Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Haru Bun! Pakai Baju APD, Anak Setia Jaga Ibunda di IGD Wisma Atlet

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 24 Jul 2021 23:00 WIB

ilustrasi obat
Ilustrasi pasien COVID-19/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ronnakorn Triraganon

Cinta orang tua pada anak memang tak terbatas dan ternilai oleh apapun. Sehingga, sebagai anak, kita harus berbakti dan membalasnya dengan cara apapun, termasuk pengabdian.

Pengabdian pada orang tua ini tampaknya juga tengah dilakukan oleh seorang pria di Wisma Atlet, Bunda. Ia rela menjaga ibundanya yang terbaring karena masih positif COVID-19 sambil memakan APD lengkap.

Kisah ini pertama kali disebarkan dalam video di TikTok melalui akun @babydonut. Dalam postingan tersebut, tampak seseorang dengan APD lengkap tengah duduk di samping kasur pasien.

"Panjang umur orang-orang baik," tulis akun tersebut sebagai judul, dikutip pada Sabtu (24/7/2021).

Di video itu juga dijelaskan bahwa ibu dan anak ini awalnya sama-sama positif. Akan tetapi, beberapa waktu kemudian anaknya berhasil sembuh lebih dulu.

"Jadi kakak ini juga pasien tapi sudah dinyatakan negatif," tulis akun tersebut.

Sembuh lebih dulu tak membuat pria tersebut lantas meninggalkan tempat isolasi, Bunda. Sepanjang hari, ia justru menemani ibundanya agar tak kesepian di sana.

Tak ingin membuat orang lain bingung, ia juga menuliskan beberapa penjelasan di APD-nya, Bunda. Dengan begitu, orang-orang bisa mengenali dan tahu bahwa ia bukan tenaga kesehatan yang bertugas.

"Saya bukan nakes. Saya hanya menjaga ibu saya di IGD Wisma Atlet," tulisnya dengan tinta merah di punggung.

Diketahui, ternyata pria tersebut bergantian dengan sang adik untuk menjaga ibunda mereka. Mereka tampak tak kenal lelah, rela duduk di sebuah kursi selama 24 jam.

"24 jam jaga ibunya tanpa kasur, jadi selama jaga cuma duduk aja."

"Enggak kebayang sih pegelnya duduk, enggak tidur + pakai hasmat seharian," sambung pengunggah sambil menambahkan emoticon sedih.

"Sehat-sehat ya kak, semoga ibunya juga cepat negatif. Semangat anak baik."

Simak informasi terkait Wisma Atlet di halaman berikut ya, Bunda.

Tonton juga tips membujuk ART agar mau jalani vaksin COVID-19 dan tes PCR dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


BENARKAH AZITHROMYCIN BISA CEGAH HINGGA SEMBUHKAN COVID-19?

ilustrasi obat

Ilustrasi obat/Foto: iStock

Ada banyak obat yang bermunculan dan disebut ampuh atasi COVID-19. Salah satunya, Azithromycin yang paling banyak diburu pasien COVID-19. Obat ini diyakini ampuh mengatasi COVID-19, terutama pada pasien yang sedang isolasi mandiri (isoman), Bunda.

Belum lama ini, Pakar penyakit menular Amerika Serikat, dr Faheem Younus, buka suara soal efektivitas obat Azithromycin untuk pasien COVID-19. Menurutnya, obat ini tidak bisa mencegah COVID-19 dan justru bisa berdampak buruk untuk kesehatan, lho

"Azithromycin tidak mencegah atau menyembuhkan varian COVID apa pun. Namun, dapat menyebabkan aritmia jantung yang fatal. Jangan diambil untuk COVID. Ini memiliki lebih banyak risiko daripada manfaat," terangnya, dikutip dari akun Twitter resminya @FaheemYounus, Senin (19/7/21)

Tahukah Bunda, nyatanya Azithromycin merupakan antibiotik yang terdaftar sebagai obat keras. Penggunaan obat ini enggak boleh sembarangan tanpa resep dokter.

Dalam rekomendasi terbaru, 5 organisasi profesi dokter spesialis tidak lagi memasukkan Azithromycin sebagai obat wajib bagi pasien isoman COVID-19. Obat ini hanya akan diberikan pada pasien dengan kasus berat dan kritis dengan kecurigaan koinfeksi mikroorganisme tipikal.

Obat lain yang juga 'dikeluarkan' dari terapi wajib pasien isoman COVID-19 adalah Oseltamivir. Dikutip dari prtokol tatalaksana terbaru COVID-19, Oseltamivir adalah obat yang digunakan dalam pengobatan influenza datau flu tipe A dan B.

Oseltamivir sendiri, pernah diberikan secara empiris di awal pandemi karena saat itu masih sulit membedakan gejala COVID-19 dengan flu biasa.

Lalu, apakah sebenarnya obat ini direkomendasikan untuk pasien COVID-19? Ternyata penggunaan obat ini harus atas advice atau resep dokter, Bunda. Artinya, tidak bisa digunakan sembarangan tanpa dosis yang tepat dari dokter.

Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

PERINGATAN OBAT OSELTAMIZIR

Customer in pharmacy holding medicine bottle. Woman reading the label text about medical information or side effects in drug store. Patient shopping pills for migraine or flu. Vitamin or zinc tablets.

Ilustrasi obat/Foto: iStock

Perlu untuk Bunda ketahui, obat ini memiliki beberapa peringatan yang perlu untuk dipahami. Berikut beberapa di antaranya:

INDIKASI

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyebut indikasi atau manfaat Oseltamivir sebagai berikut:

Terapi influenza pada dewasa dan anak usia 1 tahun atau lebih yang memiliki gejala influenza tipika, bila virus influnza sedang bersirkulasi dalam lingkungan. Oseltamivir dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya influenza pada dewasa dan anak di atas 13 tahun.

PERINGATAN

BPOM memberikan peringatan terkait penggunaan Oseltamivir pada pengidap gangguan fungsi ginjal, wanita hamil, dan menyusui.

DOSIS

Menurut pedoman tatalaksana pengobatan COVID-19, Oseltamivir bisa diberikan pada pasien Isoman COVID-19 jika dicurigai ada koinfeksi dengan dosis:

< 1 tahun: 3 mg/kg/dosis tiap 12 jam
> 1 tahun BB < 15 kg: 30 mg tiap 12 jam
> 1 tahun BB > 15 kg: 45 mg tiap 12 jam
> 1 tahun BB 23-40 kg: 60 mg tiap 12 jam
> 1 tahun BB > 40 kg: 75 mg tiap 12 jam

EFEK SAMPING

Beberapa efek samping Oseltamivir:

  1. Nausea
  2. Muntah
  3. Sakit perut
  4. Dispepsia
  5. Diare
  6. Sakit kepala
  7. Lelah
  8. Insomnia
  9. Pusing
  10. Conjungtivitis
  11. Epistaksis
  12. Ruam
  13. Jarang reaksi hipersensitif
  14. Sangat jarang hepatitis
  15. Sindroma Steven-Johnson.

(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda