejak 1999, sedangkan kerabatnya yang masih hidup jarang berkunjung untuk menemuinya. Bahkan satu putranya yang tinggal di sebuah asrama pun jarang menemuinya, dan tak bisa mengajaknya tinggal bersama.

Setiap hari, dia bangun dengan perasaan kesepian, dan sengsara. Karena itu, pria tua tersebut mengatakan ingin menjadi bagian dari sebuah keluarga yang harmonis, dan damai untuk mengisi sisa hidupnya dengan damai serta kehangatan di tengah keluarga.

Inti dari penawaran adopsi tersebut adalah kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Huang Qi akan dengan senang hati membiarkan keluarga yang dipilih tinggal di rumahnya tanpa sewa atau sebaliknya, dia ikut tinggal dalam rumah keluarga yang mengadopsinya.


(AFN/jue)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda