Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Korban Gagal Aborsi Lahir Cacat & Dibully Parah, Saat Dewasa Nasibnya Begini

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Oct 2020 23:00 WIB

A photo of disabled businesswoman giving presentation. Smiling female is sitting on wheelchair. They are in creative office.
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Portra
Jakarta -

Seorang wanita dari Blounty County, Texas, bernama Carrie Holland Fisher sempat mengalami nasib memilukan, Bunda. Dia lahir dengan cacat fisik karena pernah menjadi korban percobaan aborsi oleh ibunya sendiri.

Ibunya sangat bingung saat mengetahui mengandung lagi karena sudah memiliki dua anak. Apalagi, suaminya kabur setelah mengetahui istrinya hamil anak ketiga. Di tengah kebingungan dan merasa sendirian karena ditinggal suaminya, ibunda Carrie berpikir bahwa aborsi adalah satu-satunya pilihan.

"Ayah kandung saya ketika dia tahu ibu hamil malah kabur. Ibu merasa sendirian dan tidak tahu harus berbuat apa, sehingga berpikir aborsi adalah satu-satunya pilihan yang dia miliki," katanya, dikutip dari The Daily Times.

Sang ibu akhirnya pergi ke sebuah klinik untuk melakukan aborsi. Setelah prosedur tersebut dilakukan, ibunya berpikir masalahnya sudah terpecahkan, Bunda. Namun, beberapa bulan kemudian, ibunda Carrie menyadari bahwa dia masih mengandung. Akhirnya, dia membiarkan kandungannya hingga pada bulan ke-6, air ketuban pecah dan memaksanya melahirkan.

"Air ketubannya pecah selama 36 jam sebelum akhirnya dokter memutuskan untuk melahirkan saya," ungkapnya.

Sayangnya, persalinan yang terjadi tak berjalan mulus, Bunda. Wanita itu tak bisa melahirkan secara alami karena masalah aborsi yang pernah dilakukan. Dan saat dilahirkan, wajah Carrie dalam keadaan cacat.

"Saya lahir tuli total di satu telinga, dan saya menderita kejang pada awalnya. Para dokter mengatakan kepada ibu bahwa saya tidak akan menjalani kehidupan normal, saya akan mengalami keterbelakangan mental," tutur Carrie.

Dengan kondisi tersebut, hidup yang dijalani menjadi lebih sulit. Dia mendapatkan diskriminasi dan bullying di sekolah karena cacat yang dimilikinya. Dia diejek, dipukuli, dan dimasukkan ke dalam loker.

"Saya menjadi seorang wanita muda yang pemarah. Saya ditolak di mana pun berada," ucapnya.

Lelah menjalani hidupnya, pada awal usia 30-an, dia melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak pil. Untungnya, niat buruknya tersebut gagal, dan Carrie tetap hidup.

Ajaibnya, setelah percobaan bunuh diri yang gagal, Carrie pun menerima bantuan yang dia harapkan. Ia bahkan mengatakan bahwa percobaan bunuh diri tersebut menjadi titik balik dalam kehidupannya.

Bahkan, dia yang sebelumnya tak pernah bercermin dan cuek dengan penampilannya, akhirnya mulai bersolek. Dia ke toko pakaian dan membeli pakaian bagus dan melihat dirinya dalam cermin. Saat melihat dirinya, Carrie menangis.

"Saat itulah saya melihat diri saya di cermin dan mengatakan, "Aku mencintai diriku. Terima kasih, Tuhan karena telah menciptakanku," katanya.

Carrie pun menikah dan memiliki keluarga yang bahagia. Bahkan, dia sukses menjadi motivator. Tak cuma itu, dia juga memiliki bisnis perhiasan yang dibuat untuk mengenang anak-anak yang meninggal karena aborsi, keguguran, dan lainnya.

"Kami juga manusia. Kami ingin dicintai dan diterima seperti siapapun," ungkapnya.

Bunda simak juga cara mendidik anak agar tak menjadi korban bully dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda