TRENDING
Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia, Begini Cara Daftarnya Bunda
Annisa Afani | HaiBunda
Kamis, 25 Feb 2021 11:53 WIBProgram vaksinasi COVID-19 sudah berjalan sejak 13 Januari 2021 lalu, Bunda. Sebagai pembuka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama beberapa public figure, serta influencer pilihan, menerima vaksin gelombang pertama di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Setelah itu, pemerintah memulai tahap 1 vaksinasi COVID-19 yang ditujukan untuk para tenaga kesehatan. Kemudian dilanjutkan dengan sasaran prioritas kalangan masyarakat lanjut usia (lansia), yakni berusia 60 tahun ke atas.
Sebagaimana dijelaskan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, kelompok lansia menyumbang sekitar 10,7 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi positif. Namun, kelompok ini dijadikan prioritas karena sebesar 48,3 persen dari kasus pasien meninggal adalah kelompok lansia.
"Lansia merupakan kelompok rentan karena kekebalan tubuhnya pun menurun seiring bertambahnya usia. Ketika terjadi infeksi COVID-19, akan semakin parah dengan adanya penyakit penyerta atau komorbid," kata Prof. Wiku, dikutip dari laman covid19.go.id.
Selanjutnya, program vaksinasi lansia ini dilaksanakan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA) pada 5 Februari 2021. Untuk pemberiannya, sama seperti yang dilakukan pada tenaga kesehatan, yakni sebanyak dua dosis suntikan. Sementara dosis vaksin kedua diberikan dalam selang waktu 28 hari sejak dosis pertama disuntikkan.
Lebih lanjut, saat pelaksanaan vaksinasi lansia, pemerintah mengantisipasi jika ada Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Caranya dengan menempatkan nara hubung yang disiapkan dinas kesehatan kabupaten atau kota yang menjadi perwakilan tempat pengaduan, baik dari peserta maupun panitia penyelenggara vaksinasi.
Perlu Bunda tahu, ada beberapa kelompok lansia yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19. Yakni yang memiliki minimal 5 dari 11 penyakit yang mendapat perhatian lebih. Beberapa diantaranya yakni hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal.
Selain itu, keluarga lansia juga perlu memperhatikan riwayat penyakit lansia yang menjadi sasaran vaksinasi. Apabila tidak yakin, lansia bisa memeriksakan ke dokter terlebih dahulu sebelum menerima vaksin.
"Saya ingatkan, mari kondusifkan vaksinasi tahap dua ini, mengantre bukan berarti harus berkerumun. Mohon kerjasama dari semua pihak, baik penyelenggara maupun penerimanya untuk sama-sama saling menjaga ketertiban selama proses persiapan sampai pasca vaksinasi," pesan Wiku.
Seperti apa mekanisme vaksinasi COVID-19? Klik baca halaman berikutnya untuk informasi lebih lengkap ya, Bunda.
Simak juga apa saja yang dipersiapkan tenaga kesehatan untuk vaksinasi COVID-19, dalam video berikut:
(AFN/muf)
MEKANISME VAKSIN COVID-19 UNTUK LANSIA