Viral Uang Rupiah Redenominasi Berwajah Jokowi, Ternyata Hoax Bun

Baru-baru ini media sosial heboh dengan munculnya uang rupiah baru. Uang bergambar Jokowi itu disebut-sebut sebagai redenominasi.

Video viral itu berasal salah satu akun pengguna TikTok, @aku.ijot. Saat ditelusuri, konten tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 550 ribu kali dan menuai banyak reaksi dari netizen.

Bagaimana faktanya? Simak selengkapnya sebagai berikut ya, Bunda.

1. Penampakan uang baru

Video tersebut merekam uang kertas rupiah dengan nominal Rp100. Berwarna merah dengan tulisan besar Bank Indonesia (BI), uang tersebut juga disertai dengan dengan logo dan nomor seri seperti pada umumnya.

Di satu sisi, uang itu tergambar foto setengah badan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan pada sisi lainnya bergambar Istana Negara.

"Redenominasi?" tulis akun tersebut.

Di dalam video tersebut, pengunggah juga menuliskan beberapa keterangan. Katanya, "Jadi mata uangnya mau di kecilin nominalnya, kaya Dollar gitu,"

Dituliskan juga, uang Rp10.000 nantinya akan menjadi Rp10, Rp50.000 menjadi Rp50, dan Rp100.000 menjadi Rp100.

"Gimana? Pada setuju?" lanjutnya.

2. Tanggapan Bank Indonesia

Menanggapi kabar yang tengah ramai tersebut, BI menegaskan bahwa belum meluncurkan rupiah baru yang diredenominasi, Bunda. Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, memastikan bahwa uang kertas yang ada dalam video viral tersebut hoax atau bohong.

"Wah kacau, ngawur aja tuh orang-orang," ucapnya, dikutip dari detikcom pada Senin (8/2/2021).

Apa lagi fakta-fakta lain terkait uang yang ramai diperbincangkan ini? Simak selengkapnya dengan klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Rencana Redenominasi Rupiah

Ilustrasi uang/Foto: Getty Images/iStockphoto/melimey

3. Rencana redenominasi rupiah

Lebih lanjut, Erwin menjelaskan bahwa BI dan pemerintah memang memiliki rencana redenominasi rupiah. Akan tetapi, untuk menjalankannya akan sangat ditentukan dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang tengah berjalan.

"Walaupun sebenarnya tidak akan mengubah daya beli dari uang yang kita punya, kondisi tersebut akan menentukan akseptasi masyarakat. Artinya, plesetan atau bahkan hasutan seperti dalam contoh Instagram tadi itu bisa terjadi dalam skala yang luas, sehingga kondisi sosial, politik dan ekonomi yang stabil menjadi sangat penting dalam implementasi redenominasi," terangnya.

Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda

Reaksi Netizen

Ilustrasi/Foto: iStock

4. Reaksi netizen

Ada banyak reaksi netizen terkait unggahan tersebut, Bunda. Dalam kolom komentar, mereka membahas angka hingga foto Jokowi yang digunakan untuk alat pembayaran tersebut.

"Malah bagus *** ribet nominal gede doang kaga bisa beli barang banyak, mending kecil tapi sesuai apa yang dibeli," tulis akun @adri***.

"Alhamdulillah memudahkan ngerjain akuntansi," tutur akun lainnya.

"Setau gue, orang yang boleh di jadikan gambar di mata uang adalah orang yang berjasa yang sudah meninggal #cmiiw," ungkap @reeg***.

"SETUJU!!! Tapi fotonya tetap Ir. Soekarno sama Moh. Hatta sama pakaian/keindahan atau bangunan bersejarah di setiap pulau," kata @na***.

Bagaimana pendapat, Bunda?