Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kasus COVID-19 Varian Delta Meningkat Lagi di DKI, Ketatkan Protokol Bun

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 15 Nov 2021 18:10 WIB

Ilustrasi jaga jarak dan pakai masker
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tomwang112
Jakarta -

Pandemi COVID-19 belum usai, Bunda. Bahkan dalam waktu sebulan terakhir, Provinsi DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan kasus varian Delta yang signifikan.

Perlu Bunda ketahui, jumlah varian baru COVID-19 seperti varian Alpha, varian Delta, hingga varian Beta terbanyak di Indonesia, berasal dari DKI Jakarta, dengan total 1.327 kasus.

Sementara itu, menurut catatan Balitbangkes Kemenkes RI per 13 November, penambahan varian Delta paling tinggi dilaporkan Jawa Barat. Dari informasi tersebut, tercatat penambahan sebanyak 165 kasus, DKI Jakarta 90 kasus, kemudian disusul Sulawesi Utara 86 kasus.

Belakangan ini, pemerintah juga mewaspadai kemunculan subvarian Delta AY.4.2 yang memicu peningkatan kasus COVID-19 di Inggris. Subvarian Delta ini diyakini memiliki 10-15 persen penularan lebih tinggi ketimbang varian Delta 'asli'.

Banner pola makan rumahan

COVID-19 atau Corona AY.4.2 yang juga disebut varian 'Delta Plus' ini sudah ditemukan di Singapura hingga Malaysia. Walau begitu, Indonesia sendiri sebenarnya memiliki 25 mutasi atau turunan dari varian Delta yang patut diwaspadai.

Salah satu subvarian yang dominan ditemukan dan bermutasi di Indonesia, yaitu Corona AY.23, diketahui sudah menyebar ke beberapa negara termasuk Singapura.

"Varian Delta B16172 masuk ke Indonesia, kemudian dia bermutasi dan itu menjadi AY.23 dan itu menjadi sublineage, varian yang sangat dominan di Indonesia, menyebar ke luar, salah satunya Singapura," beber Menkes dalam webinar online, dikutip dari detikcom, Senin (15/11/2021).

"Karena Singapura paling besar adalah AY.23 yaitu merupakan varian baru dari varian Delta," lanjut Menkes

Berikut laporan terbaru Balitbangkes Kemenkes RI per 13 November 2021.

Varian Delta: 4.732 kasus

  • Aceh: 54 kasus
  • Sumatera Utara: 150 kasus
  • Sumatera Barat: 75 kasus
  • Bengkulu: 22 kasus
  • Sumatera Selatan: 59 kasus
  • Jambi: 195 kasus
  • Kepulauan Riau: 52 kasus
  • Kepulauan Bangka Belitung: 43 kasus
  • Riau: 58 kasus
  • Lampung: 6 kasus
  • Banten: 29 kasus
  • Jawa Barat: 757 kasus
  • DKI Jakarta: 1.278 kasus
  • DIY: 67 kasus
  • Jawa Timur: 85 kasus
  • Jawa Tengah: 309 kasus
  • Bali: 134 kasus
  • Nusa Tenggara Barat: 66 kasus
  • Nusa Tenggara Timur: 102 kasus
  • Kalimantan Tengah: 3 kasus
  • Kalimantan Barat: 56 kasus
  • Kalimantan Timur: 393 kasus
  • Kalimantan Utara: 70 kasus
  • Kalimantan Selatan: 126 kasus
  • Sulawesi Selatan: 24 kasus
  • Sulawesi Utara: 186 kasus
  • Sulawesi Tengah: 66 kasus
  • Sulawesi Tenggara: 20 kasus
  • Sulawesi Barat: 40
  • Gorontalo: 29 kasus
  • Maluku: 43 kasus
  • Maluku Utara: 44 kasus
  • Papua: 53 kasus
  • Papua Barat: 39 kasus

Varian Beta: 22 Kasus

  • DKI Jakarta: 12 kasus
  • Jawa Barat: 3 kasus
  • Jawa Timur: 6 kasus
  • Bali: 1 kasus

Varian Alpha: 76 kasus

  • Sumatera Utara: 2 kasus
  • Riau: 1 kasus
  • Sumatera Selatan: 1 kasus
  • Lampung: 1 kasus
  • Kepulauan Riau: 7 kasus
  • DKI Jakarta: 37 kasus
  • Jawa Barat: 20 kasus
  • Jawa Timur: 4 kasus
  • Jawa Tengah: 1 kasus
  • Kalimantan Selatan: 1 kasus
  • Bali: 1 kasus

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, simak juga efek samping pasca vaksin COVID-19 bagi Bunda menyusui dan cara mengatasinya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda