TRENDING
Alasan Mengharukan Zarifa Ghafari Tolak Tinggalkan Afghanistan dan Siap Dibunuh Taliban
Annisa Afani | HaiBunda
Kamis, 19 Aug 2021 11:16 WIBBelakangan ini, Afghanistan menjadi topik terhangat karena serangan Taliban. Selain soal Taliban yang mengambil alih kekuasaan di tanah tersebut, nama Zarifa Ghafati pun turut menjadi perbincangan.
Untuk Bunda ketahui, dalam sejarah politik pemerintahannya, Zarifa Ghafari merupakan seorang wanita pertama sekaligus termuda yang menjabat sebagai wali kota Afghanistan.
Zarifa merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Ayahnya merupakan seorang tentara Afghanistan yang meninggal karena ditembak di depan rumahnya pada November lalu.
Saat ini, ia harus menghidupi keluarganya. Padahal, sudah beberapa bulan terakhir dirinya tak mendapatkan gaji karena pemerintah di sana menjadi kacau.
Dalam perannya tersebut, Zarifa Ghafari juga diketahui aktif mengampanyekan hak-hak perempuan di Afghanistan. Saat beberapa parlemen dan pemimpin Afghanistan berlarian kabur meninggalkan negara tersebut, ia justru pasrah dan tak meninggalkan tanah kelahirannya.
Ini karena dirinya merasa memiliki beban batin jika angkat kaki dari sana. Namun di satu sisi, keluarganya pun telah mempersilakan dirinya untuk meninggalkan Afghanistan jika memang memiliki kesempatan.
Belum lama ini, Zarifa juga menuliskan isi hatinya terkait Afghanistan, Bunda. Melalui cuitannya di Twitter, wanita berusia 29 tahun itu mengakui bahwa dirinya akan tetap bertahan.
"Tanah Air ku sayang, aku tahu kamu menderita dan kesakitan Wajah menangis. Aku tahu itu sulit bagimu karena orang asing membakar mu dan mencari kehancuran mu," tulisnya dalam Bahasa Inggris melalui akun @Zarifa_Ghafari, dikutip pada Rabu (18/8/2021).
"Tapi anak-anakmu sebenarnya yang ingin membangun mu sangat keras tetapi dengan penuh keberanian mencoba menarik mu keluar dari hari-hari yang buruk ini," sambungnya.
Lebih lanjut, Zarifa Ghafari juga mengatakan bahwa ia bersedia untuk ikut menanggung rasa sakit yang Afghanistan alami saat ini. Bahkan, ia juga mendeklarasikan diri untuk tak meninggalkan tanah tersebut hingga akhir hidup.
"Saya menerima begitu saja rasa sakit ada dan saya siap untuk tinggal di sini sampai saat terakhir dalam hidup saya, demi kemakmuran negeri yang indah ini."
"Saya mencintai tanah air ini, kedamaiannya, orang-orangnya dan bahkan kesulitan dan penderitaannya. Tidak ada orang asing yang bisa mengambil cinta ini dari hatiku untukmu," tuturnya.
Lebih lanjut, Zarifa juga mengatakan bahwa dirinya tak peduli dengan apa pun saat ini. Walau keamanan dan kenyamanannya di sana akan terancam, cintanya pada tanah air tak akan berubah.
"Itu sebabnya, tidak peduli apa dan mengapa? Tapi cinta ku pada tanah air dan bangsa ku tidak berubah."
"Tidak peduli siapa yang ada di sini, Tidak peduli seberapa sulitnya, tapi aku dengan penuh cinta siap untuk hidup untuk mimpiku."
"Impianku adalah melihat Afghanistan tercinta yang indah, tenang dan progresif," sambungnya.
Simak kisah Zarifa lainnya di halaman berikut ya, Bunda.
Simak juga remaja Indonesia berusia 14 tahun diterima kuliah di Amerika Serikat:

ZARIFA GHAFATI PASRAH MENUNGGU DIBUNUH TALIBAN