Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Pengakuan Marwa Elselehdar, Difitnah Soal Terusan Suez karena Jadi Wanita Sukses

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 08 Apr 2021 11:01 WIB

marwa elselehdar
Marwa Elselehdar / Foto: Instagram @marwa.elselehdar

Kapten kapal wanita pertama Mesir, Marwa Elselehdar, tengah menjadi perbincangan. Ia dituding menjadi penyebab terblokirnya Terusan Suez oleh kapal kontainer raksasa MV Ever Given. Padahal ia dan kapalnya berjarak ratusan kilometer dari lokasi kejadian, Bunda.

Kapten cantik itu merupakan rekan pertama di komando Aida IV yang jaraknya ratusan kilometer dari Alexandria ketika kapal MV Ever Given terjebak di Terusan Suez. Insiden terjepitnya kapal sepanjang 400 meter itu menyebabkan rute pengiriman utama dunia terhenti, Bunda.

Kapal tersebut dimiliki oleh dinas kelautan Mesir yang bertugas untuk menyalurkan bahan-bahan kebutuhan ke mercusuar di Laut Merah. Kapal juga digunakan untuk melatih para kadet dari Arab Academy for Science, Technology and Maritime Transport (AASTMT), sebuah universitas yang dijalankan oleh Liga Arab.

Rumor yang menyeret Marwa Elselehdar muncul setelah beredarnya tangkapan layar dari sebuah tajuk berita yang diduga diterbitkan oleh Arab News. Judul artikel itu mengatakan Marwa terlibat dalam insiden terjepitnya MV Ever Given.

"Saya sangat terkejut," kata Marwa, dikutip dari BBC.

Foto hasil itu diduga berasal dari artikel asli Arab News yang dirilis pada tanggal 22 Maret. Artikel itu mengisahkan tentang kesuksesan Marwa sebagai kapten pertama di Mesir. Fotonya juga sudah dibagikan ratusan kali di Twitter serta Facebook.

Beberapa cuitan Twitter juga disebut menyebarkan rumor palsu mengenai Marwa Elselehdar terlibat dalam insiden MV Ever Given. Wanita 29 tahun itu menyebut bahwa ia tidak tahu siapa orang yang pertama kali menyebarkan fitnah tersebut.

"Saya merasa telah menjadi target karena saya merupakan wanita yang sukses di bidang ini, atau karena saya adalah orang Mesir, tetapi saya tidak yakin," ujar Marwa.

Bagaimana kelanjutan kisah Marwa? Simak di halaman berikutnya ya, Bunda.

Saksikan juga kisah Marissa Hutabarat, hakim wanita berdarah Indonesia pertama di Amerika Serikat.

[Gambas:Video Haibunda]


KERAP MENGHADAPI SEKSISME

marwa elselehdar

Marwa Elselehdar / Foto: Instagram @marwa.elselehdar

Berita fitnah yang menyeretnya itu sudah tersebar ke berbagai negara lain. Artikel itu juga ditulis dalam Bahasa Inggris sehingga dibaca oleh banyak orang. Ini bukan pertama kalinya Marwa Elselehdar menghadapi rintangan di industri kelautan.

Pasalnya menurut data International Maritime Organisation, wanita hanya mengisi sekitar dua persen pekerjaan di bidang kelautan. Marwa nekat melamar ke akademi kelautan ketika belum ada wanita yang diizinkan masuk ke sana. Saat itu ia lolos berkat peninjauan hukum oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Marwa mengaku bahwa dia selalu menyukai laut. Ia terinspirasi untuk bergabung dengan angkatan laut karena melihat sang kakak mendaftar di Arab Academy for Science Technology & Maritime Transport (AASTMT).

Selama menempuh pendidikan di sana, Marwa mengaku kerap menghadapi seksisme di berbagai kesempatan. Apalagi banyak dari rekan kerja Marwa yang merupakan pria sudah berumur sehingga sulit untuk menjalin komunikasi dengan baik.

Banyak orang di sekitar Marwa yang masih tidak bisa menerima gagasan tentang wanita yang bekerja di laut jauh dari keluarga.

"Sangat menantang, namun saya dapat mengatasinya sendirian tanpa memengaruhi kesehatan mental saya," ucap Marwa.

JADI KAPTEN WANITA PERTAMA

marwa elselehdar

Foto: Instagram @marwa.elselehdar

Usai menyelesaikan pendidikannya dan lulus dari akademi kelautan, Marwa Elselehdar naik jabatan sebagai rekan pertama dan memimpin kapal Aida IV. Kapal itu menjadi kapal pertama yang digunakan di proyek pelebaran Terusan Suez pada 2015 lalu.

Marwa Elselehdar tidak menjadi kapten pertama wanita di Mesir, melainkan juga kapten termuda yang melintas di perairan Mesir. Ia dianugerahi penghargaan oleh Presiden Abdel Fattah El-Sisi di perayaan Hari Wanita Mesir pada tahun 2017.

Marwa tak memungkiri bahwa ia sedikit cemas apabila rumor palsu yang menyeret namanya itu memberi dampak buruk terhadap reputasi di bidang yang ia geluti. Apalagi artikel tersebut ditulis dalam bahasa Inggris dan telah mendunia. Namun ia bersyukur masih mendapat banyak dukungan dari orang-orang.

"Komentar di artikel itu sangat kejam dan negatif, tapi masih banyak komentar suportif dari masyarakat serta orang-orang yang pernah bekerja denganku. Aku akan fokus pada hal itu saja," ujar Marwa.

Di bulan Mei mendatang, Marwa Elselehdar akan menjalankan ujian akhir untuk mendapatkan pangkat kapten penuh. Ia berharap agar dapat terus menjadi panutan bagi wanita di industri kelautan.

"Pesan saya untuk para wanita yang ingin berkecimpung di bidang maritim adalah memperjuangkan apa yang Anda sukai dan tidak membiarkan hal negatif memengaruhi Anda," katanya.


(anm/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda