Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Sedih! Ayah di Ukraina Ucapkan Perpisahan pada Putrinya yang akan Dievakuasi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 27 Feb 2022 08:15 WIB

Ayah di Ukraina Berpisah dengan Putrinya
Ayah di Ukraina Berpisah dengan Putrinya/Foto: New York Post

Hingga kini, konflik antara Rusia dan Ukraina masih memanas, Bunda. Beberapa waktu lalu, Rusia bahkan memerangi Ukraina dengan serangan yang menyebabkan banyak korban berjatuhan.

Tak hanya mengakibatkan banyaknya korban jiwa, konflik ini juga menghancurkan banyak keluarga, Bunda. Banyak orang tua yang terpaksa berpisah dengan anak-anaknya karena harus bertarung.

Sebuah video mengharukan beredar di internet bersamaan dengan serangan Rusia-Ukraina. Dalam video, terlihat seorang ayah mengucapkan perpisahan kepada anak perempuannya yang akan diungsikan.

Sang ayah terlihat menangis seraya memperbaiki topi putrinya. Ia kemudian membungkuk dan memberikan ciuman penuh kasih di pipi sang anak.

Ayah yang tak diketahui namanya ini pun memegang tangan sang anak dan mengatakan sesuatu di telinganya sebelum akhirnya menangis tersedu-sedu, lalu menempelkan kepadanya ke mantel pink putrinya.

Sebelum akhirnya sang anak masuk ke dalam bis penyelamatan, sang ayah menangis semakin keras dan memeluk kembali putrinya yang masih balita itu. Meski begitu, sang ayah harus rela karena putri kecilnya akan diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Banner Kebiasaan di Eropa

Melansir dari laman New YorK Post, tidak diketahui di mana video tersebut di ambil, Bunda. Meski begitu, diketahui lokasinya ada di suatu tempat di Ukraina.

Seorang saksi mata mengatakan perpisahan antara ayah dan anak perempuannya ini adalah hal yang sangat menyakitkan untuk disaksikan. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa perempuan dan anak-anak akan dibawa ke zona aman.

"Keluarga dipaksa untuk mengambil keputusan yang menyakitkan untuk berpisah. Perempuan dan anak-anak menuju ke zona aman sementara laki-laki tetap di belakang untuk berjuang melindungi rumah mereka," ungkap seorang saksi mata.

Tak hanya warga lokal, ternyata serangan yang dijatuhkan oleh Rusia ke Ukraina turut membuat panik para WNI yang berada di Ukraina, Bunda. Klik baca halaman berikutnya, yuk.

Bunda, simak juga video Aurel Hermansyah melahirkan bayi perempuan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




KEPANIKAN WNI DI UKRAINA

A Ukrainian Army soldier inspects fragments of a downed aircraft in Kyiv, Ukraine, Friday, Feb. 25, 2022. It was unclear what aircraft crashed and what brought it down amid the Russian invasion in Ukraine. Russia is pressing its invasion of Ukraine to the outskirts of the capital after unleashing airstrikes on cities and military bases and sending in troops and tanks from three sides. (AP Photo/Vadim Zamirovsky)

Kondisi di Ukraina/Foto: AP Photo/Vadim Zamirovsky

Rusia mulai melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari. Ketegangan tidak hanya dirasakan oleh pemerintah. Penduduk lokal, termasuk pendatang juga dibuat panik. Pasangan Warga Negara Indonesia (WNI) pun membagikan pengalaman mereka ketika kejadian tersebut berlangsung.

Dalam video amatirnya melalui ponsel, yang dibagikan VOA Indonesia, Vanda Sakina Damayanti memberitahukan kondisi saat Rusia menginvasi Ukraina. Pagi sebelum ke KBRI, Vanda mendengar sirene serangan udara.

"Teman-teman doain kita selamat ya. Mungkin kita akan pergi ke shelter atau ke KBRI," kata Vanda.

Kemudian terdengar gemuruh mesin pesawat di langit Ukraina, tapi pesawatnya tidak terlihat. Hal ini lantas cukup membuat Vanda dan warga lain panik.

"Oh my God, ada pesawat tapi enggak kelihatan di mana," ucap Vanda dalam video amatirnya.

Dalam perjalanannya ke KBRI, biasanya pagi hari jalanan padat merayap. Tapi pagi itu berbeda, Vanda menyebut jalanan di pusat Kota Kyiv sepi. Sikap warga lokal dalam menghadapi situasi ini pun berbeda-beda.

"Ada (warga) yang nyantai, ada yang panik bawa koper," katanya.

Kemudian Vanda juga meng-update kondisinya bersama sang suami, Denny Fachry yang diminta untuk meninggalkan rumah oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia. Terlihat di video, mereka meninggalkan rumah di malam hari.

"Agak mellow tadi ninggalin rumah. Lumayan banyak pengalaman indah. Bingung mau ngomong apa, agak-agak capek, lelah," kata Bunda dua anak itu.

Diketahui, keluarga Vanda dan Denny sudah satu tahun lebih tinggal di Ukraina. Denny bekerja di perusahaan gas dan minyak, Bunda.

Perang antara Rusia dan Ukraina ini dikabarkan juga akan membawa banyak pengaruh para harga minyak dan gandum, Bunda. Simak selengkapnya di laman berikutnya, ya.

HARGA MINYAK DAN GANDUM DIPREDIKSI MELAMBUNG

Tips Memilih Roti Gandum yang Sehat dan Cocok Buat Diet

Gandum/Foto: iStock

Ledakan 'bom' akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina diprediksi akan membuat kenaikan belanja subsidi, Bunda. Pemerintah harus mengeruk kantong lebih dalam akibat lonjakan harga minyak dunia, yang kemudian berimbas pada harga berbagai macam barang kebutuhan.

Belakangan ini, efek kenaikan harga akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina mulai terjadi pada gandum hingga jelai, serta tembaga hingga nikel. Para analis berpendapat bahwa rantai pasokan akan terganggu karena krisis dinilai semakin buruk. Salah satu yang mendapat dampak paling besar adalah makanan.

"Ukraina dianggap sebagai keranjang roti Eropa dan invasi akan mengakibatkan rantai pasokan makanan menjadi 'pukulan keras'," kata Alan Holland, CEO dan pendiri di perusahaan teknologi sumber Keelvar, dikutip dari CNBC Internasional, beberapa waktu lalu.

Ukraina yang merupakan salah satu penghasil jagung, jelai, dan gandum hitam terbesar di dunia. Bahan pangan ini termasuk yang sangat diandalkan oleh negara lain, termasuk Indonesia.

"Meskipun musim panen masih beberapa bulan lagi, konflik berkepanjangan akan membuat kekurangan roti (dan meningkatkan harga konsumen) musim gugur ini," kata Holland.

Sejak awal tahun ini, harga gandum berjangka yang diperdagangkan di Chicago juga sudah melonjak sekitar 12 persen. Sedangkan jagung berjangka melonjak sekitar 14,5 persen.

"Kenaikan harga pangan hanya akan diperburuk dengan kejutan harga tambahan, terutama jika area pertanian inti di Ukraina direbut oleh loyalis Rusia," kata Per Hong, mitra senior di perusahaan konsultan Kearney.

Selain makanan, Rusia dan Ukraina juga merupakan pemasok besar logam dan komoditas lainnya. Harga emas dunia terpantau meroket lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis setelah Rusia mengumumkan melakukan operasi militer ke Ukraina.


(mua/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda