
trending
Chacha Frederica Geram Ada Bayi Dibuang di Kendal, Kondisinya Mengenaskan
HaiBunda
Jumat, 21 May 2021 23:00 WIB

Chacha Frederica belum lama ini ungkap kegeramannya, Bunda. Hal ini lantaran adanya orang yang tega membuang bayi perempuan di parkiran mobil.
Istri bupati Kendal, Dico Ganintuda, tersebut mengungkapkan kekesalannya melalui postingan di Instagram. Dalam unggahan tersebut, wanita kelahiran Jakarta itu menceritakan kronologi penemuan hingga kondisi bayi saat terakhir.
"Assalamualaikum, ijin melaporkan pada tanggal 13 Mei 2021 pukul 05.00 ditemukan bayi perempuan diletakan di dalam mobil colt belakng terbuka yang di parkir di rumah bidan faruroh, kemudian oleh bidan faruroh dibawah ke puskesmas Kendal 1," bukanya, dikutip dari akun Instagram @chafrederica, Kamis (20/5/2021).
Lebih lanjut, Chacha menjelaskan bahwa bayi tersebut mengalami kondisi yang memprihatinkan, Bunda. Beratnya hanya 1,8 kiligram (kg), kondisi kulit menguning, tali pusat tak diikat, hingga mengalami dehidrasi.
"Kondisi bayi berat 1,8 kg panjang 48 cm kondisi kulit kuning dibadan dan muka karena kekurangan minum dan darah masih keluar dari tubuh bayi karena tali pusar tidak di ikat setelah dipotong," tuturnya.
Setelah ditemukan, bayi tersebut lantas dievakuasi untuk mendapatkan beragam perawatan yang dibutuhkan. Ia dibawa ke Puskesmas dan untuk sementara dirawat di rumah bidan desa kelurahan.
"Setelah ditolong di puskesmas sementara bayi dirawat di rumah bidan desa kelurahan Candiroto."
"Saat ini bayi mendapatkan donor ASI dan minum susu formula," sambungnya.
Sebagaimana yang Chacha ungkapkan, kini bayi malang tersebut akan diadopsi oleh bidan desa. Kebetulan, yang bersangkutan pun saat ini belum dikaruniai anak setelah menikah selama 10 tahun.
"Infonya mau di adopsi bidan desa karena ybs belum diberi momongan setelah menikah 10 tahun," ucapnya.
Lebih lanjut, Chacha juga menuliskan isi hatinya terkait kejadian ini, Bunda. Ia kesal pada oknum yang tega melakukan hal tersebut.
"Ya Rabb.. hey siapa kalian yg membuang bayi ini, anak itu anugrah Allah, terlepas anak ini lahir di dlm atau di luar pernikahan," tuturnya
Chacha pun turut menyayangkan adanya anak-anak yang lahir di luar pernikahan. Ia menuturkan bahwa orang yang bersangkutan harus paham betul dengan konsekuensinya.
"Apalagi anak2 yg lahir di luar pernikahan, orang tua yg bersangkutan harusnya paham betul."
"Jgn melalukan dosa 2 kali berkali2 lipat, dosa zina, doza menelantarkan anak," sambungnya.
Tak hanya itu, Chacha juga mengingatkan bahwa ada banyak orang yang berharap dikaruniai anak. Bahkan, harus menunggu selama bertahun-tahun, termasuk dirinya.
"Bnyk org di luar sana termasuk saya dan suami, pengen2 punya anak, nunggu bertahun2.. ini ada rezeki anak di buang2."
"Ya Rabb.. bnyk ternyata yaa kejadian seperti ini," ungkapnya.
Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, simak juga tips pijat dan memandikan bayi baru lahir dalam video berikut:
PENYEBAB BAYI KUNING
Ilustrasi bayi sakit/Foto: Getty Images/iStockphoto/SerrNovik
Seperti yang Chaca Frederica ceritakan, bayi yang ditemukan mengalami kondisi memprihatinkan, Bunda. Salah satu kondisi yang dialaminya yakni kulit yang menguning.
Untuk Bunda ketahui, beberapa bayi ada yang kondisi kulitnya terlihat berwarna kuning beberapa hari setelah kelahirannya. Jika Bunda mengalaminya, jangan khawatir karena bayi kuning atau jaundice bukanlah suatu penyakit.
Kondisi ini sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Ciri-cirinya terlihat dari warna kulitnya yang menguning karena tingginya kadar bilirubin.
Bilirubin adalah zat kuning yang berasal dari pemecahan normal sel darah merah. Sel darah merah yang pecah kemudian oleh liver diubah dan dikeluarkan melalui tinja dan air seni.
Warna kuning akan lebih jelas terlihat pada bayi berkulit terang dengan menekan lembut daerah dahi dengan jari tangan, sedangkan untuk bayi berkulit gelap akan lebih mudah terlihat pada telapak tangan atau mata.
Ini terjadi karena tubuh mereka yang belum sempurna. Mengutip laman Mayo Clinic, bayi yang baru lahir menghasilkan lebih banyak bilirubin daripada orang dewasa. Hal ini dikarenakan produksi bilirubin lebih besar dan pemecahan sel darah merah yang lebih cepat, dalam beberapa hari pertama kehidupan.
Biasanya, hati menyaring bilirubin dari aliran darah dan melepaskannya ke saluran usus. Hati pada bayi yang belum matang seringkali tidak dapat mengeluarkan bilirubin dengan cukup cepat, menyebabkan kelebihan bilirubin. Kondisi ini normal dan bersifat fisiologis, karena organ hati bayi yang belum sempurna.
Selain itu, penyebab bayi kuning ternyata juga bisa memungkinkan bersifat patologis, Bunda. Mengutip buku yang berjudul Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter, menyebutkan bahwa bila pada usia satu hari, bayi nampak kuning dan jumlah bilirubin indirek adalah 6 mgl, maka kuning yang terjadi itu disebut patologik.
Penyebabnya pun bermacam-macam, bisa karena ketidakserasian antara golongan darah ibu dan anak, faktor rhesus, sepsis (infeksi yang sangat berat), dan kekurangan enzim G6PD (Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase). Kuning yang bersifat patologik memerlukan perhatian khusus, sebab jika dibiarkan akan membahayakan kondisi bayi.
Adapun dikutip dari berbagai sumber, bayi yang berisiko tinggi mengalami kekuningan antara lain:
1. Bayi prematur
Bayi prematur dalam hal ini yaitu bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu memiliki risiko lebih besar mengalami kekuningan.
Mengutip Kidshealth, bayi yang lahir prematur dinilai kurang siap untuk mengeluarkan bilirubin. Mereka juga dapat memiliki masalah pada tingkat bilirubin yang lebih rendah daripada bayi yang lahir lebih lama.
2. Bayi yang tidak mendapat cukup ASI
Bayi yang minum ASI dapat juga terlihat kuning pada minggu pertama dan kedua kehidupannya. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), warna kuning yang ditimbulkan lebih sering terjadi pada bayi yang disusui dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan tidak mendapatkan cukup ASI karena pasokan ASI yang terlambat atau tidak bisa menyusui. Hambatan seperti inilah yang biasanya membuat bayi menjadi kuning.
Untuk membantu ibu menghasilkan lebih banyak ASI dan menjaga tingkat bilirubin bayi turun setelah lahir, AAP dan ABM (Academy of Breastfeeding Medicine) merekomendasikan menyusui bayi yang baru lahir setidaknya 8-12 kali sehari.
3. Bayi yang golongan darahnya tidak sesuai dengan golongan darah ibunya
Jika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, maka tubuh ibu membuat antibodi yang menyerang sel darah merah bayi. Mengutip Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan, ketidakcocokan golongan darah disebut juga dengan inkompatibilitas ABO dalam sistem golongan darah ABO. Ini biasanya dapat terjadi bila golongan darah ibu O, sementara bayinya A atau B.
Hal yang serupa terjadi pula akibat perbedaan faktor rhesus antara darah ibu dan janin yang dikandungnya. Bila ibu mempunyai darah rhesus negatif sedangkan pada bayi memiliki rhesus positif, maka dapat menimbulkan gejala kuning patologik pada bayi sejak awal kelahiran.
Tak jarang pada kasus perbedaan rhesus ini bayi telah menjadi kuning semenjak di dalam kandungan yang dikenal juga dengan istilah erythroblastosis fetalis, Bunda.
Simak informasi selengkapnya di halaman berikut, ya.
MENGATASI BAYI KUNING
Ilustrasi bayi sakit/Foto: Getty Images/JaCZhou
Sebagian besar kasus bayi kuning adalah normal, tetapi terkadang dapat menunjukkan kondisi medis yang mendasarinya. Mengutip Healthline, kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan intensitas menyusu akan membantu bayi mengeluarkan bilirubin melalui tubuh mereka.
Dalam kasus patologis, tentunya memerlukan perawatan medis seperti salah satunya dengan fototerapi, yang merupakan metode perawatan yang sangat efektif menggunakan cahaya untuk memecah bilirubin dalam tubuh bayi.
Dalam metode fototerapi, bayi akan ditempatkan di ranjang khusus di bawah sinar spektrum biru dengan hanya memakai popok dan kacamata pelindung khusus. Selimut serat optik juga ditempatkan di bawah bayi.
Jika kondisinya sangat parah, transfusi tukar mungkin diperlukan di mana bayi menerima sedikit darah dari pendonoran. Hal Ini berfungsi untuk menggantikan darah bayi yang rusak dengan sel darah merah yang lebih sehat serta meningkatkan jumlah sel darah merah bayi dan mengurangi kadar bilirubin.
Namun, dalam kondisi yang tidak parah, Bunda bisa segera mengupayakan untuk lebih sering menyusui si kecil. Pastikan bayi yang baru lahir mendapat asupan ASI yang cukup. Salah satunya dengan melihat apakah mereka cukup buang air kecil atau tidak melalui popok yang dipakainya.
Jika bayi tidak cukup buang air, maka tidak banyak bilirubin yang dibuang oleh tubuh bayi. Untuk itu, pastikan Bunda memberikan asupan ASI semaksimal mungkin agar penyakit kuning si kecil cepat menghilang.
Selain itu, Bunda juga bisa mencoba perawatan bayi kuning dengan menjemurnya. Melansir dari Stanfordedu, sebuah penelitian menemukan bahwa sinar matahari yang difilter merupakan perawatan aman untuk bayi kuning baru lahir.
Paparan sinar matahari yang aman di bawah kanopi, dapat menghilangkan sinar berbahaya. Ini juga menjadi cara murah dan efektif untuk memberikan fototerapi pada bayi yang berwarna kuning. Perawatan sinar matahari yang difilter tersebut diketahui sama efektifnya dengan sinar biru yang kerap digunakan mengobati penyakit bayi kuning.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Diduga Stres karena Mom Shaming, Wanita Buang Bayi ke Sumur

Trending
Kisah Chacha Frederica Hijrah Usai Pelajari Sejarah Islam

Trending
5 Bayi Dibuang Berhasil Survive, Sempat Hipotermia & Dikerubungi Semut

Trending
Nana Mirdad Shock Temukan Mayat Bayi Dibuang di Pinggir Jalan

Trending
Sedih, Orang Tua Ini Temukan Bayi di Saluran Air yang Ternyata Cucunya


7 Foto
Trending
7 Potret Kehidupan Chacha Frederica Setelah Jadi Istri Bupati Kendal
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda