
kehamilan
Suka Duka Wanita Tangerang Melahirkan di Rusia Saat Pandemi, Biaya Gratis Tapi...
HaiBunda
Senin, 20 Dec 2021 20:45 WIB

Melahirkan di tanah perantauan pastinya memiliki cerita dan kenangan sendiri bagi seorang bunda. Apalagi di saat pandemi COVID-19, ditambah jauh dari keluarga. Wah, tak terbayang ya Bunda betapa tangguhnya para bunda diaspora yang melahirkan di luar negeri.
Sama seperti wanita RI asal Tangerang, Kezia Cendana Kristi. Kezia membagikan pengalamannya ketika melahirkan di Rusia pada Oktober 2020 lalu. Kezia bagikan ceritanya ini berdasarkan pengalaman pribadinya.
Diungkap Kezia, di Rusia, para ibu hamil yang tak punya keluhan apapun diharuskan untuk persalinan normal atau pervaginam. Jadi tak ada cerita untuk menentukan tanggal lahir atau memilih jalan operasi saja. Oleh karena itu, ibu hamil yang akan melahirkan datang ke RS setelah merasakan gejala persalinan tiba.
Namun, berbeda dengan kondisi Kezia pada saat itu. Kondisi anaknya di dalam kandungan mengharuskan anaknya untuk dioperasi. Wanita 28 tahun ini juga harus dirawat inap sebelum melahirkan walaupun ia mampu menjalani persalinan normal.
Hanya dua rumah sakit saja saat itu yang bisa melakukan tindak operasi, Bunda. Nah, untuk melakukan tindak operasi di RS Rusia, ternyata Kezia harus mengikuti semacam rapat dengan para dokter. Kelanjutan dari rapat ini nantinya berguna untuk mendaftarkan persalinan Kezia dan tindak operasi untuk anaknya.
"Jadi anak aku itu ada masalah di paru-paru dam hanya 2 RS saja yang bisa lakuin operasi. Salah satunya RS tempat aku melahirkan. Jadi pas aku hamil 35 minggu ke atas kalo enggak salah, kita ikut kayak semacam rapat gitu sama dokter-dokter (namanya konsilium)," kata Kezia kepada HaiBunda, belum lama ini.
"Ini itu untuk daftarin aku lahiran sama anakku dioperasi di RS ini. Ya mereka lihat hasil USG segala macamnya dam akhirnya mereka menyetujuilah istilahnya."
Saat ia harus dirawat inap beberapa hari sebelum melahirkan, Kezia juga harus mengurus dokumen-dokumen lagi. Karena Kezia merupakan orang asing, jadi semua dokumen harus diterjemahkan dalam Bahasa Rusia dan disahkan sama notaris, Bunda.
Tiba waktunya persalinan, ada kenangan paling membekas bagi Kezia. Saat melahirkan, kala itu Kezia belum genap satu tahun menetap di Rusia dan masih terkendala dengan bahasa. Tak hanya itu, dalam proses persalinan, Kezia tak didampingi suami karena peraturan RS selama pandemi COVID-19.
Simak ceritanya di halaman berikutnya ya.
Simak juga video soal daftar isi tas persalinan melalui video berikut:
ALAMI KENDALA BAHASA & TAK DITEMANI SUAMI SAAT PERSALINAN
Kezia Kristi/ Foto: Instagram @keziakristi
Selama cek kehamilan, Kezia merasa beruntung dapat dokter konsultasi yang bisa Bahasa Inggris. Lantaran, kebanyakan orang Rusia itu tak bisa berbahasa Inggris, bahkan para tenaga kesehatannya.
Namun, jelang persalinan, Kezia harus menghadapi kendala bahasa dengan para dokter dan bidan di sana, Bunda. Dokter yang biasa ia kunjungi, tak lagi bertugas saat itu.
"Mana enggak boleh ada yang nemenin kan pas sudah masuk RS, jenguk pun enggak boleh. Jadi benar-benar sendirian dari awal masuk RS, lahiran sampai keluar RS. Jadi ya berserah saja si suster sama dokternya mau diapain," kata Kezia.
Namun, Kezia tak kehabisan ide. Setiap check-up pun, ia selalu bawa ponsel untuk merekam dan mengirimkan omongan dokter atau perawat ke suami jika ada perkataan yang tak dipahami.
Seperti yang diceritakan Kezia, di Rusia itu istilahnya wajib melahirkan normal kalau ibu hamil tak punya kondisi apa-apa. Kezia pun 'menikmati' kontraksinya sendiri di ruang persalinan.
Tiba waktunya melahirkan, Kezia yang tak ditemani suami merasa bersyukur ada perawat yang menawarkan tangannya untuk dipegang jika merasa sakit. Setelah melewati persalinan normal, Kezia ternyata juga harus dioperasi karena suatu kondisi di rahimnya.
"Terus abis lahiran, pas masih sakit-sakitnya. Aku harus jalan kaki ke kamar bayi yang jaraknya lumayan jauh untuk ibu habis melahirkan dan enggak ditemenin suster, dokter atau siapapun," tuturnya.
Agar tak merasa sendirian, sesekali Kezia chat WA suami atau video call keluarga di Indonesia. "Untungnya aku pernah rawat inap di RS ini. Jadi istilahnya aku udah ngerasa nyamanlah. Karena lingkungan RS-nya juga mendukung. Suster dan dokternya baik-baik juga," kata Kezia.
Simak cerita kelanjutannya di halaman berikut.
BIAYA PERSALINAN GRATIS
Kezia Kristi/ Foto: Instagram @keziakristi
Setelah persalinan dan dioperasi, Kezia harus dirawat inap selama tiga hari. Para tenaga kesehatan selalu memeriksa kondisi luka jahitannya.
"Terus dikasih mungkin kayak obat merah gitu tiga hari itu. Pas hari terakhir sama mereka di USG lagi untuk cek organ-organ aku bagaimana habis lahiran," ujarnya.
Selama dirawat inap pasca melahirkan juga tak boleh ada satu pun keluarga yang menjenguk karena pandemi COVID-19, Bunda. Jadi, suami dan keluarga Kezia datang sesekali untuk antar barang atau kebutuhan dan hanya melihat Kezia dari balik jendela.
Setelah melahirkan, Kezia mengungkap bahwa biaya persalinannya di rumah sakit Rusia, tepatnya di kota Moscow dan sekitarnya itu gratis. Namun, hal tersebut tergantung lagi dengan wilayahnya.
"Untuk Moscow dan sekitarnya itu gratis pake asuransi Rusia namanya OMS, sejenis BPJS gitu kalau di Indonesia. Tapi kalau mau naik kelas kamar ya harus bayar lagi untuk fasilitas kamarnya," ujar Kezia.
Kezia juga menceritakan bahwa semua ibu melahirkan di Rusia itu mendapat tunjangan dari pemerintah Moscow, Bunda. Tunjangan itu diberikan hanya sekali dan ibu melahirkan boleh memilih antara dua jenis tunjangan yang ditawarkan.
"Kita dikasih dua pilihan mau uang atau hampers gitu. Untuk hampersnya isinya popok dan barang-barang kebutuhan bayi. Kita pun pilih uang. Tapi karena domisili aku bukan di Moscow dan lahiran di Moscow, jadi aku enggak bisa ambil uang itu," ujarnya yang kini menetap di kota Balashika, Rusia.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ingin Melahirkan di Luar Negeri seperti Syahrini, Apa saja yang Perlu Dipersiapkan?

Kehamilan
Bikin Kaget! Cerita Bunda Diaspora Usai Melahirkan, Ari-ari Dimasukkan ke Kulkas oleh Suami Bule

Kehamilan
3 Tips Melahirkan di Luar Negeri, Ketahui Apa saja yang Perlu Disiapkan

Kehamilan
Pengalaman Wanita RI Hamil & Melahirkan di Jepang, Dapat Tunjangan Sampai Rp50 Juta

Kehamilan
Dokter Asal Bali Cerita Rasanya Melahirkan di Swedia, USG 2 Kali & Tak Ada Kamar VIP


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Detik-detik Uut Permatasari Melahirkan di Usia 40 Thn, Awalnya Ingin Lahiran Normal
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda