Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Masker Hidung Khusus untuk Makan, Bisakah Cegah COVID-19?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 28 Mar 2021 16:53 WIB

Young asian woman eat tofu pudding in container with face mask hanging on ear
Ilustrasi masker cegah COVID-19/ Foto: Getty Images/hxyume

Memakai masker telah menjadi bagian protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19, Bunda. Namun, penggunaan masker bisa sedikit menyulitkan bagi kita yang ingin makan nih.

Belum lama ini, para peneliti di Meksiko menemukan cara unik untuk bisa makan sambil mengenakan masker. Mereka menciptakan masker hidung untuk menangkal virus Corona.

Seperti namanya, masker ini hanya menutupi area hidung saja. Bentuknya kecil dan bisa dikombinasikan dengan masker mulut. Jadi, saat ingin makan, Bunda hanya perlu melepaskan masker mulut saja.

Dalam video yang dikutip dari Reuters, terlihat seorang wanita dan pria mendemonstrasikan penggunaan masker hidung ini. Selain bentuknya kecil, masker yang disebut eating mask ini juga digunakan sama seperti masker pada umumnya, yakni tali pengait yang diletakkan di belakang telinga.

Banner Susuk Suami

Sejak viral di media sosial, tak sedikit netizen menganggap temuan ini konyol. Beberapa di antaranya bahkan mengolok-olok masker hidung ini, Bunda.

"Ini bukan penemuan baru karena badut bahkan telah memakainya selama bertahun-tahun," kata seorang pengguna di Twitter.

"Ini sangat bodoh, kamu seharusnya tidak boleh bernapas dengan mulut karena tidak ada sistem penyaring. Sedangkan hidung kita dibuat untuk melindungi tubuh dari pengaruh luar, seperti pandemi," ujar yang lain.

Meski terlihat aneh, masker hidung ini ternyata dibuat dengan alasan yang dianggap masuk akal. Melepas masker saat makan dan minum diyakini bisa membuat seseorang terpapar COVID-19. Nah, dengan memakai masker hidung ini, pengguna masih bisa terlindungi hingga batas tertentu.

Penemuan masker hidung ini sendiri masih belum diketahui kapan akan dikomersilkan. Nama peneliti dan perusahaan yang memproduksi juga tidak diketahui.

Menurut John Hopkins University di Amerika Serikat (AS), salah satu pintu masuk utama virus COVID-19 adalah sel tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra penciuman. Namun, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), masker terbaik sebagai perlindungan virus Corona yakni yang menutupi hidung, mulut, dan dagu.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS juga menyatakan, lebih banyak bahan masker yang digunakan, lebih baik dibandingkan sedikit bahan. Bulan lalu, penelitian CDC menunjukkan bahwa penggunaan masker ganda bisa secara signifikan mengurangi penyebaran COVID-19, Bunda. Artinya, penggunaan masker yang direkomendasikan profesional kesehatan masih tetap sesuai standar yang digunakan selama ini.

Lalu, bagaimana sebenarnya ketentuan memakai masker untuk lindungi diri dari COVID-19? Baca halaman selanjutnya ya.

Simak juga tips cara menggunakan masker untuk anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


MASKER KAIN UNTUK LINDUNGI DIRI

Masker COVID-19

Ilustrasi masker cegah COVID-19/ Foto: iStock

Selain masker medis, penggunaan masker kain masih jadi pilihan banyak orang untuk melidungi diri dari COVID-19. Sayangnya, tidak semua masker kain yang dipasarkan memiliki kualitas, kenyamanan, dan kesesuaian ini.

Sebelum membeli dan mengenakan masker kain, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui apakah masker kain yang dimiliki adalah masker berkualitas. Salah satunya adalah lapisan kain yang digunakan.

"Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pemilihan masker kain adalah lapisan kain, kerapatan kain, dan kesesuaian masker dengan wajah. Selain itu, masker kain juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik," demikian dikutip dari USA Today.

Sebuah penelitian telah menemukan, banyak lapisan kain dalam masker bisa meningkatkan efektivitas penyaringan partikel virus. Dari logika ini, seseorang yang pakai masker ganda akan meningkatkan jumlah lapisan pada wajah mereka dan tentunya meningkatkan tingkat penyaringan.

Tetapi, semakin banyak sisi bertumpuk satu sama lain, semakin besar kemungkinan lubang tertutup dan menciptakan lebih banyak area bagi partikel pernapasan untuk tersumbat. Para peneliti mengungkapkan, memakai masker bedah di balik masker kain akan memberikan perlindungan maksimal karena masker bedah berfungsi sebagai filter, dan masker kain berfungsi untuk lapisan tambahan.

Jenis masker untuk lindungi diri dari COVID-19 cukup beragam. Lalu, bagaimana ketentuannya menurut WHO? Baca halaman selanjutnya ya.

PENGGUNAAN MASKER SESUAI ANJURAN WHO

Mother wearing a green homemade protective face mask and putting one to her daughter at home during the coronavirus Covid-19.

Masker untuk cegah COVID-19/ Foto: iStock

Ada dua jenis masker yang bisa digunakan untuk lindungi diri dari COVID-19, Bunda. WHO merekomendasikan masker medis dan kain.

Dikutip dari laman WHO, masker medis disarankan untuk pekerja kesehatan atau orang-orang yang merawat pasien terpapar COVID-19. Selain itu, masker ini juga digunakan saat seseorang sakit atau mengalami gejala ringan, seperti kelelahan, sakit tenggorokan, atau nyeri otot.

Penggunaan masker medis juga disarankan pada kelompok yang berada di daerah berisiko tinggi terpapar COVID-19. Kelompok lain yang bisa memakai masker ini adalah orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun atau memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Nah, untuk masker kain boleh digunakan masyarakat umum sebagai pelindung diri. Tetapi, WHO hanya menyarankan penggunaannya pada orang di bawah usia 60 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung, kanker, obesitas, diabetes, dan masalah pernapasan.


(ank/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda