Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Sumbang Medali Emas, Kenapa Atlet Muay Thai NTT Cuma Dijemput Pikap Usang?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 08 Oct 2021 17:05 WIB

Tangkapan Layar Video Atlet NTT Dijemput Pakai Pikap
Tangkapan Layar Video Atlet NTT Dijemput Pakai Pikap/ Foto: Twitter
Jakarta -

Atlet PON XX dari Nusa Tenggara Timur (NTT) cabang olahraga Muay Thai, Susanti Ndapataka belakangan menjadi perhatian publik, Bunda. Bukan hanya ia meraih juara dan penyumbang emas pertama untuk NTT, tapi momen kepulangannya di bandara yang turut disorot.

Momen kepulangan atlet Muay Thai itu menjadi viral di media sosial (medsos). Bagaimana tidak, Bunda, video dan foto menunjukkan atlet Muay Thai bersama pelatihnya di Bandara El Tari saat dijemput, cuma menggunakan mobil pikap.

Pelatih Susanti, Jhon Cornell Sanggam Silitonga, mengungkapkan yang ia alami bersama atlet adalah hal yang biasa. "Ini sekadar euforia, namun kelanjutannya saya juga belum tahu. Perlakuan seperti ini bagi kami merupakan hal yang biasa saja," ucap Jhon.

Jhon mengatakan penyambutan seperti apapun tak akan menyurutkan semangat dari anak asuhnya untuk tetap berprestasi, Bunda.

Kendati demikian, sejumlah pihak menyayangkan peraih medali emas pertama di PON XX Papua itu hanya dijemput menggunakan mobil pikap usang. Salah satunya Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT.

Janin Menangis di KandunganJanin Menangis di Kandungan/ Foto: Mia Kurnia Sari

Ketua Umum KONI NTT Andre Koreh menyayangkan kepulangan Susanti yang tanpa melalui koordinasi. Akhirnya sang atlet bersama pelatihnya terpaksa naik pikap saat tiba di Bandara El Tari, Kupang.

"Semestinya kepulangan dari atlet diketahui oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi NTT sebab mereka yang mengelola dana hibah PON," ungkap Andre.

Andre mengaku saat ini berada di Papua untuk menyaksikan pertandingan berbagai cabang olahraga dari kontingen NTT yang diikutsertakan dalam PON XX Papua.

Ia menuturkan bahwa ada dana untuk transportasi atlet. Namun, KONI sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena Pemda yang mengelola dana hibah PON, termasuk biaya transportasi atlet dan seluruh kontingen dari Kupang menuju Papua dan sebaliknya.

"Semestinya KONI yang kelola anggaran PON, tapi kemudian diambil alih sesuai kebijakan Pemda. Katanya, selama ini kurang tepat dikelola KONI," ujarnya.

Ia mengungkapkan selama ini Pemda tidak pernah berkoordinasi dengan KONI soal penjemputan atlet. Kenapa?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda