
trending
Tantangan Relawan COVID-19 yang Berjuang Memutus Mata Rantai Pandemi
HaiBunda
Rabu, 04 Nov 2020 18:11 WIB

Relawan yang terbentuk untuk menghadapi bencana selalu berkumpul untuk menghadapi rintangan yang terjadi ya, Bunda. Namun, relawan COVID-19 berbeda dengan yang biasanya.
Relawan COVID-19 yang terbentuk sejak awal bulan Maret 2020 lalu, memiliki tantang lain. Mereka harus bergerak dalam menjalankan aksi kemanusiaan tanpa harus berkumpul. Ini harus dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menghindari potensi pembentukan klaster baru dalam penularan wabah COVID-19.
Ketua Tim Koordinator Relawan COVID-19, Andre Rahadian mengatakan bahwa COVID-19 menjadi bencana tak kasat mata pertama bagi para relawan, Bunda.
"Tantangan pertama kali bagi para relawan Covid-19 ini adalah menghadapi bencana kasat mata, terjadi di dunia, dan penularannya melalui interaksi manusia," katanya, dikutip dari laman covid19.go.id.
Dia mengatakan bahwa para relawan terbiasa menghadapi bencana alam dengan mendirikan posko, pengumpulan logistik, dan berkumpul di berbagai titik, Bunda. "Tapi kali ini, untuk pandemi COVID-19, enggak bisa seperti itu," ujar Andre.
Dia menjelaskan bahwa mereka harus bekerja tanpa berkumpul. Ini menjadi tantangan tersendiri, terutama karena mereka harus menyamakan strategi saat beraksi di lapangan.
"Kami melakukan pelatihan secara daring dan melakukan koordinasi sebelum bergerak tanpa berkumpul. Dan ini edukasi dari perubahan perilaku di masa pandemi COVID-19," tuturnya.
Andre yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) pun mengungkapkan, sejarah pembentukan relawan ini dimulai dari gerakan para alumni. Dengan terus berkembang, serta bekerjasama dengan organisasi kelompok pemuda dan organisasi masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia, kini jumlah anggota relawan mencapai 32 ribu orang lho, Bunda.
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi para relawan COVID-19Â karena telah berjuang dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi ini. Doni berharap agar apa yang telah dikerjakan sebelumnya, saat ini, dan yang akan datang membuat bangsa semakin kokoh, kuat, dan tangguh.
"Karena bangsa kita adalah bangsa yang mampu membuktikan dan menunjukkan bisa menangani masalah pandemi COVID-19 dengan baik sehingga terbebas dari masalah krisis ekonomi dan mengurangi risiko," ujarnya.
Untuk menghargai jasa mereka dalam upaya memberantas penyebaran Corona, jangan lupa dan selalu #ingatpesanbunda untuk #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun ya, Bunda!
Bunda, simak juga yuk tips liburan aman tanpa kerumunan dalam video berikut!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Anak Akan Kembali Masuk Sekolah, Ini Hal yang Harus Diperhatikan

Trending
4 Anjuran Dokter untuk Menjaga Kesehatan Anak Selama Pandemi COVID-19

Trending
4 Tips Jaga Kesehatan Anak Saat Pandemi Sesuai Anjuran Dokter

Trending
Stigma Negatif Pasien COVID-19 Masih Terjadi, Ini Cara Mengikisnya

Trending
4 Langkah Mencuci Tangan yang Benar untuk Lindungi Diri dari Virus Corona

Trending
Pasien Sembuh Corona Terus Bertambah, BNPB Tetap Ingatkan Pentingnya Jaga Jarak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda