Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Tahap Pengembangan Vaksin COVID-19 di Indonesia, Bunda Perlu Tahu

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 29 Oct 2020 08:00 WIB

Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito
Tahap Pengembangan Vaksin COVID-19 di Indonesia, Bunda Perlu Tahu/Foto: detikcom
Jakarta -

Sejumlah negara di dunia sedang mengembangkan vaksin untuk COVID-19, termasuk Indonesia. Vaksin yang dikembangkan Indonesia disebut dengan vaksin Merah Putih, Bunda.

Nah, pengembangan vaksin lokal ini memiliki lima tahapan sebelum diproduksi secara massal. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan alur pengembangan vaksin tersebut dari awal hingga akhir.

Penelitian dasar

Proses awal yang harus dilakukan adalah penelitian dasar. Saat penelitian dasar, peneliti menelusuri mekanisme potensial menggunakan ilmu yang biasa dipakai, yakni Science and Biomedical, Bunda.

Pada tahap dasar, penelitian hanya fokus mempelajari virus, sel-sel yang terkait virus tersebut, dan sel-sel yang diinfeksi virus ini, dan diperbanyak. Tujuannya, untuk melihat bagaimana sel-sel tersebut bereaksi dan diekstraksi virusnya dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam proses ini, biasanya peneliti juga sudah mulai untuk melakukan pembuatan vaksin dengan jumlah yang terbatas.

Uji pre-klinis

Uji pre-klinis untuk memastikan bahwa vaksin yang dibuat telah diuji terlebih dahulu dalam sel, sebelum dilanjutkan pada hewan sebagai percobaan. Biasanya, tahap untuk memastikan keamanan vaksin sebelum diuji pada manusia ini disebut sebagai studi envitro dan envivo.

Uji klinis

Tahap uji klinis memiliki tiga fase, Bunda. Fase pertama untuk memastikan keamanan dosis pada manusia serta menilai farmaco kinetik dan farmaco dinamik.

Fase kedua, melakukan studi pada manusia dengan jumlah sampel 100 sampai 500 orang. Studi ini untuk memastikan keamanan vaksin pada manusia, menilai efektivitasnya, menentukan rentan dosis optimal, dan frekuensi pemberian dosis paling optimal, serta efek samping dalam jangka pendek yang mungkin muncul.

Fase ketiga, akan dilakukan dengan uji sampel pada 1.000-5.000 orang. Proses ini kembali memastikan keamanan, efektivitas, serta keuntungan yang melebihi risiko penggunaan pada populasi yang lebih besar, Bunda. Apabila uji klinis ini tuntas dan hasilnya memuaskan, masuk pada fase persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Semua proses uji ini sudah berjalan dengan baik, maka bisa masuk ke dalam proses persetujuan yang dilanjutkan dengan pembuatan vaksin dalam jumlah besar," kata Wiku, dikutip dari covid.go.id.

Hingga saat ini, tahapan vaksin COVID-19 sendiri sudah memasuki uji klinis fase ketiga, Bunda. Sehingga, kita hanya tinggal menunggu beberapa saat lagi hingga sampai pada tahap produksi vaksin secara massal.

Nah, sambil kita menunggu produksi vaksin COVID-19 rampung, jangan lupa dan selalu #ingatpesanbunda untuk #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun ya, Bunda!

Bunda, simak juga yuk penjelasan efek samping vaksin selain demam dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda