Lirik Lagu Ramadan Ada Anak Bertanya pada Bapaknya, Di-remix Tompi Keren Banget

Lirik Lagu Ramadan Ada Anak Bertanya pada Bapaknya, Dinyanyikan Bimbo Di-Remix dr Tompi Keren Banget / Foto: Instagram @dr_tompi

Mengawali bulan Ramadan, Tompi memberikan kado istimewa untuk para penggemar. Ia membuat cover lagu religi berjudul Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya.

Lagu tersebut merupakan karya grup vokal Bimbo yang pertama kali diluncurkan pada 2007 silam. Pada bulan lalu, Tompi membuat versi cover dengan durasi lebih dari 5 menit.

Cover lagu tersebut diunggah dalam bentuk video klip lewat kanal YouTube Sumber Ria Suite. Videonya memperlihatkan penampilan langsung atau live performance Tompi dan bandnya saat membawakan lagu Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya.

Tompi juga mengumumkan soal peluncuran remix lagu tersebut lewat media sosial Instagram. Dalam akun pribadinya, Tompi mengunggah cerita tentang karya musik itu.

"Selamat berpuasa wahai Indonesia raya," sapa Tompi dalam keterangan videonya, dikutip dari akun Instagram @dr_tompi.

Pemilik nama lengkap Teuku Adifitrian itu kemudian menceritakan tentang alasannya membuat cover lagu milik Bimbo. Ternyata, ia ingin mengenang masa kecil bersama mendiang ibunda.

Tompi mengatakan, lagu tersebut dibuat untuk menghormati para orang tua yang tak kenal lelah memberikan ajaran tentang nilai-nilai Islam pada anak mereka.

"Lagu ini sy persembahkan utk semua org tua yg masih semangat ngajari anaknya ngaji, bercerita pentingnya adab, mendoakan semesta utk saling menghargai," ungkap Tompi.

Dalam videonya di Instagram, Tompi memperlihatkan mendiang sang Bunda yaitu Safura yang tengah mengajari cucunya mengaji. Sang Bunda tampak fokus mendampingi anak Tompi, Teuku Omar Dakari saat membaca Al-Quran.

Di kesempatan itu, hadir pula putri Tompi yaitu Cut Malaka Ayesha yang juga ikut mengaji. Sedangkan anak bungsunya, Teuku Zakarizein tampak mengintip penasaran dari belakang sang kakak.

Video yang Tompi unggah juga menampilkan cuplikan suasana Tanah Suci yang damai. Tompi kemudian memberikan informasi mengenai cover lagu yang sudah dirilis di berbagai layanan streaming.

"Lagu ini sudah bs diunduh di semua kanal onlineee spotify itunes dan lainnya. Dan video nya bs diakses berulang2 di kanal youtube TOMPIMUSIC," kata Tompi.

Lebih lanjut, Tompi berterima kasih kepada seluruh pihak ayng membantunya untuk meluncurkan remix lagu yang penuh makna itu, Bunda.

"Tx to bung andre @sumber_ria @adrakarim @rafimuhammad38 dan semuaa tim musisi yg terlibat dalam produksi ini," ucap pelantun lagu Salahkah.

Hingga artikel ini ditulis, video musik cover lagu Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya yang dirilis Tompi sudah mendapatkan 2 ribu views.

Video yang Tompi unggah ke Instagram juga langsung dibanjiri komentar netizen. Mereka terharu dan merasa rindu dengan sosok ibunda Tompi. Tak sedikit yang mendoakan agar almarhumah tenang di sisi-Nya.

"Keren ada ibu Saf," komentar akun @icanwa****

"Alfateha buat mama sdh tenang di sorga Allah," ujar @stwahy*****

"Ya allah Kangen Syiik. Al-fatiha untuk syik," ucap akun @puput_***

"Yaampun jd mau cepet2 pulang udah lama ga ngaji bareng anak," kata @linayah_ya****

"MasyaAllah... suara nya kereeen sekali dok.... Ayookk semangat ibadah puasanya," puji akun @nanasri*******

Bunda ingin menyanyikan lagu terbau Tompi bersama Si Kecil? Baca lirik lengkap di halaman berikutnya, ya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang pesan mendalam di balik musik Intan Ayu:

[Gambas:Video Haibunda]

LIRIK LAGU ADA ANAK BERTANYA PADA BAPAKNYA

Tompi / Foto: Instagram @dr_tompi

Cover lagu Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya karya Bimbo yang dinyanyikan oleh Tompi viral di media sosial. Lagu ini menyiratkan tentang makna puasa di bulan Ramadan.

Bisa dinyanyikan bersama Si Kecil, berikut ini lirik lagu Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya oleh Tompi:

Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa
Ada anak bertanya pada bapaknya
Tadarus tarawih apalah gunanya

Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi

Lihatlah langit keampunan yang indah
Membuka luas dan angin pun semerbak
Nafsu angkara terbelenggu dan lemah
Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah

Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi

Lihatlah langit keampunan yang indah
Membuka luas dan angin pun semerbak
Nafsu angkara terbelenggu dan lemah
Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah

Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi

Keputusan Tompii untuk membuat cover lagu itu tak luput dari rasa cintanya kepada mendiang ibunda. Sang Bunda meninggal dunia pada 2021 lalu akibat COVID-19. Tompi sempat membagikan kisah pilu tersebut, di halaman berikutnya:

MOMEN PILU KEHILANGAN IBUNDA

Tompi dan mendiang ibunda / Foto: Instagram @dr_tompi

Kesedihan menyelimuti Tompi ketika sang Bunda meninggal dunia pada Jumat (23/4/2021) di Medan, Sumatera Utara karena terjangkit COVID-19.

Kejadian itu masih membekas di hati Tompi. Pasalnya, sang Bunda terkena COVID-19 karena melakukan mudik di bulan Ramadhan. Tompi mengizinkan sang Bunda pulang ke kampung halamannya di Lhokseumawe.

Hal itu diungkapkan oleh Tompi lewat sebuah unggahan IG Story di akun @dr_tompi. Pelantun Salahkah menceritakan kronologi meninggalnya Bunda tercinta.

"Menjelang bulan puasa, beliau pengen pulang ke Aceh. Ia rindu nyekar ke kuburan bapak, adek, ketemu keluarga besar di Aceh. Terus dia minta izin pulang saya bolehin, dengan catatan di rumah saja, tetap jaga jarak pakai masker," ungkap Tompi di video IG Story.

Tompi tak menyangka kepulangan sang Bunda ke Aceh akan menjadi momen terakhirnya di dunia. Diceritakan Tompi, salah satu saudaranya di sana ternyata positif mengidap COVID-19.

Sayangnya, hal tersebut tidak disadari oleh siapapun. Virus tersebut justru menyerang Ibunda Tompi yang sedang tengah menikmati suasana di kampung halaman.

"Ibu saya enggak lama sakit, demam. Hari kedua baru mau cek Covid dan positif. Abis sahur saya langsung mengirim ibu saya untuk dapat perawatan. Saturasi dari 98 turun ke 94. Saya mulai khawatir," ujarnya.

Tompi langsung mempersiapkan sang Bunda untuk dilarikan ke rumah sakit. Namun keterbatasan fasilitas kesehatan di kampung halamannya menghambat proses pemulihan sang Bunda.

Ambulans yang dipanggil sejak pagi baru datang pukul 4 sore. Pada saat itu, kondisi Ibunda telah memburuk dengan kadar saturasi yang semakin turun. Tompi yang sedang dalam perjalanan untuk menemuinya ternyata sudah terlambat.

"Saya berangkat ke Medan untuk bertemu ibu di sana. Tapi Allah sudah ngasih waktunya segitu. Baru naik ambulans, saturasi semakin turun. Dalam keadaan tenang, senyap, ibu saya berpulang," tuturnya.

Setelah mendapatkan kabar meninggalnya sang Bunda, Tompi bergegas pergi ke Aceh dan melangsungkan pemakaman. Di sana, sang adik ternyata juga ikut terjangkit COVID-19.

"Adik saya mulai memberat batuknya. Lemas tidak mau makan. Kita berangkat ke Banda Aceh dengan harapan fasilitas di sana lebih baik, dan alhamdulillah jauh lebih baik dari Lhokseumawe," ucap Tompi.

Namun ketidakberdayaan Tompi untuk membantu sang Bunda masih membuatnya sangat marah terhadap diri sendiri. Ia juga sangat kesal karena masih banyak orang di kampung halamannya yang apatis terhadap COVID-19.

Tompi bercerita, ia bertemu dengan seorang polisi di pemakaman sang Bunda. Namun polisi tersebut tidak percaya bahwa Ibunda Tompi meninggal karena COVID-19.

"Di lembaga kepolisian saja banyak yang tidak percaya. Jadi enggak usah heran kalau masih banyak masyarakat yang enggak peduli. Kalau ibu atau bapaknya belum berpulang karena Covid, mereka tidak akan percaya," ungkapnya.

Tompi berpesan agar masyarakat lebih membuka diri untuk melihat keadaan sekitar. COVID-19 tidak akan bisa hilang jika manusia tak memiliki rasa kepedulian untuk saling menjaga sesamanya.

"Sebentar ibu saya pulang ke Aceh, namun dalam kesebentaran itu beliau terinfeksi. Semoga kejadian itu tidak terjadi di keluarga lain. Saling mengingatkan protokol dengan sopan dan jangan tersinggung kalau ditegur. Vaksin pakai saja, apa pun jenisnya dipakai dulu. Sekali lagi kita tidak bisa main-main," pungkasnya.