Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Ayah Sembuh COVID-19 Usai 3 Minggu di ICU, Andien Sebut Banyak Keajaiban

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 03 Feb 2021 15:48 WIB

Blonde woman in isolation at home for virus outbreak
Andien Aisyah bersama ayah dan tenaga medis/Foto: Instagram @andienaisyah

Beberapa waktu yang lalu, ayah penyanyi Andien Aisyah sempat menjalani perawatan intensif karena positif terpapar COVID-19, Bunda. Dalam masa-tersebut, ibu dari dua orang anak ini juga pernah mengumumkan bahwa ayahnya yang terbaring dalam ruang ICU tersebut membutuhkan donor plasma.

Untungnya, kini ayahnya sudah sembuh, Bunda. Selang 3 minggu berlalu, pelantun Indahnya Dunia itu mengunggah foto sang ayah yang sudah sembuh melawan COVID-19.

"Alhamdulillah setelah hampir 3 minggu, papah bisa keluar dari RS Fatmawati dan menjalani masa pemulihan di rumah," tulisnya, dikutip dari akun Instagram @andienaisyah.

Dalam kesempatan tersebut, Andien mengucapkan banyak syukur pada Allah SWT, Bunda. Karena baginya, ada banyak keajaiban yang terjadi selama ayahnya menjalani perawatan karena COVID-19.

"Eggak bisa jadi apa-apa selain dari bersyukur Alhamdulillah karena rasanya banyak banget keajaiban yang luar akal sehat yang terjadi selama Papah terpapar covid-19," tuturnya.

Lain itu, Andien juga mengucapkan banyak terimakasih pada pihak rumah sakit selama merawat ayahnya, para dokter yang telaten, serta pendonor plasma yang dibutuhkannya kala itu.

"Terutama aku mau berterimakasih banyak untuk pihak RS Fatmawati yang menurutku tanggap banget, juga dr. Nikko, dr. Anna yang begitu telaten dan tepat dalam menangani Papah, team dokter, temen-temen yang sudah membantu donor, yang repost, yang doain.. Semuanya terimakasih banyak :')," ungkapnya.

Lebih lanjut, Andien juga sedikit menceritakan bagaimana beratnya menjadi support system saat anggota keluarga masuk rumah sakit, apalagi jika terpapar virus seperti ayahnya.

"Aku tau beratnya menjadi support system untuk anggota keluarga yang sedang dirawat di RS, apalagi yang terpapar covid-19. Kadang kita juga naik turun," tuturnya.

Meski hal tersebut sudah berlalu, Andien mengingat dan mengatakan dengan jujur bahwa semangat sembuh ayahnya lah yang menular padanya. Dengan begitu, ia kembali bersemangat dan optimis mendampingi ayahnya saat sedang dalam masa penyembuhan.

"Tapi jujur aku merasa semangat Papah menjadi bahan bakar yang memegang peranan penting dalam proses penyembuhan beliau. Later aku akan cerita lebih lengkap mengenai ini yaa," katanya.

Dalam postingan tersebut, Andien juga menampilkan gambar tangkapan layar video call, Bunda. Di sana terlihat ayah Andien yang berbaring di ranjang dengan berbagai alat medis dan Andien bersama anaknya dari lokasi yang berbeda.

"Siapa tau bisa jadi tambahan informasi untuk temen-temen semuanya. Since Papah juga cukup rajin mendokumentasikan kegiatannya selama di ICU. Welcome back, Papah. Sekarang fokus ke pemulihan pasca covid. Stay safe everyone!," pesannya.

Perlu untuk diingat kembali, hanya pasien COVID-19 dengan gejala berat saja yang mendapat perawatan di rumah sakit, Bunda. Jika masih dalam keadaan baik, maka bisa menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Akan tetapi selama menjadi isoman di rumah, ada protokol kesehatan yang penting dipatuhi agar penyakit tersebut tak menular pada anggota keluarga lain. Apa saja?

Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bun!

Banner Skandal TWOTM SulutFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari


Tingkat Keterisian Rumah Sakit

Blonde woman in isolation at home for virus outbreak

Ilustrasi/Foto: Getty Images/ArtistGNDphotography

Hingga saat ini, kita masih berjuang untuk menuntaskan pandemi COVID-19 ya, Bunda. Untuk itu, upaya yang dapat kita lakukan yakni menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran Satgas COVID-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan sebaik mungkin.

Namun perlu untuk Bunda tahu, tingkat keterisian rumah sakit di Indonesia, khususnya di Jawa masih tinggi. Rata-rata ini sudah mencapai 70 persen bahkan lebih, sementara jumlah pasien yang positif sampai sekarang pun terus bertambah banyak.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan ada 5 provinsi di Indonesia yang tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukannya sudah mencapai di atas 70 persen.

Kelima provinsi ini merupakan daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yakni Jawa dan Bali, Bunda.

"Jadi pada tanggal 25 Januari kemarin, kita masih melihat 5 provinsi yang angkanya di atas 70 persen dan semuanya memang di wilayah PPKM. Kemarin kita rem itu karena besaran masalah ini," kata dr Dewi dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube, baru-baru ini.

Untuk lebih detailnya, berikut 5 provinsi di Indonesia yang tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 di atas 70 persen per 25 Januari 2021.

DKI Jakarta: 84 persen
Banten: 77 persen
DI Yogyakarta: 76 persen
Jawa Barat: 72 persen
Bali: 70 persen.

Mengingat keterisian tempat tidur rumah sakit masih tinggi di Jawa dan Bali, Kementerian Kesehatan pun memberikan protokol isolasi mandiri di rumah, agar pasien positif COVID-19 yang tanpa gejala bisa menjalankan isolasi tanpa menulari keluarga.

Seperti apa protokolnya? Baca kelanjutannya di halaman berikut ya.

Protokol Isolasi Mandiri

Isolation Quarantine Coronavirus Covid 19

Ilustrasi/Foto: Getty Images/Xesai

Berikut protokol isoman yang perlu diperhatikan berdasarkan anjuran Kemenkes:

1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.

2. Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat.

3. Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19.

4. Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.

5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak napas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.

6. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.

7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit)

8. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak napas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Selain dari Kementerian Kesehatan RI, Satgas COVID-19 juga memberikan tips isolasi mandiri di rumah, terutama bagi Bunda yang memiliki anak. Berikut diantaranya:

1. Sediakan resep obat-obatan, makanan, dan kebutuhan pokok lain selama 2 minggu.

2. Memaksimalkan penggunaan smartphone untuk komunikasi dengan keluarga dan kerabat.

3. Tetapkan rencana mengerjakan pekerjaan rumah dan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga.

4. Ketahui cara mengirimkan makanan untuk anggota keluarga lainnya yang isolasi di luar rumah.

5. Jika orang tua terpapar mengalami kesulitan dalam pengasuhan anak, maka dapat menghubungi dinas PPPA dan dinas sosial setempat.

6. Apabila membutuhkan layanan konseling, segera hubungi layanan keluarga seperti SEJIWA Nomor 110 Ext 8. UPTD PPA. Puspaga


(AFN/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda