Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Penyesalan Jane Rawat Simpanse seperti Anak Manusia, Diberi Baju hingga Kasur

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 10 Sep 2021 22:00 WIB

Monkey hand holding child hand
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/thekekster

Ada cerita ironi dari kisah Lucy, The Human Chimp. Sebuah film dokumenter televisi yang mengeksplorasi pertemuan dunia manusia dan hewan simpanse, Bunda.

Hubungan ini terjadi melalui kisah antara Lucy, dan Janis Carter, seorang mahasiswa pascasarjana yang dipekerjakan sebagai pengasuh Lucy sejak 1970-an.

Mengutip dari The New York Times dan New Scientiest, Janis Carter mendapat tugas tersebut dari seorang psikolog bernama Maurice Temerlin dan istrinya, Jane. Keduanya membeli Lucy saat baru lahir kira-kira satu dekade yang lalu dan membesarkannya.

Keluarga Temerlin membesarkan Lucy di rumah mereka kurang lebih seolah-olah simpanse tersebut anak manusia, Bunda. Mereka sampai mengajarinya cara berpakaian sendiri, makan dengan peralatan makan, bahkan membuatkannya minuman seperti koktail.

Sebelumnya, seorang ahli primatologi bernama Roger Fouts juga melakukan hal yang sama. Ia meraih keberhasilan karena mengajar simpanse bernama Washoe untuk mengenal bentuk Bahasa Isyarat Amerika Serikat. Kabar keberhasilannya pun dipublikasikan secara besar-besaran pada tahun 1970.

Banner Bule Perancis Nangis Biaya Karantina di Jakarta

Lucy sendiri pun juga diajari, Bunda. Setidaknya ia tahu sekitar 100 tanda, meskipun pada akhirnya, tingkat pemahaman hewan primata tentang tanda itu diperdebatkan.

Namun seiring berjalannya waktu, Lucy yang hidup nyaman itu tumbuh dengan tubuh lebih besar dan berbahaya. Hal tersebut terjadi karena hormonalnya.

Hingga pada akhirnya, keluarga Temerlin memutuskan agar Lucy lebih baik berada di hutan Gambia, Afrika Barat. Mereka tidak peduli bahwa Lucy telah menjadi simpanse dewasa yang tidak tahu apa-apa tentang kehidupan di alam liar bersama simpanse lainnya.

Dalam usaha membawa Lucy ke sana, Janis Carter pun ikut serta untuk membantu. Selama beberapa waktu di hutan, ia membuat Lucy hidup dan beradaptasi menyesuaikan diri selayaknya simpanse liar.

Janis Carter bahkan rela bertahan di alam liar hingga beberapa waktu. Ia hidup di dekat sungai dalam sebuah pulau penuh hutan tanpa pemukiman.

Enggak hanya itu, ia pun hidup berdampingan dengan Lucy dan sekelompok kecil simpanse lainnya di sana dan baru pergi setelah setelah seorang pria muda menyerangnya pada tahun 1985.

Film Lucy, The Human Chimp karya Parkinson ini memang memiliki fokus pada Janis Carter dan hubungannya dengan Lucy. Dedikasi Carter selama puluhan tahun untuk melindungi Lucy dan sekarang sebagai direktur Proyek Rehabilitasi Simpanse di Gambia, tidak diragukan lagi.

Diketahui, jurnalis Deborah Blum dalam bukunya tahun 1994 The Monkey Wars dan dalam film dokumenter Project Nim 2011 mengatakan bahwa kera atau simpanse memang akan selalu menjadi lebih buruk dalam interaksi mereka dengan manusia, bahkan bagi yang memiliki niat baik sekalipun.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]




NIAT AWAL MARICE TEMERLIN DAN JANE MENGADOPSI SIMPANSE

Monkey hand holding child hand

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/thekekster

Saat tidak bisa memiliki anak atau ingin punya anak tapi tak ingin melewati masa kehamilan, biasanya Bunda akan mengadopsi seorang anak, ya. Tapi, seorang psikoterapis sekaligus profesor ini malah membesarkan seekor simpanse, Bunda.

Di tahun 1960-an, Jane dan Maurice Temerlin, mengadopsi seekor simpanse yang diberi nama Lucy, untuk dibesarkan seperti seorang manusia, Bunda. Simpanse itu diambil saat usianya masih dua hari. Namun, kini Jane menyesal dengan keputusan yang pernah ia ambil.

Kisah Jane dan Lucy sempat menarik perhatian hingga tahun 1980-an, lho. Namun, beberapa waktu lalu sebuah dokumenter mengungkap penyesalan Jane membesarkan Lucy untuk berpakaian, tidur di kasur, hingga memberinya kopi.

Dalam dokumenter, Maurice mengungkapkan bagaimana Jane bisa mendapatkan Lucy, Bunda. Ia bahkan mengaku bahwa Lucy diterbangkan dengan pesawat komersial dan diselimuti.

"Ibunya diberi minum coca cola dengan obat penenang yang kuat dan ketika dia tidur, anaknya diambil darinya dan diberikan ke Jane yang menamai Lucy," kata Maurice.

"Mereka menerbangkannya dengan pesawat komersial dan diselimuti, Lucy tidur di bahu Jane dan ketika Lucy tiba di rumah, perjalanan sains kami dimulai," sambungnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

PENYESALAN MARICE TEMERLIN DAN JANE

Oatmeal in a wooden bowl

Ilustrasi oatmeal/ Foto: Getty Images/iStockphoto/t_kimura

Kehidupan Lucy benar-benar seperti anak manusia. Ia tidur di atas ranjang dengan selimut yang nyaman, lalu bangun untuk sarapan bersama keluarga Temerlin.

"Setelah tidur delapan jam di kasur ukuran king, dia akan sarapan, makan oatmeal dengan kismis dan segelas jus jeruk. Di malam hari, dia akan duduk mempelajari dirinya sendiri dengan cermin favoritnya, dan kadang-kadang membuat minuman gin dan tonic, memeras limau dengan giginya," ungkap Jane.

Ketika sudah menginjak usia remaja, Lucy yang dikirim untuk hidup seperti simpanse kebanyakan malah tampak menderita. Kata Jane, Lucy mengalami penurunan berat badan dan hal lainnya.

"Dia kehilangan banyak berat badan, kebanyakan karena parasit dan mulai kehilangan rambut. Aku pikir itu karena ia tidak familiar dengan makanan dan iklim. Dia sulit sekali bertahan," kata Janis Carter.

"Aku pikir Lucy mengenali ada simpanse lain dan ada kategori yang berbeda tapi aku tidak berpikir dia memasukkan dirinya pada kategori itu, dia melihat dirinya sebagai manusia," tambahnya.

Melihat kembali kisah 'anaknya', Jane mengaku menyesal pernah mengadopsi Lucy dan membuat sisa hidup Lucy menjadi menderita karena kesulitan berbaur dengan habitat asli.

"Aku selalu menunggu. Kapan mereka akan menelepon (untuk mengabarkan Lucy sudah meninggal). Dan itu sangat sangat sulit untuk diterima. Itu adalah kehilangan menyedihkan bagi kami semua," kata Jane.

"Dia punya banyak tahun-tahun menyenangkan dan dia punya kebebasan dan tidak di kandang. Dia dilindungi, dicintai, dia punya Janis, tapi aku tidak akan mengambil anak simpanse dari ibunya lagi," tuturnya.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda